Breaking News:

Terkini Nasional

Soal Curhat Ahok tentang BUMN, Said Didu Anggap Terlalu 'Ecek-ecek': Harusnya Isu Kenapa Rugi

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menilai Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harusnya membahas isu yang lebih genting

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube kompastv
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dalam acara Peluncuran Buku 'Panggil Saya BTP' di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (17/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menilai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seharusnya membahas isu yang lebih genting dalam perusahaan yang ia kelola.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Indonesia Business Forum di TvOne, Rabu (16/9/2020).

Diketahui sebelumnya Ahok mengungkapkan sejumlah praktek kecurangan dalam BUMN, khususnya Pertamina.

Said Didu menanggapi kritik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait BUMN, dalam IBF, Rabu (16/9/2020).
Said Didu menanggapi kritik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait BUMN, dalam IBF, Rabu (16/9/2020). (Capture YouTube TvOne)

Sebut Ahok Head to head dengan Erick Thohir soal BUMN, Refly Harun: Cantolannya Sama-sama Presiden

Ia membongkar sistem gaji yang tidak adil sampai banyaknya orang 'titipan' yang menjadi direksi di berbagai perusahaan BUMN.

Menanggapi hal itu, Said Didu menilai kritik Ahok tidak substansial.

"Saya menyatakan substansi yang dilempar Ahok itu substansi yang ecek-ecek, bukan substansi Pertamina yang sebenarnya. Substansi Pertamina lain dari itu," komentar Said Didu.

Ia menyinggung ada isu lain yang lebih genting untuk dibahas, yakni kerugian PT Pertamina yang mencapai Rp11 triliun.

Menurut Said, sebagai Komisaris Utama seharusnya Ahok mengangkat isu tersebut.

"Harusnya Ahok keluar dengan isu yang besar, kenapa Pertamina rugi? Itu harusnya dia, kenapa rugi, dia uraikan ke publik," jelasnya.

Said Didu lalu mengungkapkan kemungkinan perusahaan berplat merah itu bisa merugi.

"Saya paham, ruginya karena beban dari pemerintah," papar mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini.

"Seharusnya Ahok menyatakan, 'Kami beban pemerintah'," lanjut Said.

Ia menilai isu gaji jajaran direksi tidak cukup penting untuk dibahas Ahok.

Diketahui Ahok menyinggung adanya pejabat yang sudah diturunkan dari posisinya tetapi tetap menerima gaji pokok sesuai jabatan awal.

"Jadi jangan gaji dipersoalkan. Terlalu ecek-ecek," ucap Said Didu.

BTP Ungkap Siasat Oknum Internal Pertamina Pancing Emosi saat Rapat, Ahok Mengganggu Keharmonisan

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokBUMNSaid Didu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved