Breaking News:

Terkini Daerah

Tangis Ayah di Aceh Tahu Anaknya yang Masih 9 Tahun Tewas Dibacok saat Lindungi Ibu dari Pemerkosa

Aksi pemerkosaan disertai pembunuhan di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur menghebohkan publik.

Editor: Lailatun Niqmah
Kiriman Warga via Serambinews.com
Polisi melakukan olah TKP di rumah ibu muda berinisial Dn, ia mengaku diperkosa di rumahnya di salah satu gampong dalam Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. 

TRIBUNWOW.COM - Aksi pemerkosaan disertai pembunuhan di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur menghebohkan publik.

Korban tewas ialah Rg (9) yang harus menghembuskan napas terakhirnya lantaran melindungi sang ibu, Dn dari pemerkosa.

Ayah kandung korban FF yang tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara pun tak kuasa menahan tangis mengetahui nasib tragis anak kesayangannya.

Di rumahnya sendiri, ibu muda berinisial Dn mengaku diperkosa oleh seorang pria (kanan) yang juga membunuh anaknya karena melakukan perlawanan, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh.
Di rumahnya sendiri, ibu muda berinisial Dn mengaku diperkosa oleh seorang pria (kanan) yang juga membunuh anaknya karena melakukan perlawanan, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) jelang Subuh. (Istimewa via Serambinews.com)

Baca juga: Terungkap Motif Samsul, Pemerkosa Ibu Muda dan Pembunuh Anak di Aceh, Kini Terancam Hukuman Mati

Ia mengatakan, sejak berpisah dengan Dn dua tahun lalu, Rg bersama sang adik memang tinggal bersama dirinya di Medan Selayang.

"Tanggal 19 September 2020 lalu, saya baru saja merayakan ulang tahun almarhum yang genap berusia 10 tahun," ujar pria berdarah Aceh-Karo ini sambil menangis.

Menurut FF, beberapa hari setelah merayakan ulang tahun Rg, Dn datang ke rumahnya dengan maksud membawa Rg ke Aceh.

Saat itu, FF mengaku berat melepas kepergian putra pertamanya itu.

“Tapi karena almarhum terus merengek dan bersikeras ikut. Akhirnya saya mengizinkannya,” imbuhnya.

Karena itu, ia sempat kaget dan tak percaya mendengar kabar anaknya itu telah meninggal dunia.

"Saya hampir tak percaya mendengar kabar Rg meninggal."

"Dia meninggal terkena sabetan parang pelaku karena berusaha membantu ibunya di rumah itu," ujar FF.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meningal, anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku."

"Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit."

"Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sakaratul maut," imbuhnya lagi.

FF mengenang Rg sebagai sosok anak yang cerdas.

Rg selalu mendapat ranking 1 dan 2 di sekolahnya.

Rg juga sudah bisa membaca Alquran.

"Almarhum memang beda dengan anak seusianya. Ia anak cerdas, periang, keras berpendirian, dan selalu mendapat rangking di kelas."

"Bahkan sekarang ia sudah mampu membaca Alquran," kenang ayahnya menangis sedih.

Kini, FF telah mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu.

"Allah Subhanahu wa ta'ala lebih sayang kepadanya, sehingga memanggilnya duluan dari pada kami."

"Selamat jalan nak, kami akan selalu merindukanmu nak," ucap ayahnya kembali menangis.

Di akhir perbincangan, FF berharap penegak hukum memberikan ganjaran seberat-beratnya kepada pelaku, supaya tidak ada lagi Rg lain yang menjadi korban.

Motif Samsul Perkosa Korban

Fakta baru terkait kasus pemerkosaan ibu muda dan pembunuhan anak 9 tahun oleh Samsul Bahri diungkap oleh polisi pada Senin (12/10/2020).

Dikabarkan sebelumnya, Samsul Bahri memperkosa DN (28) dan membunuh anak korban berinisial RG di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) menjelang subuh.

Dikutip TribunWow.com dari Serambinews.com pada Senin, Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo mengatakan bahwa Samsul memang berniat memperkosa korban.

Ia sudah menyiapkan parang demi mewujudkan keinginannya.

"Untuk motif kasus ini, tersangka Samsul Bahri ingin memperkosa ibu korban, namun tersangka dari awal telah membawa sebilah parang bersamanya," kata Arief.

Parang itu digunakan untuk mengancam korban.

Lantaran RG sempat membela ibunya, parang itu lantas digunakan untuk membunuh anak DN.

Akibat perbuatannya itu, Samsul kini terjerat pasal berlapis.

Pertama Pasal 338 jo Pasal 340 jo Pasal 285 jo Pasal 351 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun.

"Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan dengan direncanakan terlebih dahulu, ancaman pidana adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup," jelas Kasat Reskrim.

Kemudian tersangka Samsul dijerat dengan pasal Pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang Kekerasan dan Penganiayaan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Kemudian Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dan Pasal 351 penganiayaan ayat 2 KUHP dengan ancaman penjara paling lama tahun.

Kronologi Kejadian

Kasus pembunuhan bocah berinisial RG (9) oleh tersangka Samsul Bahri (36) menggegerkan warga Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur pada Sabtu (10/10/2020).
Kasus pembunuhan bocah berinisial RG (9) oleh tersangka Samsul Bahri (36) menggegerkan warga Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur pada Sabtu (10/10/2020). (Serambinews.com)

DN diperkosa oleh Samsul pada Sabtu (10/10/2020) sekitar pukul satu pagi hingga tiga dini hari.

Saat itu korban DN dan putranya tengah tidur di rumah mereka di daerah terpencil yang jauh dari rumah penduduk.

Selain itu, anak DN berinisial RG (9) dibunuh dan mayatnya dibuang Samsul ke Sungai Gampong Alue Gadang.

Dari pengakuan korban DN, Arief menyebut pelaku membacok Rg di bagian perut dan dada.

Hal itu dilakukan Samsul sebelum memperkosa DN.

Setelah itu Rg lantas dibawa kabur oleh Samsul.

Sedangkan, kejadian mengenaskan ini baru diketahui masyarakat setelah salat Subuh atau sekira pukul enam.

Korban DN langsung keluar dari rumah menuju permukiman warga untuk meminta tolong.

Kemudian masyarakat langsung membuat laporan ke Polsek Birem Bayeun Polres Langsa.

DN lantas dirawat di Puskesmas Birem Bayeun.

Saat kejadian tersebut, rupanya suami DN sedang tidak berada di rumah.

Ia sedang mencari ikan di sungai hingga paginya baru pulang.

Sempat hilang, anak DN kini sudah ditemukan.

Jenazah RG ditemukan di sungai Gampong Alue Gadeng Kampung, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, korban dalam kondisi terapung dan sudah meninggal.(Serambinews.com/Zubir/TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul ‘Selamat Jalan Nak, Kami Akan Selalu Merindukanmu’

Tags:
AcehAceh TimurKasus PembunuhanKasus Pemerkosaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved