Terkini Daerah
Korban Keracunan Jadi 215, Begini Nasib Keluarga yang Bagikan Nasi Kuning bagi Warga Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya menetapkan musibah keracunan massal nasi kuning di acara ulang tahun pengusaha di wilayahnya sebagai kejadian luar biasa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menetapkan musibah keracunan massal nasi kuning di acara ulang tahun pengusaha di wilayahnya sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Sampai pada Senin (12/10/2020), tercatat ada 215 orang menjadi korban keracunan nasi kuning itu.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin, pemerintah berjanji akan menanggung biaya perawatan korban di rumah sakit.

Baca juga: Bakteri Diduga dari Santan, Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bisa Tembus 500 Orang
Baca juga: Kisah Haru Ervan Bertemu Keluarga Pasca-11 Tahun Hilang di Jakarta, Berkat Iseng Cari di Google Maps
"Sampai hari ini tercatat sebanyak 215 korban keracunan massal di Mangkubumi."
"Pemkot Tasikmalaya sudah menetapkan kejadian ini sebagai KLB. Semua biaya akan ditanggung oleh pemerintah sampai sembuh," ucap Budi saat meninjau para korban di Puskesmas Mangkubumi, Senin.
Budi mengatakan, kejadian ini sebagai sesuatu yang mengejutkan dan tak disangka-sangka.
Pelaksana acara hanya berniat membagi-bagikan makanan syukuran ulang tahun anaknya ke semua warga di Mangkubumi.
Keluarga pengusaha tersebut hampir semuanya menjadi korban.
Kini mereka tengah mendapatkan perawatan intensif akibat keracunan makanan tersebut.
Budi berharap agar semua pasien di sejumlah intansi kesehatan segera kembali pulih.
"Kita semua fokus dalam penanganan para korban. Apalagi masih ada 44 pasien yang dirawat di puskesmas, 25 di RSUD Soekardjo dan RS swasta lainnya."
"Kita segenap tim medis berupaya mengobati dan bisa selesai secepatnya musibah ini," ungkap Budi.
Baca juga: Ratusan Orang di Tasikmalaya Keracunan Nasi Kuning, Berawal dari Acara Ultah Anak Pengusaha Bordir
Akibat kejadian tersebut, Budi berpesan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Jangan sampai nantinya kalau tak menerapkan protokol kesehatan akan muncul masalah baru Covid-19, setelah menangani pasien keracunan massal. Mari semua kita jaga kesehatan dengan terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," ungkap Budi.
Sementara itu, dari 215 orang yang menjadi korban keracunan, 171 di antaranya sudah kembali pulih.
Masih ada 44 orang yang dirawat.
Dari 44 orang itu beberapa di antaranya masih dirawat di SDN Puspasari.
Budi berharap agar semua orang bisa mematuhi jaga jarak.
"Aparat keamanan jaga ruangan untuk terus steril. Selain itu, keluarga pasien tidak usah menunggu di dalam ruangan," ungkap dia.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Suryaningsari menyebut pihaknya telah berhasil melacak sumber penyebab keracunan massal tersebut.
Cerita Ibu Korban
Cucu (40) seorang ibu yang dua anaknya menjadi korban keracunan mengaku sempat mengunjungi acara ulang tahun tuan rumah pemberi nasi kuning.
Ia bercerita, acara perayaan ulang tahun berlangsung meriah seperti biasa, dan dipenuhi para tamu yang mayoritas anak-anak.
Cucu mengatakan, sebelum anaknya keracunan, keduanya memang sempat mengonsumsi nasi kuning pemberian tuan rumah.
Baca juga: Teror 15 Mahasiswi UIN Makassar lewat Video Call Cabul, Begini Pengakuan dan Motif Pelaku
"Setiba di rumah, Nadila dan Shofie langsung memakan nasi kuning tersebut dengan lahap. Di dalamnya ada sambal goreng tempe, irisan dadar telur, irisan mentimun, dan kerupuk," ujar Cucu saat ditemui, Kamis (8/10/2020) sore, di ruang kelas SD Puspasari yang dijadikan ruang perawatan darurat.
Berdasarkan pengakuan Cucu, gejala keracunan mulai dirasakan saat tengah malam.
"Kedua anak saya, Nadia (12) dan Shofie (7), mulai merasakan keracunan Kamis sekitar pukul 01.00. Dengan waktu hampir bersamaan mereka terbangun karena sakit perut," kata Cucu.
"Melihat kondisi Shofie yang ujug-ujug sakit membuat saya dan suami panik. Apalagi Shofie mengeluhkan sakit perut yang melilit."
Melihat kedua anaknya nampak begitu kesakitan, Cucu kala itu merasa panik.
"Kami benar-benar panik. Saya telepon famili mau minta bantuan. Ternyata famili pun sama anaknya seperti yang dialami anak saya," kata Cucu. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Keracunan Massal di Tasikmalaya Ditetapkan Jadi KLB, Total Korban 215 Orang dan tribunjabar.id dengan judul Detik-detik Korban Rasakan Gejala Keracunan Usai Makan Nasi Kuning, Horor Menjelang Tengah Malam