Penanganan Covid
Doni Monardo: Alasan Seseorang Tak Ikuti Protokol Kesehatan Covid-19 karena Tidak Adanya Sanksi
Doni Monardo mengatakan bahwa kampanye perubahan perilaku masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan Covid-19 sangat penting.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa kampanye perubahan perilaku masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan sangat penting dan harus dilakukan secara masif.
Protokol kesehatan tersebut yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.
• Hasil Penelitian: Tak Bisa Mencium Bau Jadi Gejala Covid-19 yang Lebih Meyakinkan ketimbang Batuk
55 persen masyarakat menurut Doni abai terhadap protokol kesehatan karena tidak adanya sanksi.
"Kemudian kita juga lihat bahwa alasan seseorang tidak mengikuti protokol kesehatan itu, ternyata tidak ada sanksi," kata Doni dalam acara Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 bersama BKKBN, Jumat, (2/10/2020).
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 90 ribu responden dari 14-19 September 2020, masyarakat masih bergantung terhadap sanksi dalam menerapkan protokol kesehatan.
Artinya belum ada kesadaran kolektif dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi tingkat kesadaran pribadi dan kesadaran kolektif ini belum optimal. Apa buktinya, ya ini data yang dikumpulkan oleh BPS. Saya pikir data ini sangat valid sangat bagus sekali, dan kita harus menjadikan data ini sebagai bahan bagi kita dalam mengambil kebijakan," katanya.
• Minimal 2 Lapis, Inilah Tiga Kriteria Masker yang Sesuai SNI untuk Cegah Covid-19
Oleh karena itu menurut Jenderal bintang tiga itu, perlu adanya sanksi agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.
Sanksi tersebut bukan hanya sanski hukum dari pemerintah melainkan sanksi lainnya, mulai dari sanksi sosial hingga sanksi adat.
"Ada banyak sanksi-sanksi lain, yang sekiranya bisa menggungah masyarakat untuk patuh dan taat pada protokol kesehatan," katanya.
Tidak hanya itu menurut Doni, 19 persen masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan karena aparat dan pemimpin tidak memberikan contoh.
Sehingga ketauladanan pemimpin sangatlah penting sekali untuk merubah perilaku masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Karena itu tim dari perubahan prilaku teman teman dari BKKBN dan seluruh komponen yang terlibat harus bisa memberikan contoh, selama beraktivitas bersama masyarakat. Mulai dari menggunakan masker, kemudian dalam setiap kegiatan harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan, apalagi sekarang sedang ada Pilkada," katanya.
• Di Usia Rentan Gejala Parah, Trump Umumkan Dirinya Positif Covid-19: Kami akan Mulai Karantina
Adapun berdasarkan survei BPS, Masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan karena beberapa faktor, diantaranya: