Terkini Nasional
Akui Kerabatnya Berbisnis dengan BUMN, Erick Thohir Jawab soal Isu Kepentingan: Nih Kalau Jujur
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjawab tudingan dirinya memiliki konflik kepentingan dalam kementeriannya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjawab tudingan dirinya memiliki konflik kepentingan (conflict of interest) dalam kementeriannya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Kick Andy di Metro TV, Selasa (29/9/2020).
Diketahui sejak awal penunjukannya, Erick Thohir sering menuai sorotan dengan aksi 'bersih-bersih' BUMN.

• Ditanya soal Izin dari Erick Thohir terkait Kritik Ahok, Arya Sinulingga Tertawa: Mancingnya Jago
Saat penunjukan, banyak yang mempertanyakan kemungkinan Erick Thohir memiliki ambisi yang terkait dengan perusahaannya.
Hal itu diungkit presenter Andy F Noya.
"Sebelum Anda ditunjuk jadi menteri, ini pertanyaan banyak orang dan masih ada sampai hari ini," singgung Andy Noya.
"Anda kan pengusaha, punya proyek enggak dengan BUMN?" tanya dia.
Awalnya Erick Thohir tidak menjawab pertanyaan terang-terangan.
Ia menjelaskan posisinya sebagai menteri membuatnya harus menjaga diri agar tidak terjebak memanfaatkan jabatannya.
"Tetapi kan jelas tidak boleh kita terjebak. Ketika kita diberi amanah, yang harus kita jaga kitanya dulu."
"Jangan bicara orang tapi kitanya sendiri melakukan percontohan yang baik, bahkan memanipulasi jabatan itu," jelas Erick Thohir.
Andy F Noya masih mengejar pertanyaan terkait bisnis dengan BUMN.
"Menarik, tapi belum tuntas. Jadi ada atau tidak bisnis dengan BUMN?" tanya Andy.
Erick Thohir mengakui hal tersebut.
Namun pemilik bisnis tersebut adalah kakaknya yang pernah bekerja sama dengan PLN.
• Soal Curhat Ahok tentang BUMN, Said Didu Anggap Terlalu Ecek-ecek: Harusnya Isu Kenapa Rugi
Ia menegaskan kerja sama itu terjadi jauh sebelum ia menduduki posisi menteri.
"Pasti ada. Kakak saya punya bisnis dengan BUMN membangun power plant batang bersama PLN, tapi dulu sebelum saya menjabat," terang Erick.
"Pasti ada, tapi bukan sesuatu yang hari ini dapat kerjaan," tambah pengusaha media massa ini.
Erick mengakui jabatan menteri yang ia emban justru memberatkan posisinya sebagai pengusaha agar tidak disebut memiliki kepentingan di pemerintahan.
"Nih, kalau jujur. Itu yang memberatkan kita sebagai pengusaha juga, dengan kita duduk di sini enggak bisa dagang. Ya, nasib," ungkap mantan presiden klub sepak bola Inter Milan ini.
Tidak hanya itu, ia menyebutkan penunjukan dirinya sebagai menteri juga memberatkan bagi keluarganya.
Pasalnya keluarga pebisnis tersebut harus berhati-hati agar tidak terlibat konflik kepentingan.
"Itu yang kita bicara di keluarga. Terus terang Kakak saya juga ngeluh, 'Dik, lu jadi, kita enggak bisa bisnis kita conflict of interest'," kata Erick.
"Ya udah, emang nasibnya, garis tangan," lanjutnya.
Erick menuturkan bukan hanya dirinya, tetapi keluarganya juga berkorban.
"Berat, terus terang, berat," tambah Erick Thohir.
Lihat videonya mulai menit 8:00
Soal Ambisi dalam Pilpres 2024
Meski pemilihan presiden (Pilpres) masih berlangsung pada tahun 2024, namun nama-nama sudah mulai masuk dalam bursa pencalonan, di luar nama Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) yang sudah dipastikan tidak akan maju lagi.
Satu di antara nama yang muncul adalah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Peluang tersebut kemudian ditanyakan langsung kepada Erick Thohir oleh presenter Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa, Rabu (5/8/2020).
• Di Luar BUMN dan PNS, Ini Kata Erick Thohir soal Subsidi Rp 600 Ribu bagi Pekerja: Dibayar 2 Kali
Dilansir TribunWow.com, Najwa Shihab menanyakan kepada Erick Thohir apakah memang berambisi untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
"2024 ambisi itu ada?" tanya Najwa.
Menjawab hal itu, Erick Thohir sejauh ini fokusnya hanya bekerja sebagai Menteri BUMN dan diakuinya tidak ada pikiran untuk mempersiapkan diri di Pilpres 2024.
Dirinya juga mempertegas dengan berpandangan bahwa peluang besar untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia adalah berasal dari Jawa.

Ia mencontohkan sejarah di beberapa negara yang memang memiliki pemimpin berdasarkan kriteria khusus.
Seperti misalnya di Amerika Serikat, dirinya menyakini akan sulit bagi pemimpin berjenis kelamin perempuan.
"Saya rasa apa yang kita lakukan hari ini tidak berpikir untuk ke depannya, tetapi yang penting kita bisa melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan tentu hasilnya baik buat semua," jawabnya.
"Saya rasa sudah statement beberapa kali bahwa presiden pasti orang Jawa sudah kita lihat, di Amerika juga seperti itu, susah sekali untuk perempuan jadi presiden, di tempat lain susah sekali suku tertentu jadi presiden," kata Erick Thohir.
"Lebih baik kita bantu aja presidennya."
• Kabar Baik dari Erick Thohir di Mata Najwa: 250 Juta Vaksin Covid-19 Siap Diedarkan Februari 2021
Hal itu justru disimpulkan oleh Najwa Shihab bahwa ketika tidak optimis maju sebagai calon presiden, maka peluang lainnya adalah menjadi calon wakil presidennya atau RI 2.
Dengan ekspresi tersenyum, Erick Thohir memilih menanggapi dengan candaan, yakni bukan RI 1 maupaun RI 2, melainkan RI 3.
"Oh jadi lebih baik RI 2 mau lah, Wapres mau?" tanya Najwa Shihab.
"RI 2? RI 3 lah," jawab Erick tersenyum.
"Kalau katanya yang presiden harus orang Jawa, berati wapres tidak harus orang Jawa," jelas Najwa Shihab.
"2024 masih lama tapi yang jelas spekulasi itu sudah muncul di sana-sini," tutupnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)