Virus Corona
Mahasiswa Unpad Teliti Ekstrak Kulit Manggis, Bisa Berpotensi Sembuhan Covid-19 dan Punya Keunggulan
Penelitian dari mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) soal senyawa alfa mangostin dari kulit buah manggis membuahkan hasil.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Penelitian dari mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) soal senyawa alfa mangostin dari kulit buah manggis membuahkan hasil.
Rupanya, kulit buah manggis berkhasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.
Bahkan senyawa ini berpotensi sebagai anti-Virus Corona atau Covid-19.
Baca juga: Jebol Teralis Besi, 4 Tahanan dan Napi Narkoba Kabur dari Sel Karantina di Aceh
Penelitian tersebut dilakukan Syahrul Hidayat (mahasiswa Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (mahasiswa Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (mahasiswa Farmasi).
Mereka menemukan senyawa turunan alfa mangostin yang memiliki potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2, atau Virus Corona penyebab Covid-19.
"Studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam," ujar Syahrul dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (13/10/2020).
Senyawa bahan alam ini memiliki beberapa keunggulan.
Misalnya, toksisitasnya yang rendah, serta risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan.
Baca juga: Jokowi Klarifikasi Hoaks UU Cipta Kerja, Refly Harun Singgung Tak Ada Draf Resmi: Dasarnya Apa?
“Selain itu, sampai saat ini pengelolaan Covid-19 masih seputar mengobati gejala, karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi Covid-19 itu sendiri. Karena itu, ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” kata Syahrul.
Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin. Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala Covid-19.
Aktivitas nelfinavir pada SARS-CoV-2 berperan menghambat pertumbuhan virus.
“Kita punya ide, kalau aktivitasnya sama, maka senyawa alfa mangostin pun memiliki aktivitas yang sama terhadap virus SARS-CoV-2,” kata dia.
Berangkat dari rujukan penelitian tersebut, ketiganya mencoba melakukan studi awal dengan cara memodifikasi senyawa alfa mangostin.
Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat dari senyawa alfa mangostin.
Baca juga: Sempat Dilarang, Aurel Hermansyah Sebut Alasan Suka Warna Janda: Enggak Terlalu Girly
Studi dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dibantu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof Muchtaridi.