Terkini Nasional
Aktivis KAMI Ditangkap Bukan soal Demo, tapi Kritis? Mahfud MD Sindir: Apa Kritisnya? Enggak Ada
Menko Polhukam Mahfud MD menanggapi ditangkapnya sejumlah petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi ditangkapnya sejumlah petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (15/10/2020).
Diketahui tiga petinggi KAMI yakni Jumhur Hidayat, Anton Permana, dan Syahganda Nainggolan karena diduga terlibat dalam kericuhan demo tolak onibus law UU Cipta Kerja.

Baca juga: Polisi Beberkan Alasan 3 Petinggi KAMI Ditahan, Sebar Kebencian Berisi SARA hingga Provokasi Demo
Mahfud menegaskan penangkapan itu tidak terkait dengan titel mereka sebagai anggota KAMI.
"Ketika ditangkap kami 'kan enggak menyebut KAMI-nya. Bahwa mereka kebetulan orang KAMI, itu fakta identitas yang mereka bangun sendiri," komentar Mahfud MD.
Ia memberi contoh pada penangkapan seseorang yang merupakan kader partai.
"Itu kebetulan saja, tidak bisa juga kalau ada orang bernama A lalu dia aktivis sebuah partai. 'Kan tidak bisa dikatakan partainya," ungkit Mahfud.
"Apakah kita tidak boleh menangkap orang seperti itu? Meskipun kemudian muncul, ini orang dari partai ini," lanjutnya.
Hal itu lalu menarik perhatian presenter Rosiana Silalahi.
Diketahui sejak dideklarasikan, KAMI mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah.
Namun saat ada demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir rusuh, polisi mensinyalir ada dalang dan tidak lama kemudian aktivis KAMI ditangkap.
"Ini ditangkap oleh publik sebagai upaya pembungkaman suara-suara kritis," kata Rosi.
Mahfud MD kembali menanggapi santai jika persepsi publik terhadap penangkapan KAMI itu menjadi berbeda.
Baca juga: Gatot Sebut Ada Pengalihan Isu soal Penangkapan Aktivis KAMI: Menyuarakan Kebenaran Itu Lebih Sulit
"Enggak apa-apa juga, silakan ditangkap oleh publik, kita nangkap orangnya," ujar Menko Polhukam.
Selain itu ia menyoroti KAMI baru saja didirikan oleh tokoh-tokoh yang memang dikenal sebagai oposisi pemerintah.