Virus Corona
Fakta Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Keluarga Ungkap Alasan hingga Ada 2 Provokator
Peristiwa pengambilan paksa jenazah pasien diduga positif Covid-19 di Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Rabu (14/10/2020) malam.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Peristiwa pengambilan paksa jenazah pasien diduga positif Covid-19 di Rumah Sakit Awal Bros Makassar, Rabu (14/10/2020) malam.
Wawan, anak kandung pasien menceritakan keluarga besarnya menolak jenazah ayahnya dimakamkan secara protokol Covid-19.
Padahal, kata dia, hasil swab belum keluar.
"Terus yang bikin ganjil dia (dokter) bilang ini yang mengkafani dari pihak keluarga saja. Pas keluarga datang mau lihat bapak, cek kamar satu per satu pintunya ditutup dan dikunci," ujar Wawan kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Bagi Tips Proteksi Diri agar Jauh dari Covid-19, Doni Monardo: Tak Boleh Panik, Hati Harus Gembira
Padahal, pihak keluarga siap membeli APD di rumah sakit untuk mengkafani ayahnya.
Namun, setelah satu jam tidak ada kejelasan akhirnya keluarga mengambil jenazah dari rumah sakit.
Menurut Wawan, keluarga mempersilakan pemandian dan pengkafanan jenazah ayahnya sesuai dengan prosedur Covid-19.
Sementara untuk pemakaman pihak keluarga meminta untuk melakukannya sendiri.
"Dari pihak keluarga merasa keberatan sekali makanya korban tadi dibawa keluar. Ini sebenarnya bikin bingung karena pihak keluarga mau positif atau negatif tetap harus dibawa ke rumah," ujar Wawan.
Baca juga: Ajak Patuh Protokol Kesehatan, Doni Monardo: Belum Sebanding Perjuangan Dokter Rawat Pasien Covid-19
Saat ini, jenazah pasien diduga Covid-19 tersebut masih berada di ruang jenazah RS Awal Bros Makassar.
Keluarga masih menunggu hasil swab pasien tersebut.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar dr. Merry Monica mengatakan, pihaknya sudah menawarkan keluarga pasien untuk uji PCR, Rabu (14/10/2020) siang, agar hasilnya cepat keluar.
Namun, keluarga menolak karena yakin pasien tidak terpapar Covid-19.
Tak lama kemudian, keluarga akhirnya menerima untuk dilakukan uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) pada Rabu sore.
Namun, kata Merry, saat itu reagen dari mobil PCR habis.