Terkini Daerah
Alami Depresi, Pelaku Vandalisme Akui Sadar dan Sengaja Merusak Musala Darusalam
Hasil pemeriksaan psikologi yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap pelaku vandalisme menunjukkan bahwa yang bersangkutan mengalami depresi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Sampai saat ini belum ditemukan adanya orang yang menyuruh atau orang yang memengaruhi," terang Ade.
• Aksi Vandalisme di Musala, Tembok Dicoret dan Alquran Dirobek: Pelaku Tinggal Tak Jauh dari TKP
Pelaku Rajin Salat 5 Waktu di Musala
Pada segmen sebelumnya, Ade telah menyampaikan bahwa pengakuan pelaku terpengaruh YouTube masih belum bisa dipastikan karena, bukti-bukti tontonan tersebut belum ditemukan di ponsel pelaku.
"Keterangan tentang menonton ajaran agama di YouTUbe masih berubah-ubah," kata Ade.
Namun di sisi lain, pelaku mengaku tersulut emosi sehingga nekat melakukan aksi vandalisme tersebut.
"Tersangka mengakui perbuatan ini dengan dasar luapan emosi," kata Ade.
"Karena beberapa minggu terakhir tidak diizinkan ke luar rumah oleh orangtuanya," sambungnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh pihak kepolisian, sifat pelaku mulai berubah sejak bulan Ramadan lalu.
"Sebelum Ramadan tersangka selalu salat 5 waktu di musala di TKP itu," ungkap Ade.
Setelah memasuki bulan Ramadan, pelaku mulai berubah dan hanya salat lima waktu di rumah saja.
Melihat perubahan terhadap Satrio, orangtua pelaku telah melakukan sejumlah tindakan.
"Sudah memeriksakan ke psikolog, kemudian juga sudah pernah melakukan hypnotherapy, kemudian juga pernah melakukan ruqyah," papar Ade.
Selain melakukan pemeriksaan, orangtua Satrio juga memutuskan agar anak mereka tidak diperbolehkan ke luar rumah tanpa pengawasan dari pihak keluarga.
• Tegaskan KAMI Bukan Alat Buat Nyapres, Gatot Nurmantyo: Kalau Jadi Partai Politik, Saya Keluar
Simak video selengkapnya mulai menit ke-1.40:
(TribunWow.com/Anung)