Terkini Daerah
Soal Dangdutan di Tegal, Kapolri Idham Aziz: Copot Kapolsek Tegal Selatan sebelum Ayam Berkokok
Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz angkat bicara soal heboh konser dangdut di tengah pandemi Covid-19 di Tegal Jawa Tengah.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
"Alhamdulillah sudah dinyatakan nonreaktif," kata Wasmad dikutip dari Kompas.com.
• Menko Polhukam Mahfud MD Minta Polisi dan Partai Bertindak Tegas Usut Konser Dangdut di Tegal
Lihat videonya berikut:
Ganjar Langsung Telepon Walkot Tegal: Tidak Memberikan Contoh Baik
Yang menjadi polemik hingga viral adalah karena acara tersebut tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Bahkan terlihat terjadi kerumunan dan berdesak-desakan layaknya acara dangdut pada saat kondisi normal.
Mengetahui hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung menyikapinya dengan cepat.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (24/9/2020), Ganjar memberikan teguran kepada Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono.
Namun rupanya, dari pihak Dedy Yon pun tidak tahu banyak terkait penyelenggaraan konser dangdut tersebut.
Karena diketahui bahwa awalnya hanya merupakan acara pernikahan yang sederhana tidak semeriah itu.
Oleh karenanya, menurut Ganjar, Dedy sudah memberikan permintaan maaf atas kejadian tidak sepantasnya tersebut.
"Pak Wali Kota tadi minta maaf pada saya," ujar Ganjar.
Selain merasa kecewa, Ganjar juga menyesalkan masih ada pihak-pihak yang nekat melanggar protokol kesehatan dan tidak memikirkan penyebaran Covid-19.
Apalagi justru dilakukan oleh seorang pejabat daerah yang harusnya menjadi contoh.
Namun menurutnya hal itu jelas tidak memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
• Kata Ganjar Pranowo soal Viral Chat Pasien Ingin Tularkan Covid-19: Ada Semacam Konflik Tetangga
Ia pun meminta kepada setiap kepala daerah untuk bisa melakukan tindakan tegas untuk setidaknya mencegah hal-hal yang mengundang kerumunan.
"Saya hanya sampaikan, ini butuh sensitivitas dari pemimpin. Kalau itu bisa dibatasi, enggak kita larang. Ayo beradaptasi. Tapi kalau seperti itu, liar dan didiamkan saja, ya kita namanya tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Padahal menurut Ganjar, pihaknya tidak melarang kepada masyarakat Jawa Tengah khususnya untuk menggelar pernikahan.
Namun ia menegaskan harus tetap mengikuti protokol kesehatan.