Breaking News:

Kabar Tokoh

Bayangkan Percakapan Ahok saat Ditegur Erick Thohir, Qodari: Kalau Perlu Lewat Pintu Belakang

Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari membahas Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP alias Ahok).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Instagram@basukibtp
Unggahan di akun Instagram @basukibtp, Kamis (17/9/2020). Ahok bertemu langsung dengan Erick Thohir menyampaikan kritik dan saran 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari membahas Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP alias Ahok) yang baru-baru ini mengkritik perusahaannya sendiri.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, diunggah Minggu (27/9/2020).

Diketahui kritik Ahok terhadap kebobrokan di dalam Pertamina menuai sorotan publik, termasuk para pejabat.

Pengamat politik M Qodari menjelaskan alasan Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok) tidak cocok menjadi menteri, diunggah Minggu (27/9/2020).
Pengamat politik M Qodari menjelaskan alasan Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok) tidak cocok menjadi menteri, diunggah Minggu (27/9/2020). (Capture YouTube Helmy Yahya Bicara)

Setelah Ahok, Refly Harun Bongkar Fakta Lain Pertamina: Pengusaha, Namanya Pernah Beredar di Pilpres

Pasalnya ia membongkar banyak praktek kecurangan dalam perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut.

Diketahui setelah kritik Ahok disampaikan melalui media sosial, sang komisaris dipanggil Menteri BUMN.

"Kebetulan sudah dipanggil juga 'kan? Sudah dipanggil Pak Erick, tuh," komentar M Qodari saat membahas hal tersebut.

Ia membayangkan apa yang dipesankan Menteri BUMN kepada sang Komisaris Utama Pertamina.

Menurut Qodari, Erick Thohir akan menegur Ahok supaya tidak menimbulkan perpecahan dalam internal Pertamina.

"Pak Erick berpesan, 'Jaga soliditas.' Itu sama saja mengatakan, 'Eh, Ahok'," papar Qodari.

"Ini kira-kira percakapan di dalam, ya, 'Ahok, lu tuh ngerusak. Ngerusak soliditas lu'," Qodari mengandaikan percakapan tersebut.

Ia menjelaskan alasan kritik Ahok dapat menimbulkan perpecahan.

"Ya, jelas ngerusak soliditas, lah. Masak komut sama dirut berantem? Masak komisaris bilang, 'Dirut, kamu tukang jilat'. Ya, berantem, lah, merusak figur," terang pengamat politik tersebut.

Ahok Curhat di YouTube soal Pertamina, Said Didu Anggap Menohok Terlalu Jauh: Sudah Angkat Tangan?

Selain pesan itu, Qodari menduga ada teguran lain yang disampaikan kepada Ahok.

"Jadi satu, menurut saya sih, Pak Erick sengaja Ahok enggak boleh bicara di media," ungkap dia.

"Bila perlu pulang-pergi lewat pintu belakang," seloroh Qodari sambil terkekeh.

Qodari menilai pejabat yang dikenal sering bersikap blak-blakan itu harus memiliki juru bicara (jubir).

Ia memberi kritik lain kepada Ahok, yakni 'mengerem' penampilannya di muka publik.

"Kedua, jangan main sosmed lagi termasuk YouTube, karena YouTube itu platform yang langsung ke masyarakat no censor," papar Qodari.

"Intinya track record Ahok baik yang diketahui publik maupun tidak diketahui publik, menunjukkan bahwa dia orang yang tidak punya sensitivitas terhadap publik," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit 10:30

Ahok Bongkar Pejabat Pertamina yang Dicopot tapi Tetap Terima Gaji Fantastis

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta terkait perusahaan yang dikelolanya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam kanal YouTube POIN, diunggah Senin (14/9/2020).

Dalam tayangan itu, Ahok mengungkapkan sistem kerja dan tata kelola yang buruk dalam perusahaan plat merah tersebut. 

 Tiba-tiba Ahok yang Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina Minta Kementerian BUMN Dibubarkan, Ada Apa?

Ahok bahkan mengusulkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibubarkan agar dapat dikelola secara lebih profesional dan tidak dicampuri politik.

Ia memberi contoh pada sistem gaji di Pertamina.

Menurut Ahok, pejabat yang telah dicopot dari posisinya tetap menerima gaji pokok yang sama dengan alasan sudah lama tergabung menjadi karyawan.

"Orang dicopot misalnya dari jabatan direktur utama perusahaan, misalkan gajinya Rp100 juta lebih, masak dicopot gaji masih sama?" ungkap Ahok.

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta tentang BUMN, diunggah Senin (14/9/2020).
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta tentang BUMN, diunggah Senin (14/9/2020). (Capture YouTube POIN)

"Alasannya dia sudah orang lama. Ya, harusnya gaji mengikuti jabatan Anda," tambahnya.

Ia menyebutkan angka fantastis yang diterima para pejabat tersebut, saat sudah tidak bertanggung jawab di posisi yang sama.

Ahok menyinggung para pejabat ini bisa disebut 'tidak bekerja' sama sekali.

 Minta Catat Menteri yang Kerap Tampil di TV, Refly Harun Singgung Satu Nama: Bisa Menggerakkan BUMN

"Tapi mereka bikin gaji pokoknya gede-gede semua. Bayangin orang kerja sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta, dicopot, enggak kerja pun dibayar segitu," ungkitnya.

"Gila aja ini. Itu saya rasa bisa dituntut," kecam mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Ahok menegaskan dirinya ingin mengubah sistem semacam itu.

"Kita lagi ubah sistem itu," tegasnya.

Ia lalu mengungkapkan fakta lain tentang perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

Politisi asal Belitung ini menyebutkan Peruri meminta sejumlah uang dari Pertamina untuk membiayai pergantian proyek.

Nilai proyek yang diminta itu bahkan mencapai setengah triliun rupiah.

"Saya dipaksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga, masak minta Rp500 miliar untuk minta proses paperless di kantor Pertamina?" singgung Ahok.

"Itu BUMN juga, sama saja sudah dapat Pertamina, enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca, ular piton?" sindirnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
AhokErick ThohirM QodariBadan Usaha Milik Negara (BUMN)Helmy Yahya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved