Breaking News:

Terkini Nasional

Acara yang Dihadiri Dapat Penolakan dan Selalu Dikaitkan dengan KAMI, Gatot: Emangnya Saya Teroris?

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mempertanyakan atas perlakukan yang ia dapat belakangan ini.

Capture YouTube Talk Show TvOne
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membahas KAMI, dalam acara Zoom In, diunggah Jumat (21/8/2020). Dirinya mempertanyakan atas perlakukan yang ia dapat belakangan ini. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mempertanyakan atas perlakukan yang ia dapat belakangan ini.

Menyandang sebagai deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot kerap sekali mendapatkan beberapa penolakan ketika menghadiri sebuah acara.

Terbaru yakni ketika Gatot menyambangi acara ziarah yang digelar oleh para purnawirawan TNI di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membantah tegas pernyataan dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait acara ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membantah tegas pernyataan dari Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terkait acara ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). (Youtube/tvOneNews)

Gatot Nurmantyo Bantah Tudingan Pangdam soal Ziarah di Kalibata Ada Deklarasi KAMI: Itu Bohong Besar

Bukan Sekadar Ziarah, Pangdam Jaya Sebut Ada Alasan Lain Bubarkan Para Purnawirawan TNI soal KAMI

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Kamis (1/10/2020), Gatot mulanya menanggapi soal munculnya anggapan yang menyebut bahwa dirinya bersama KAMI memiliki tujuan di Pilpres 2024 mendatang.

Menurutnya, anggapan-anggapan seperti itu muncul karena hanya dilihat dari sudut pandang seorang politikus.

Meski begitu dikatakannya tidak perlu juga sampai berlebihan, sampai melarang semua kegiatan yang diikutinya, termasuk sekadar berziarah dalam rangka menghormati jasa para pahlawan dan pendahulu.

"Bagi seorang politikus boleh saja beranggapan seperti itu," ujar Gatot.

"Tetapi kalau saya sebagai deklarator KAMI ke Taman Makam Pahlawan, kemudian ditolak, salah saya apa?" tanyanya.

Kondisi tersebut membuat Gatot bertanya-tanya dan merasa ada yang aneh.

Ia mengatakan bahwa dari segi protokol kesehatan, acara-acara yang diikuti, baik yang memang ada kaitannya dengan KAMI ataupun tidak, selalu menjaga protokol kesehatan.

Termasuk juga mengikuti aturan yang berlaku.

"Undang-undang apa yang saya langgar, walaupun saya mantan pangilma TNI kalau memang saya berkaitan dengan hukum, kenapa enggak proses hukum saja," kata Gatot.

"Apakah KAMI itu suatu barang yang terlarang, perbuatan-perbuatan yang tidak baik, atau melanggar hukum dan dilindungi oleh Undang-undang," tegasnya.

Tegaskan KAMI Bukan Alat Buat Nyapres, Gatot Nurmantyo: Kalau Jadi Partai Politik, Saya Keluar

Lebih lanjut, Gatot lantas merasa cemas dengan perlakuan yang ia dapatkan dan seakan kehilangan haknya sebagai warga negara, khususnya hak kebebasan berpendapat.

Padahal ia mengaku bukanlah orang yang membahayakan untuk Republik ini, seperti halnya teroris.

"Lalu kalau saya berziarah, nanti saya ke perkawinan takut orang undang saya, dikiranya untuk KAMI," ungkapnya.

"Ke restoran nanti saya enggak boleh, emangnya saya teroris, kan bukan, saya warga negara biasa. Apanya yang ditakuti dari saya?" pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 12.40

Halaman
12
Tags:
Gatot NurmantyoKoalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)KAMITaman Makam Pahlawan (TMP)Jakarta Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved