Breaking News:

Terkini Daerah

3 Anak dan Istrinya Tewas di Kebakaran Gudang Gas, sang Suami: Kalau Bisa Aku Gantikan Mereka

Menjadi satu-satunya orang yang hidup di keluarga kecilnya, Hendra nampak sangat terpukul atas kepergian 3 anak dan istrinya dalam waktu sehari.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
HO/Instagram via Tribun-Medan.com
Hendra (pojok kiri atas) bersama tiga anak dan istrinya yang tewas dalam kebakaran gudang gas di Kota Pematangsiantar, Sabtu malam (26/9/2020). Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Potret Semasa Hidup Korban Kebakaran Gudang Gas di Siantar hingga Sang Suami ungkap Penyesalan, https://medan.tribunnews.com/2020/09/27/potret-semasa-hidup-korban-kebakaran-gudang-gas-di-siantar-hingga-sang-suami-ungkap-penyesalan?page=all. Penulis: Alija Magribi Editor: Royandi Hutasoit 

TRIBUNWOW.COM - Lima orang tewas akibat sebuah kebakaran besar yang terjadi di sebuah gudang penyimpanan tabung gas elpiji, di Jalan Panyabungan, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Sumatra Utara, Sabtu (26/9/2020) pukul 22.20 WIB malam.

Para korban terjebak di dalam gudang gas tersebut yang juga menjadi tempat tinggal mereka.

Hendra Kie (35) menjadi satu-satunya orang yang berhasil selamat karena tidak berada di lokasi kejadian.

KEBAKARAN di sebuah gudang gas yang berlokasi di Jalan Panyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sabtu (26/9/2020)
KEBAKARAN di sebuah gudang gas yang berlokasi di Jalan Panyabungan, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sabtu (26/9/2020) (TRIBUN MEDAN/ALIJA)

Sempat Selamat, Ameng Kembali Masuki Gudang Gas yang Terbakar saat Dengar 3 Cucunya Minta Tolong

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Minggu (27/9/2020), Hendra kehilangan ayah, istri, dan tiga anaknya akibat kebakaran tersebut.

Ia saat itu mendapat kabar dari kerabatnya bahwa rumahnya mengalami kebakaran.

Sesampainya di lokasi, Hendra nampak histeris melihat anggota keluarganya terjebak di dalam bangunan.

Air matanya pun menetes ketika melihat petugas pemadam perlahan mengevakuasi jasad yang terjebak di dalam bangunan.

Satu hari setelah kebakaran terjadi, Hendra kembali menghampiri puing-puing sisa rumahnya.

Pada Minggu (27/9/2020) siang, Hendra terlihat memanjatkan doa sembari memegang dupa di tangannya.

Seusai memanjatkan doa, Hendra pun pergi meninggalkan lokasi kejadian.

Ketika ditemui di Yayasan Bakti Kesejahteraan Sosial Balai Persemayaman di Jalan Tjokroaminoto Pematangsiantar, Hendra mengatakan keluarganya akan segera dikremasi secepatnya.

"Kalau anak-anak, rencananya akan dimakamkan siang ini, sekitar Pukul 14.00 WIB siang. