Terkini Nasional
Minta Catat Menteri yang Kerap Tampil di TV, Refly Harun Singgung Satu Nama: Bisa Menggerakkan BUMN
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti menteri yang kerap dipublikasikan melalui layar kaca.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti menteri yang kerap dipublikasikan melalui layar kaca.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, diunggah Senin (31/8/2020).
Menurut Refly Harun, ada satu sosok menteri yang kerap mendapat sorotan publik sejak awal masa jabatannya.

• Megawati Tak Terima Jokowi Diminta Mundur, Refly Harun Contohkan Soeharto dan Gusdur: Asal Tak Makar
Sosok itu adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Awalnya ia membahas kiprah sosok Erick Thohir yang independen nonpartai sebelum tergabung dalam kabinet.
"Tiba-tiba meroket karena diangkat sebagai TKN (Tim Kampanye Nasional) Jokowi-Ma'ruf Amin setelah memimpin ASEAN Games," papar Refly Harun.
Sebelum terjun ke pemerintahan, Erick lebih dikenal sebagai pengusaha.
"Sebelumnya beliau adalah pengusaha yang menggebrak dengan membeli saham Inter Milan dan ada juga klub di Amerika Serikat," kata Refly.
Setelah menjadi Ketua TKN, Erick Thohir ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani kementerian yang sering dilirik karena tanggung jawabnya yang besar.
"Langsung menjadi menteri dengan portofolio paling hot, yaitu Badan Usaha Milik Negara," papar Refly.
"Banyak gebrakannya. Hampir semua pengurus BUMN era Rini Soemarno diganti, kecuali yang nyantol dengan kekuasaan enggak bisa diganti," lanjutnya.
Ia lalu menyinggung kemungkinan Erick Thohir berambisi menjadi calon presiden 2024.
Menurut Refly, wajar jika Erick kerap dihubung-hubungkan dengan bursa pemilihan presiden yang akan datang.
• Bukan Orang Jawa, Erick Thohir Pesimis di Pilpres 2024, Najwa Shihab: Oh Jadi Lebih Baik RI 2?
Refly lalu menyinggung sikap PDIP sebagai partai penguasa terhadap kemungkinan tersebut.
"Rasanya PDIP sebagai the ruling party, mungkin tidak akan meng-endorse Erick Thohir, kecuali memang elektabilitasnya nomor satu," komentar pengamat politik itu.