Breaking News:

Terkini Nasional

Akui Pemerintahan Jokowi Selalu Dicap Miring, Mahfud MD Tanggapi Santai: Dulu SBY juga Begitu

Menko Polhukam Mahfud MD menilai tidak masalah jika banyak anggapan buruk tentang pemerintahan saat ini.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Twitter @Demokrat_TV/Youtube Sekretariat Presiden
Kolase foto mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai tidak masalah jika banyak anggapan buruk tentang pemerintahan saat ini.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (15/10/2020).

Menurut Mahfud, sebaik apapun pemerintahan yang berjalan, pasti akan ada kritik yang dilontarkan.

Menko Polhukam Mahfud MD mempertanyakan KAMI yang disebut kritis terhadap pemerintah, dalam acara Rosi, Kamis (15/10/2020).
Menko Polhukam Mahfud MD mempertanyakan KAMI yang disebut kritis terhadap pemerintah, dalam acara Rosi, Kamis (15/10/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Aktivis KAMI Ditangkap Bukan soal Demo, tapi Kritis? Mahfud MD Sindir: Apa Kritisnya? Enggak Ada

Mahfud menilai hal demikian juga terjadi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Awalnya hal itu disinggung presenter Rosiana Silalahi, terutama terkait pencekalan para aktivis yang mengkritik pemerintah.

"Banyak ada kritikan bahwa selama ini pemerintahan Jokowi dianggap lebih mundur dari apa yang dilakukan SBY dalam mengelola suara-suara kritis?" tanya Rosiana Silalahi.

Mahfud menanggapi santai isu miring yang kerap dilekatkan ke pemerintah.

Menurut dia, hal tersebut dirasa wajar saja.

"Ya tidak apa-apa juga," jawab Mahfud MD.

Ia membandingkan hal serupa terjadi saat SBY sudah berhenti dari masa jabatannya.

Menurut Mahfud, nantinya saat Jokowi sudah menyelesaikan jabatannya tentu tidak banyak lagi isu miring yang muncul.

Baca juga: Mahfud MD Diminta Bersihkan Nama SBY atas Tuduhan Dalang Kerusuhan: Kalau Ada Saya Selesaikan

"Penilaian itu, orang menilai begitu karena Pak SBY sudah berhenti," komentar Menko Polhukam.

"Dulu waktu Pak SBY belum berhenti enggak ada yang bilang begitu. Nanti kalau Pak Jokowi berhenti, 'kan akan begitu juga orang menilai, 'Lebih mundur yang sekarang'," lanjutnya.

"Selalu disalahkan pemerintah yang baru itu," tambah Mahfud.

Tidak hanya itu, ia menilai presiden selanjutnya yang menjabat tentu akan mendapat cap lebih mundur lagi.

"Nanti kamu akan bilang bahwa lebih mundur lagi sesudah Pak Jokowi turun. Pasti begitu lagi," ungkap dia.

Ia ini lalu membandingkan dengan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

"Dulu ketika Gus Dur begitu, ketika Mega begitu. Itu biasa saja kok begitu," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

"Maksud Pak Mahfud, selalu ada gerakan, 'Enak zamanku?'," singgung Rosi, mengungkit slogan yang kerap dilekatkan pada mantan Presiden Soeharto.

"Iyalah, kayak Pak Harto dipuji-puji lagi sekarang," Mahfud membenarkan.

Menurut Mahfud, hal itu sesuai karakter bangsa yang selalu mengenang sifat baik pada hal-hal yang sudah berlalu.

"Nanti semua, yang sudah itu dikenang dengan kebaikan, bagus 'kan bangsa ini, kalau sudah selesai dikenang kebaikannya," terangnya.

Lihat videonya mulai menit 7.50:

Mahfud MD Diminta Bersihkan Nama SBY atas Tuduhan Dalang Kerusuhan

Nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ramai diperbincangkan di media sosial terkait polemik Undang-Undang Cipta Kerja.

Hal itu lantaran SBY dituding sebagai dalang di balik kerusuhan demontrasi menolak UU Cipta Kerja.

Akibatnya, SBY sempat membuat video klarifikasi dan meminta pemerintah menjelaskan apa yang terjadi.

Baca juga: Diledek Mahfud MD soal Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Kembali Titip Salam untuk Terawan

SBY tidak menerima dirinya disebut-sebut sebagai dalang kerusuhan demonstrasi di berbagai daerah tersebut.

Di acara Mata Najwa pada Rabu (15/10/2020), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan dirinya juga sempat dihubungi politisi Demokrat Andi Arief.

Andi Arief memintanya agar pemerintah mengklarifikasi bahwa SBY tidak terlibat dalam masalah kerusuhan UU Cipta Kerja.

"Iya betul Mas Andi Arief adik saya itu di Jogja, junior saya, minta klarifikasi katanya Pak Luhut, Pak BIN, Pak Airlangga, Pak Mahfud bahwa SBY menunggangi dan membiayai itu."

"Kalau tidak, tidak akan pernah ada kestabilitasan politik," cerita Mahfud.

Menjawab permintaan Andi Arief tersebut, Mahfud justru merasa bingung.

Pada acara Mata Najwa, Rabu (14/10/2020), Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi aktor kerusuhan demo UU Cipta Kerja.
Pada acara Mata Najwa, Rabu (14/10/2020), Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi aktor kerusuhan demo UU Cipta Kerja. (youtube najwa shihab)

Pasalnya, pemerintah juga tak pernah menuduh SBY sebagai dalang kerusuhan.

Sehingga, apa yang perlu diklarifikasi terkait nama SBY.

Meski demikian, jika ada orang yang membuat hoaks bahwa SBY dalang kerusuhan, ia meminta agar segera melaporkannya.

"Saya katakan apa yang harus diklarifikasi Kita kan enggak pernah bilang SBY, kapan dan di mana? Mana tunjukkan?"

"Kalau ada saya selesaikan siapa dari pemerintah yang bilang begitu," katanya.

Baca juga: YLBHI Ungkap Kasus Pendemo Dianiaya Aparat, Mahfud MD Balas: Polisi yang Dilempar Batu Kan Banyak

Dengan tegas, mantan Menteri Pertahanan ini membantah pemerintah menuding SBY sebagai dalangnya.

"Saya tahu ada yang menuding itu, tapi kan itu di medsos, di Twitternya Tanjung itu ada, tapi bukan pemerintah, pemerintah belum pernah nyebut nama SBY," imbuhnya.

Misal suatu saat pelaku dalang kerusuhan adalah orang dekat SBY, Mahfud meminta jangan sampai orang serta merta menuduh Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Pasalnya, aktivis kerusuhan itu bisa saja tokoh yang dekat dengannya juga.

"Bahwa nanti mungkin mungkin ada orang dekat SBY jangan dibilang dibiayain SBY, karena dekat dengan saya itu juga bisa."

"Aktivis itu kan dekat sama siapa saja, kita enggak pernah nyebut SBY," ucap dia. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mahfud MDUU Cipta KerjaSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)Gus DurMegawatiAndi Arief
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved