Terkini Daerah
Pengakuan Eks Wakapolres Takalar Diperas Pakai Modus Pelecehan Seksual: Peluk Saya, Pegang Kemaluan
Eks Wakapolres Takalar membongkar modus pemeresan berkedok pelecehan seksual yang menimpanya, dan menyebabkan dirinya dicopot dari jabatannya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Gara-gara dilaporkan oleh seorang wanita berinisial PA atas tuduhan kasus pelecehan seksual, Kompol N dicopot dari jabatannya sebagai Wakapolres Takalar.
PA mengaku dirinya dilecehkan oleh perwira polisi berinisial N itu di ruangan kerja N pada Jumat (2/10/2020) lalu.
Di sisi lain, cerita versi Kompol N justru berbeda 180 derajat. Ia mengaku dirinya justru sengaja difitnah untuk kemudian diperas oleh PA yang mengaku sebagai korban.

Baca juga: Dicopot Gara-gara Tudingan Pelecehan Seksual, Eks Wakapolres Takalar: Ini Saya Dikerjai
Dikutip dari TribunTakalar.com, Rabu (14/10/2020), Kompol N mengaku dirinya telah mengambil langkah untuk melaporkan balik PA.
Dirinya mengatakan, telah melaporkan PA atas tiga tuduhan, yakni pencemaran nama baik, pemerasan, dan pencabulan.
"Saya sudah melaporkan (PA) juga sehubungan dengan pemerasan, pencabulan dan itu pencemaran nama baik," kata Kompol N via sambungan telepon kepada tribun, Rabu (14/10/2020) sore.
Kompol N tidak terima ia dituduh melakukan pelecehan seksual, karena menurutnya dirinya justru difitnah.
"Pencemaran nama baiknya begini, itu kan melalui medsos (media sosial) menuduh saya yang tidak betul," ujar Kompol N.
"Setelah beredar berita tidak benarnya ini menuding saya bahwa saya pelecehan seksual ke dia, saya tidak terima sekali karena dia yang masuk ke ruangan kerja saya tanpa saya undang dan dia memang yang memeluk-meluk saya dan dia yang mau memegang saya punya alat kelamin, jadi saya tepis, tangannya itu."
Terkait pemerasan, Kompol N bercerita, kala itu dirinya telah mengirimkan anggota keluarganya kepada PA untuk menanyakan mengapa PA melakukan pelaporan tersebut.
Saat itu Kompol N mengaku mengirim pamannya untuk menemui keluarga PA.
Ketika ditemui, keluarga PA justru meminta uang ratusan juta untuk berdamai.
"Singkat cerita, itu kakaknya (PA) atas nama S, bilang, 'jam ini, detik ini, itu saya punya adik akan damai yang penting ada Rp 200 juta'. Ini ada saksi ini karena didatangi rumahnya di Antang itu kakaknya perempuan (PA)," ungkap Kompol N.
Kompol N tidak terima karena dirinya merasa tak bersalah, justru menjadi korban.
"Memang belum diserahkan uang, karena pertama saya tidak mampu membayar uang sebanyak itu. Lagian pula, mengapa saya mau membayar, nah saya didatangi, saya yang dicabuli menurut saya karena dia (PA)," ungkapnya.
Atas apa yang dilakukan oleh PA terhadap dirinya, Kompol N mengaku ia justru yang menjadi korban pencabulan.
"Jadi dia sendiri yang datangi ruangan saya, dia sendiri yang beranjak dari tempat duduknya dekati saya, peluk saya sampai pegang alat kemaluan saya," ungkap Kompol N.
Dikutip dari TribunGowa.com, Selasa (13/10/2020), Kompol N kala itu sempat ditahan oleh Propam Polda Sulsel sejak Rabu (7/10/2020).
Penahanan dilakukan setelah ada laporan masuk ke Polda Sulsel soal tuduhan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Kompol N.
Kini Kompol N telah dimutasi, dan menempati jabatan baru sebagai Pamen Yanma di Polda Sulsel.
