Terkini Daerah
Teror 15 Mahasiswi UIN Makassar lewat Video Call Cabul, Begini Pengakuan dan Motif Pelaku
Pelaku teror video call cabul mengaku melakukan aksinya sendirian saat ia tengah beristirahat di rumah karena alami kecelakaan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Kalau sudah DO, tidak memiliki keterkaitan lagi dengan kampus karena bukan lagi mahasiswa," kata Wakil Rektor III UINAM Prof Darussalam saat dikonfirmasi tribun-timur.com via WhatsApp, Kamis (8/10/2020) sore.
"Untuk selanjutnya kita serahkan pada proses hukum yang ada," tambahnya.
Sebelumnya, pihak kampus telah menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika pelakunya adalah akademisi kampus.
Baca juga: Sosok Wanita Perobek Alquran di Sukoharjo, 3 Minggu Menghilang dan Pernah Telanjang di Bypass Klaten
Cerita Korban Dipameri Alat Kelamin
Diketahui, Modus yang dipakai oleh pelaku adalah melakukan panggilan video atau video call lewat aplikasi WhatsApp ke nomor-nomor korbannya.
Apabila diangkat, penerima panggilan akan melihat pelaku yang memainkan alat kelaminnya dan mempertontonkannya kepada korban.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (28/9/2020), EL mengaku dirinya pernah menjadi korban teror tersebut pada Jumat (18/9/2020) lalu.
Baca juga: Lihat Alat Vital Pelaku Teror Video Call Cabul, Mahasiswi UIN Makassar: Saya Trauma Pegang HP, Takut
Namun dirinya dan beberapa korban lainnya baru melapor ke pihak kepolisian pada Sabtu (26/9/2020).
EL awalnya mendapat dua kali panggilan video dari sebuah nomor tak dikenal.
Mulanya ia tak menggubris panggilan tak dikenal tersebut.
Namun ketika nomor itu menghubunginya lagi, EL memutuskan untuk mengangkatnya karena mengira nomor tersebut ingin menyampaikan sesuatu yang penting.
Ketika diangkat, EL terkejut karena yang ada di layar ponselnya adalah seorang pria yang tengah mempertontonkan alat vital.
"Langsung saya matikan," kata El, Senin (28/9/2020).
EL akhirnya memutuskan untuk mencari tahu siapa pemilik nomor tersebut lewat grup WhatsApp-nya.
Setelah mengirim nomor tersebut ke grupnya, muncul beberapa mahasiswi lain yang mengaku menerima teror serupa seperti EL.