Terkini Internasional
Petani Ini Buat Orang-orangan Sawah untuk Halau Covid-19, Didandani seperti Prajurit Pegang Senapan
Di sebuah desa di Kamboja, para petani menggunakan orang-orangan sawah untuk menghalau Covid-19 berdasarkan kepercayaan yang mereka yakini.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Di sebuah desa di Kamboja, para petani menggunakan orang-orangan sawah untuk menghalau Covid-19 berdasarkan kepercayaan yang mereka yakini.
Dikenal sebagai 'Ting Mong' di Khmer, benda itu biasanya populer di tempat yang dilanda penyakit seperti demam berdarah maupun diare.
Tapi kali ini, para petani menggunakan orang-orangan sawah untuk mengusir wabah yang kini tengah meresahkan dunia, Covid-19.
Baca juga: Masker Scuba dan Buff Disebut Tak Efektif Cegah Penularan Covid-19, Begini Penjelasan Dokter
Baca juga: Kabar Baik, Jumlah Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Cenderung Turun dalam Sepekan Terakhir
"Saya membangun Ting Mong ini untuk mencegah Virus Corona mengancam keluarga saya," kata salah seorang petani yang bernama Sok Chany.
Dia mengunggah foto Ting Mong yang dibangun dari kayu di Kampong Cham, sekitar 110 kilometer di sebelah timur laut ibu kota Phnom Penh.
Sementara Ting Mong lainnya didandani seperti prajurit, yang mengenakan pakaian kamo hijau, dengan tongkat berbentuk senapan di dada.
"Adalah kepercayaan dari para leluhur untuk memasang Ting Mong jika ada bahaya mendekat atau menghalau setan," ucap Sok Chany.
Baca juga: Tes Swab Kontak Erat Pasien Covid-19 di Puskesmas Gratis, Lapor jika Dipungut Biaya
Di kerajaan yang mayoritas penduduknya beragama Buddha ini, animisme masih meletak dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Dilansir AFP Minggu (11/10/2020), publik percaya bahwa arwah leluhur masih terikat di dunia ini baik pada hewan, tempat, atau benda.
Mendirikan Ting Mong meruoakan cara masyarakat untuk menghalau roh jahat, yang hendak memberikan celaka dengan menyebarkan penyakit.
Di kampung Trapeang Sla milik Sok Chany, setiap patung dari kayu itu diikat di gerbang rumah dan dibentuk menjadi bermacam-macam.
Ada yang membangunnya dengan memasangkan baju militer dan piyama berbunga.
Ada juga yang tas di mana benda itu juga dipasangi kecamata.
Petani lainnya, Ton Pheang, memakaikan baju lama ke orang-orangan sawah miliknya, yakni kaus merah muda cerah dan helm di kepala.
Baca juga: Gara-gara Emoticon di Grup WhatsApp, Oknum Polisi Positif Virus Corona Pukul Pasien Covid-19
Pria berusia 55 tahun tersebut mengatakan, ini adalah Ting Mong miliknya yang kedua, setelah yang pertama mengalami kerusakan.