Breaking News:

UU Cipta Kerja

Buru Dalang Rusuh Demo UU Cipta Kerja di Jakarta, Polisi Lacak Video di Medsos: Ini Bukan Buruh

Pihak kepolisian masih mendalami siapa aktor dibalik kerusuhan demonstrasi UU Cipta Kerja di Jakarta, pada beberapa hari yang lalu.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aparat Kepolisian bersitegang dengan pendemo di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja berlangsung ricuh. 

TRIBUNWOW.COM - Total 1.192 demonstran diamankan menyusul terjadinya kerusuhan unjuk rasa UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020).

Dari ribuan orang yang ditangkap, 87 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kini pihak kepolisian masih mendalami siapa dalang sebenarnya lewat penyelidikan video di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memaparkan soal keterlibatan pelajar STM dalam demo UU Cipta Kerja.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memaparkan soal keterlibatan pelajar STM dalam demo UU Cipta Kerja. (YouTube Kompastv)

 

Baca juga: 7 Hoaks UU Cipta Kerja yang Dibantah Jokowi, Perampasan Tanah hingga PHK Sepihak

Dikutip dari YouTube metrotvnews, Sabtu (10/10/2020), penyelidikan sampai saat ini masih pada tahap mengumpulkan bukti, dan keterangan dari berbagai saksi.

Satu dari beberapa bukti yang diperiksa adalah video-video yang beredar di media sosial.

"Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti, dan juga keterangan saksi-saksi, seperti CCTV, video-video, video pendek yang beredar di media sosial pun kita kumpulkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri lalu bercerita target-target kerusuhan pada aksi unjuk rasa saat itu di antaranya adalah fasilitas-fasilitas publik seperti halte bus, hingga pos polisi.

Ia meyakini bahwa bukan buruh yang menjadi dalang dari kerusuhan tersebut.

"Jadi memang ini bukan rekan-rekan buruh yang benar-benar menyuarakan hati untuk demo Undang-Undang Cipta Kerja," terang Yusri.

"Tapi memang niatnya untuk melakukan perusuhan."

Yusri memaparkan, sebelum demonstrasi terjadi, pihak kepolisian telah melakukan razia untuk mencegah terjadinya kerusuhan saat aksi unjuk rasa.

Contoh razia yang dilakukan adalah memeriksa orang-orang yang datang dari luar Jakarta sebagai antisipasi adanya oknum-oknum yang hendak berbuat rusuh pada demonstrasi.

Baca juga: Viral Kertas Bertuliskan Minta Tolong di Episode Cipta Kerja, Najwa Shihab: Bukan Saya yang Tulis

87 Tersangka Demonstrasi

Yusri menuturkan, dari total 87 tersangka yang telah diamankan, tujuh di antaranya langsung ditahan karena melakukan pengeroyokan terhadap petugas.

"Kenapa 80 nggak ditahan? Karena kan pasalnya ada ancaman hukuman, tergantung unsur pasalnya. Kalau yang tujuh ini ancamannya di atas lima tahun, jadi ditahan," jelas Yusri, dikutip dari TribunJakarta.com, Sabtu (10/10/2020).

"Sisanya 80 ini masih kita dalami tapi sudah jadi tersangka. Ancamannya sejauh ini masih di bawah lima tahun jadi nggak ditahan," lanjut dia.

Sebelumnya, Yusri membenarkan fakta bahwa dari ribuan yang ditangkap, sebagian besar merupakan pelajar sekolah teknik menengah atau lebih dikenal dengan anma STM.

"1.192 ini sayakatakan adalah Anarko, tapi profesi mereka berbeda-beda," kata Yusri.

"Anarko itu bukan profesi, Anarko itu orang yang niat melakukan kerusuhan. Siapa-siapa saja mereka ada yang pelajar, ada yang pengangguran. Pelajarnya pelajar STM, hampir setengahnya pelajar STM dari 1.192," tambahnya.

"Memang tujuannya ini bukan bergabung dengan teman-teman serikat yang tujuannya menyampaikan pendapat menolak UU Ciptaker. Tujuannya untuk membuat rusuh," ujar dia.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-4.46:

Rizal Ramli: Itu Preman Susupi Mahasiswa

Di sisi lain, pihak TNI dan Polri menyatakan ada kelompok asing di luar mahasiswa dan buruh yang memang sengaja datang berdemo untuk membuat keributan.

Pernyataan senada juga diberikan oleh Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menyebut para oknum perusuh tersebut adalah preman yang menyusup ke barisan mahasiswa.

Lewat cuitan akun twitter miliknya, @RamliRizal, Sabtu (10/10/2020), Rizal Ramli mengomentari sebuah video saat TNI memberikan penjelasan kepada sejumlah mahasiswa yang nampak duduk berkumpul mengenakan jas almamater.

Awalnya terdapat seorang anggota TNI mencoba mencari penyusup saat memberikan penjelasan kepada sejumlah mahasiswa.

"Adik-adik harus bisa memastikan yang ada di sini betul-betul mahasiswa," kata anggota TNI tersebut.

Ia lalu menanyakan kepada seluruh orang yang hadir di sana untuk mengaku siapa yang memiliki tato.

Akhirnya nampak ada seseorang yang mengaku.

"Sampean dari mana? Mahasiswa bukan?" tanya anggota TNI tersebut.

"Ini contohnya, ini penyusup ini," imbuhnya.

Rizal Ramli mengomentari aksi TNI berhasil memergoki penyusup dalam demo yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam rangka UU Cipta Kerja.
Rizal Ramli mengomentari aksi TNI berhasil memergoki penyusup dalam demo yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam rangka UU Cipta Kerja. (Twitter@RamliRizal)

 Anggota TNI itu lalu kembali menekankan bahwa dirinya menyayangkan ada oknum tak bertanggung jawab menyusupi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa.

"Saya tidak mau mahasiswa yang punya niat baik disusupi oleh bramacorah seperti ini yang mengatas namakan dirinya rakyat," kata dia.

Total terdapat tiga orang yang dipanggil oleh anggota TNI dan terindikasi sebagai penyusup yang berniat rusuh.

Anggota TNI berbaju dinas loreng itu kemudian menjelaskan apa bahaya keberadaan para penyusup tersebut.

Ia menjelaskan apabila oknum itu berbuat rusuh, maka para mahasiswa yang betul-betul bertujuan menyuarakan aspirasi bisa terkena salah tangkap.

"Yang terjadi apa? TNI Polri akan menjaga, dan enggak sadar, salah lirik, salah sasaran menangkap adik-adik, itulah penyebabnya ribut," kata pria itu.

Baca juga: Sebut UU Cipta Kerja seperti Berjudi, Faisal Basri Ungkit Pernyataan Lama Jokowi: Jangan Serakah

Komentar Rizal Ramli

Menanggapi video itu, Rizal Ramli memberikan komentar yang positif berupa apresiasi.

Ia memuji aksi anggota TNI berhasil menciduk penyusup di tengak aksi demo UU Cipta Kerja.

Rizal Ramli juga memberikan pernyataan senada sama dengan anggota TNI yang berada di dalam video itu.

Dirinya setuju bahwa preman-preman penyusup bertato tersebut memang sengaja menyusup di tengah-tengah mahasiswa,

"Hebat TNI ! Perusuh itu preman2 yg pakai banyak tato belakang & depan badan, susupi mahasiswa." tulis Rizal Ramli.

Baca juga: Perbandingan Isi UU Cipta Kerja Vs Hoaks yang Dibantah Jokowi, Mulai dari Cuti hingga Amdal

Simak video selengkapnya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
UU Cipta KerjaViralDemonstranUnjuk rasaPolisiRizal Ramli
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved