Breaking News:

Terkini Nasional

Sebut Sederet Kejadian KAMI Dicekal, Refly Harun Ungkap Dugaan: Ada Kesan Presiden Menyasar KAMI

Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan dugaan ada kesan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tidak disenangi.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Refly Harun
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan deklarator KAMI Refly Harun (kanan) membahas demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh, diunggah Kamis (15/10/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkapkan dugaan ada kesan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tidak disenangi.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan kepada Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Kamis (15/10/2020).

Diketahui sebelumnya muncul tudingan KAMI mendalangi demo menolak omnibus law Undan-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membahas KAMI, dalam acara Zoom In, diunggah Jumat (21/8/2020).
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membahas KAMI, dalam acara Zoom In, diunggah Jumat (21/8/2020). (Capture YouTube Talk Show TvOne)

Baca juga: KAMI Dituding Dalang Demo, Seloroh Gatot Nurmantyo: Belum 2 Bulan Bisa Kerahkan Jutaan Orang

Meskipun mengakui mendukung penolakan UU Cipta Kerja, Gatot membantah jika KAMI mendalangi aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di berbagai daerah tersebut.

Gatot kemudian menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat tenang, mengingat kondisi tengah pandemi Covid-19.

"Presiden sehari atau dua hari sebelumnya mengatakan, 'Dalam kondisi seperti ini jangan membuat kegaduhan'," singgung Gatot Nurmantyo.

Ia menilai justru DPR yang membuat polemik yang meresahkan masyarakat dengan mengesahkan UU Cipta Kerja.

"Tapi DPR sendiri ngetok. 'Kan yang bikin gaduh juga DPR," komentar Gatot.

Refly setuju dengan hal tersebut.

Ia menyinggung hal serupa pernah disampaikan pihak KAMI.

Baca juga: Soal 8 Aktivis KAMI Ditangkap Diduga Terkait Demo, Tanggapan Ali Ngabalin: Bukan Lagi Ranah Istana

"Saya ingat ada surat juga dari salah seorang Presidium KAMI mengenai tanggapan 'jangan buat polemik dan jangan buat kegaduhan'," kata Refly Harun.

Meskipun begitu, ia menilai pernyataan presiden bermaksud menyindir keberadaan KAMI.

"Tapi ada kesan presiden menyasar kelompok KAMI. Ada kesan begitu," ujar Refly, yang juga menjadi deklarator KAMI.

Hal itu ia ungkit mengingat ada sejumlah peristiwa pencekalan deklarasi KAMI di berbagai kota.

"Sebelumnya muncul Mas Gatot diadang di Surabaya, diadang di NTB, dan lain sebagainya, lalu muncul pernyataan Presiden Jokowi itu. Termasuk di TMP (Taman Makam Pahlawan)," singgung Refly.

Gatot membenarkan hal tersebut.

"Justru inilah yang membuat kegaduhan," komentarnya.

Kembali ke pembahasan tentang UU Cipta Kerja, Gatot menilai undang-undang ini memang baik untuk menarik investasi.

Namun di sisi lain dapat menimbulkan perpecahan antara kalangan pekerja dengan pengusaha.

"Berdasarkan berbagai analisis guru besar dari berbagai perguruan. Intinya begini, undang-undang ini untuk meningkatkan investasi harus ada, tetapi di dalam ini yang diatur ada pengusaha, ada buruh," papar mantan Panglima TNI ini.

"Aturan tentang pengusaha dan buruh ini tidak boleh ada garis pemisah kayak mau perang," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit 9.40:

Refly Harun: KAMI Diserang di Mana-mana

Pakar hukum tata negara Refly Harun membahas kemungkinan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan mengajukan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (5/10/2020).

Diketahui sebelumnya Gatot sempat membantah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dicetuskan akan menargetkan Pilpres 2024.

 Dapat Banyak Penolakan, Gatot Nurmantyo Akhirnya Akui KAMI Sedang Berpolitik: Politik Langit

Menanggapi tuduhan tersebut, Refly mengakui kritik itu sempat disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Soal Moeldoko versus Nurmantyo yang dikaitkan dengan pertarungan untuk 2024," ungkit Refly Harun.

Ia menilai kedua nama purnawirawan tersebut tidak masuk dalam radar kontestasi pemilu.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku tiga kali menolak jabatan panglima, diunggah Kamis (27/8/2020).
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku tiga kali menolak jabatan panglima, diunggah Kamis (27/8/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

Hal itu disampaikan Refly berdasarkan survei yang selalu menyangkut nama-nama yang sudah sejak lama beredar di dunia politik.

"Baik sesungguhnya, karena baik Moeldoko maupun Nurmantyo itu tidak masuk dalam pilpres yang berkembang atau diambil belakangan ini," papar Refly Harun.

"Survei selalu mencakup Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan. Kalau orang nomor empat Ridwan Kamil, ditambah paling Sandi Uno," lanjut pengamat politik ini.

 Sebut Sah-sah Saja Gatot Bersama KAMI Punya Agenda di Pilpres 2024, M Qodari: Caranya yang Salah

Ia beranggapan umumnya survei berkembang ke arah nama-nama tersebut.

Meskipun begitu, Refly mengakui langkah yang diambil Gatot Nurmantyo dengan mendeklarasikan KAMI menuai sorotan banyak pihak.

Ia menyebutkan bahkan langkah KAMI cukup mendapat tentangan.

"Kita tahu belakangan ini Gatot Nurmantyo menyeruak dan belum ada surveinya, dengan langkah KAMI yang diadang di mana-mana," kata deklarator KAMI tersebut.

Refly Harun lalu menyinggung komentar Moeldoko yang meminta KAMI tidak mengganggu stabilitas politik.

"Juga komentar Moeldoko tentang KAMI dan Gatot Nurmantyo," ungkitnya.

Meskipun begitu, ia tidak ingin memusingkan isu tersebut.

Refly menilai hal yang lebih penting apakah ada pihak yang hendak mengusung Gatot Nurmantyo atau Moeldoko dalam pilpres empat tahun mendatang.

"Kalau mengatakan mereka 'kebelet' pilpres atau nyapres, saya tidak ingin berkomentar," terangnya.

"Tapi yang ingin saya ketahui apakah mereka bisa mendapatkan perahu untuk candidacy," tambah Refly Harun. (TribunWow.com/Brigitta)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Refly HarunKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)Gatot NurmantyoYouTubeUU Cipta Kerja
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved