Kabar Tokoh
Gatot Nurmantyo Ngaku Minta Robek Surat Jokowi soal Usul Jadi Panglima, Refly Harun: Itu Versi Dia
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengaku pernah meminta agar surat penunjukan dirinya agar dirobek.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Saya menduga itu Pak Tjahjo Kumolo. Menduga saja," katanya.

Gatot segera menyanggah tebakan Refly Harun.
"Enggak, menteri yang memang ditugaskan untuk itu," jelas mantan Kasad ini.
Refly segera mengajukan tebakan lain, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Oh, kalau menteri yang ditugaskan itu adalah Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, sudah pasti itu," jawabnya yakin.
Gatot tidak membantah tebakan kedua dan hanya terkekeh.
• KAMI Gelar Deklarasi di Kampung Halaman Jokowi, Gatot Nurmantyo: Saya Bangkit karena Telah Bersumpah
Ia mengaku saat itu tawaran sang menteri langsung ditolaknya.
"Saya katakan, 'Bapak, terima kasih, betul-betul terima kasih'," tutur Gatot.
Gatot menjelaskan tawaran itu muncul pada periode pemerintahan Jokowi yang pertama.
Ia menyebutkan alasannya menolak jabatan yang menjadi idaman perwira TNI tersebut.
"Saya bilang, 'Terima kasih, tidak ada seorang panglima TNI yang tidak bermimpi menjadi menteri pertahanan. Tapi di kondisi sekarang ini di sisa waktu saya, saya ingin memberikan moral dan etika kepada junior saya'," paparnya.
Gatot menambahkan, selain itu ia pernah berkonflik dengan menteri pertahanan yang menjabat pada periode tersebut.
Ia membenarkan hubungannya dengan Menteri Ryamizard Ryacudu saat itu memang tidak terlalu harmonis.
Diketahui ada yang menduga penolakan Gatot berawal dari konflik dengan sang mantan menteri pertahanan.
"Hampir semua media tahu pada waktu itu saya dengan Menteri Pertahanan Ryamizard terjadi 'hubungan yang tidak harmonis'," jelas Gatot.
"Sebenarnya secara pribadi enggak ada masalah," tambah dia. (TribunWow.com/Brigitta)