Baca juga: Cabuli Muridnya Sendiri, Guru Ngaji Sengaja Pakai Gamis Tanpa Dalaman: Dia Beda dengan Murid Lain
Ini Difitnah, Dizalimi
Dikutip dari TribunMakassar.com, Rabu (14/10/2020), Kompol N mengatakan kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa dirinya adalah fitnah.
Kompol N membantah dirinya telah melakukan pelecehan seksual terhadap PA.
Ia menceritakan semua bermula ketika dirinya ditelepon oleh PA yang meminta informasi seputar pengurusan SIM.
"Jadi ceritanya begini, dia (PA) telpon saya, dia bilang dimanaki? Jadi saya bilang dengan siapa ini? Karena tidak mungkin juga saya langsung bilang saya di sini, jangan sampai orang apalah, siapa tahu orang mau buat jahat," kata Kompol N kepada Tribun, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: Pengakuan Suami-Istri yang Aniaya Anak Angkat hingga Tewas: Saya Hanya Pukul dengan Kabel dan Rotan
Setelah saling memperkenalkan diri, Kompol N mempersilakan PA datang ke ruangannya untuk bertanya-tanya soal pengurusan SIM.
Tetapi saat PA tiba di ruangannya, Kompol mengaku ia langsung curiga.
Kecurigaan tersebut terjadi lantaran PA tiba sangat cepat setelah menelpon.
"Dia datang ketuk-ketuk, jadi saya bilangmi, silakan masuk. Saya tidak tahu bilang dia (PA) mi yang datang, dia datang saya tanyami kita mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilakan mi masuk," ungkap Kompol N.
Setelah bertanya-tanya, Kompol N mengatakan ia hendak mengantar PA ke bagian untuk pengurusan SIM.
Namun PA justru enggan bergegas beranjak dari ruangan.
Berdasarkan pengakuan Kompol N, PA saat itu justru membahas masa lalu, dan jabatan-jabatan yang pernah dijabat oleh Kompol N.
Fisik Kompol N juga menjadi bahan obrolan PA.
"Dia (PA) bilang pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak. Jadi saya bilang saya tidak merasa gagah saya, biasaji," papar Kompol N.
Kemudian secara tiba-tiba PA mendekat dan mencium pipi Kompol N.
"Tanpa saya panggil, dia (PA) berdiri dari tempat duduknya mendekati saya sambil dia (PA) mencium saya. Jadi ini ceritanya saya dikerjai, jadi saya berdiri lalu bilangka kenapa ini. Dia bilang tunggumi dulu, kenapami ini," ungkap Kompol N.
Kompol N mengatakan dirinya berusaha mengelak dan menghindari PA.
Bahkan ia sempat menghalau tangan PA yang berusaha memegang area-area sensitif pria.
Kompol N menjelaskan apabila dirinya memang berniat melecehkan, maka ia tidak akan melakukannya di ruang kerja.
"Kalau saya paksa kenapa dia (PA) tidak teriak. Kedua kalau memang saya mau ajak begitu pasti bilangka lebih baik kita ke hotel yang lebih aman, karena saya tahu itu tempat kerja saya," terangnya.
"Jadi memang ini orang mau sekalu menyudutkan saya. Seandainya saya mau ikuti maunya, mungkin saya sudah dijebak, dia telpon keluarganya atau apanya lah supaya saya bisa didapat di situ (hotel) kata Kompol N.
"Jadi saya ini difitnah kasihan, dizalimi. Kalau dibilang cabul, malah saya ini yang sebenarnya korban," imbuhnya.
Atas kejadian itu, Kompol N mengaku telah melaporkan PA ke Reskrim Polda Sulsel atas tuduhan pencemaran nama baik. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari tribun-timur.com dengan judul Dicopot dari Jabatan Wakapolres Takalar karena Laporan Pelecehan Seksual, Kompol N: Saya Difitnah! dan tribun-timur.com dengan judul Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Wakapolres Takalar Dimutasi, Mantan Wakapolres Takalar Mengaku Dimintai Rp 200 Juta