Terkini Daerah
Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan dan Diprotes, Gatot Nurmantyo: Kalau Perlu Demo Lebih Banyak
Gatot Nurmantyo menyinggung soal demo bayaran yang terjadi saat pembubaran acara KAMI di Surabaya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Tetapi pada H-1 acara, pihak pengelola Gedung Juang 45 mendapat surat dari Gugus Tugas Covid-19.
"Intinya, surat tersebut melarang pengelola untuk meminjamkan gedung kepada kami," katanya.
• Tanggapi Ancaman Golput di Pilkada 2020, KPU: Kami Tidak Melakukan Survey Partisipasi Publik
Panitia KAMI akhirnya memutuskan untuk menggelar acara di luar ruangan.
"Kami tidak apa-apa acara di gelar di lapangan. Namun, ternyata hari ini ada penghadangan massa di sana," katanya.
Lantaran suasana tidak kondusif, pihak KAMI memutuskan untuk memusatkan acara di Jabal Nur.
Berdasarkan keterangan pihak panitia, acara di tempat tersebut hanya dihadiri oleh pihak internal KAMI yang berjumlah sekira 60 orang.
"Kawan-kawan yang pernah deklarasi KAMI (18/8/2020), akhirnya dipanggil satu persatu di acara itu. Kemudian, dikukuhkan," kata Agus.
Agus menjelaskan, acara tersebut diisi oleh orasi dan doa bersama.
Namun acara dibubarkan ketika orasi berlangsung.
"Kami di dalam, hanya ramah tamah dengan internal, kok dibubarkan? Pada akhirnya, Pak Gatot setelah mendapat instruksi pembubaran dari polisi akhirnya meminta acara dibubarkan," terang Agus.
Agus lalu menyinggung soal para demonstran yang berbondong-bondong datang dalam jumlah besar.
"Kami menyayangkan. Padahal di luar gedung ada massa (unjuk rasa) dalam jumlah besar dan berada di jalan raya dan mengganggu pengguna jalan. Apakah mereka juga berizin? Tapi mereka tidak dibubarkan bahkan hingga satu jam setelah acara kami dibubarkan," katanya. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Gatot Nurmantyo: 'Demo Dibayar' dan Sebelum Acara KAMI Dibubarkan Polisi, Gatot Nurmantyo Sempat Kukuhkan KAMI Jatim di Jabal Nur