Terkini Nasional
Profil Silvany Austin Pasaribu, Diplomat Muda yang Viral setelah 'Skakmat' Vanuatu di Sidang PBB
Diplomat muda asal Indonesia, Silvany Austin Pasaribu mendadak jadi perbincangan banyak orang.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Diplomat muda asal Indonesia, Silvany Austin Pasaribu mendadak jadi perbincangan banyak orang.
Silvany Austin Pasaribu viral setelah memberikan hak jawab bagi negara kecil Vanuatu dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Mulanya, Perdana Menteri Vanuatu terus mengungkit isu pelanggaraan Hak Asasi Manusia (HAM) Papua di kancah Internasional.

• Vanuatu Soroti Isu HAM di Sidang PBB, Diplomat RI Balas Debat: Kalian Bukan Perwakilan Orang Papua
Dikutip dari Tribun Wiki pada Selasa (6/10/2020), Silvany kini menjabat senagai Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi I Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York, Amerika Serikat.
Silvany rupanya merupakan wanita lulusan Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat Fakultas FISIP, Jurusan Hubungan Internasional.
Setelah lulus dari Unpad, Silvany lantas bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Kemudian, Silvany melanjutkan pendidikannya S2 di Universitas Sidney (University of Sidney), Australia.
Lalu, ia bertugas sebagai atase Kedutaan RI di Inggris.
Barulah kemudian Silvany menjadi perwakilan tetap Indonesia untuk PBB di New York, Amerika Serikat.
Pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada 2018, ia masih termasuk pegawai baru di Kementerian Luar Negeri.
Sehingga, ia menjadi Liaison Officer (LO).
• Tak Terima Vanuatu Ikut Campur dan Menggurui soal Papua di Sidang PBB, Indonesia: Memalukan
Sebut Vanuatu Memalukan
Dilansir TribunWow.com, jawaban Silvany yang dinilai tegas membalas argumen Bob Loughman menuai sorotan masyarakat Indonesia.
Dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV pada Minggu (27/9/2020), tampak suasana Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dilakukan secara tatap muka dan virtual sekaligus.
Dalam pidato virtualnya, Bob Loughman menyampaikan keprihatinan atas isu rasisme dan HAM di Papua Barat.
"Di wilayah kami masyarakat asli Papua Barat terus menderita akibat pelanggaran HAM. Sudah ada sedikit kemajuan terkait hal ini," ucap Bob Loughman melalui telekonferensi.
"Saya menyerukan Pemerintah Indonesia untuk merespons seruan pemimpin Pasifik," tegasnya.
Pihak perwakilan Indonesia meminta menggunakan hak jawab terkait pembahasan Vanuatu tersebut.
Silvany menilai sudah sejak lama Vanuatu terlalu ikut campur dan berkomentar tentang isu di Papua.
"Sangat memalukan bahwa negara satu ini terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat menjalankan pemerintahannya," balas Silvany Austin Pasaribu.
Selain itu, ia menilai pihak Vanuatu sudah melanggar Piagam PBB dengan tidak menghormati kedaulatan negara lain.
• KKB Marak di Papua, OPM Beri Peringatan ke Maskapai Penerbangan Sipil: TPNPB-OPM Siap Tembak
"Jujur saya bingung, bagaimana sebuah negara berusaha mengajari negara lain sembari mengabaikan prinsip-prinsip dasar Piagam PBB," ucapnya.
Ia meminta agar Vanuatu berhenti berkomentar tentang situasi di Papua Barat dengan alasan isu tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Indonesia.
"Saya ingin sampaikan kepada mereka, yang harus Anda lakukan adalah menghormati prinsip dan tidak mencampuri urusan domestik negara kami," pesan Silvany.
"Serta juga melakukan hal yang tepat, yakni menghormati kedaulatan dan teritorial negara lain," tambahnya.
Ia menutup argumen balasan dengan satu pesan lagi.
"Saya sampaikan kepada mereka, kalian bukan perwakilan orang-orang Papua dan berhenti berkhayal menjadi orang Papua," tandas Silvany.
Lihat videonya mulai menit 0.23:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Wiki dengan judul Silvany Austin Pasaribu