Breaking News:

Terkini Nasional

Kini Adukan ke Dewan Pers, Tim Relawan Jokowi Anggap Najwa Shihab 'Bully' Terawan: Dijadikan Parodi

Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, mengungkapkan alasan pihaknya akan meneruskan laporan terhadap Najwa Shihab ke Dewan Pers.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Capture YouTube Najwa Shihab
Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, mengungkapkan alasan pihaknya akan meneruskan laporan terhadap jurnalis Najwa Shihab ke Dewan Pers.

Dilansir TribunWow.com, Silvia menilai Najwa Shihab telah mendiskreditkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui bawahannya, yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Diketahui sebelumnya Najwa membuat tayangan wawancara kursi kosong sebagai bentuk absennya Menteri Kesehatan Terawan dalam penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19).

Najwa Shihab bersikap 'halu' seakan-akan sedang berdialog langsung dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di panggung Mata Najwa.
Najwa Shihab bersikap 'halu' seakan-akan sedang berdialog langsung dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di panggung Mata Najwa. (Youtube/Najwa Shihab)

Baca juga: Ditolak Polisi, Kini Relawan Jokowi Sambangi Dewan Pers untuk Laporkan Najwa Shihab: Koordinasi Dulu

Silvia Devi lalu mengajukan laporan ke Polda Metro Jaya dan diarahkan untuk berkoordinasi dengan Dewan Pers terlebih dulu.

Pasalnya diduga tindakan Najwa Shihab itu berkaitan dengan kode etik yang diatur dalam Undang-Undang Pers.

Sebagai perwakilan pembela Jokowi, Silvia mengaku tersinggung dengan tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab.

"Wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela Presiden, karena Menteri Terawan adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," ungkap Silvia, dikutip dari Wartakotalive.com, Selasa (6/10/2020).

Menurut Silvia, Najwa dapat dikenai pasal tentang cyber-bullying atau perundungan melalui media daring.

Ia beranggapan tayangan itu dapat disebut sebagai parodi, yang seharusnya tidak boleh diarahkan kepada pejabat publik.

"Tindak pidananya cyber-bullying. Karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi," papar Silvia.

"Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara khususnya menteri, karena beliau adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," katanya.

Selain itu, ia prihatin dengan viralnya tayangan tersebut dapat menjadi contoh buruk di dunia jurnalistik.

Baca juga: Dinilai Menohok Jokowi, Najwa Shihab yang Wawancara Kursi Kosong Pengganti Terawan akan Dilaporkan

Tidak hanya itu, tim relawan Jokowi tersebut akan melayangkan somasi terhadap Trans7 sebagai stasiun televisi yang menayangkan acara itu.

"Kami hanya ingin perlakuan yang dilakukan oleh Najwa Shihab di depan jutaan rakyat Indonesia tidak berulang dilakukan oleh wartawan lain atau tidak ditiru," tegas dia.

"Pada akhirnya kami memutuskan membuat laporan pada polisi," tambah Silvia.

Dikutip dari Kompas.com, pihak Terawan sendiri beralasan jadwalnya terlalu padat untuk menghadiri acara televisi tersebut.

Hal itu diungkapkan Najwa Shihab yang sudah berulang kali mengundang Terawan untuk hadir dalam acara Mata Najwa.

"Hampir tiap minggu selalu kirim undangan. Tiap episode soal pandemi," ungkap Najwa Shihab, Selasa (29/9/2020).

Meskipun tim Mata Najwa sudah menawarkan diri untuk menyesuaikan jadwal Terawan, tetap tidak ada respons dari Menkes.

"Tapi, tiap minggu kami selalu kirim undangan untuk mengingatkan," singgung Najwa.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto memberikan keterangan sebelum meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto memberikan keterangan sebelum meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Najwa Shihab Bandingkan dengan Menkes Negara Lain yang Mundur

Presenter Najwa Shihab kembali gagal mengundang Menteri Kesehatan Terawan untuk hadir di acaranya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Catatan Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (28/9/2020).

Diketahui Najwa sudah berulang kali ingin mengundang Terawan untuk membahas penanganan Covid-19.

 Buntut Konser Dangdut saat Covid-19, Kapolsek Tegal Selatan Dicopot hingga Reaksi Ganjar Pranowo

Dalam beberapa episode sebelumnya, Najwa menuturkan sudah lima kali mengirimkan undangan, tetapi ditolak.

Kali ini ia berhasil menghadirkan Terawan untuk menjawab alasan bungkamnya selama ini, yakni dalam bentuk 'kursi kosong'.

Najwa lalu menyinggung sejumlah menkes negara lain yang memilih mundur dari jabatannya karena tidak sanggup mengemban tanggung jawab.

"Pak Terawan, ada banyak menteri kesehatan yang mundur karena penanganan Covid-19," singgung Najwa Shihab.

"Misalnya Menteri Kesehatan New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel Public Health Director-nya mundur, Kanada Public Health Agency-nya mundur," lanjutnya.

Menteri Kesehatan Terawan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020).
Menteri Kesehatan Terawan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

Najwa membandingkan penanganan Covid-19 di negara-negara tersebut dengan di Indonesia.

"Pertanyaan saya, Pak, apakah penanganan kita lebih baik dari negara-negara yang menkesnya mundur itu?" tanya Najwa.

Lagi-lagi, jurnalis tersebut hanya dijawab absennya Terawan melalui kursi kosong.

Najwa mengungkit banyak pihak yang mendesak Terawan lekas mundur dari jabatannya, seperti menteri-menteri kesehatan lainnya.

Ia bahkan menanyakan kesiapan Terawan jika benar diminta mundur.

 Soal Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Retno Marsudi: Berjalan Lancar, Hasilnya Baik

"Yang jelas bukan hanya desakan ke presiden, tapi publik, di antaranya lewat petisi, meminta kebesaran hati Anda untuk mundur saja," ungkap Najwa Shihab.

"Siap mundur, Pak?" tanya dia.

"Atau bagaimana Anda bisa meyakinkan publik bahwa masih layak menjalankan atau menduduki posisi yang berat ini?" lanjut Najwa.

Kembali tidak mendapat jawaban, Najwa hanya menatap kursi kosong.

Ia menyebutkan segala pertanyaan tersebut datang dari publik.

Najwa kembali mengundang Terawan untuk kesekian kalinya, demi menjelaskan pertanggungjawabannya atas penanganan Covid-19.

"Pak Terawan, itu hanya sebagian pertanyaan yang datang bukan dari saya, tapi juga kami kumpulkan dari publik," paparnya.

"Kami tahu tidak ada yang bisa menyelesaikan persoalan pandemi ini sendirian, tapi kami tahu Anda setidaknya bersedia memberi gambaran," tutup Najwa. (TribunWow.com/Brigitta)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul Relawan Jokowi Ingin Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, tapi Ditolak Polda Metro dan Wartakotalive.com dengan judul Polisi Tolak Laporan Relawan Jokowi Bersatu yang Adukan Najwa Shihab, Diminta Datangi Dewan Pers

Tags:
Dewan PersNajwa ShihabRelawan Jokowi BersatuMenkes TerawanBerita Viral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved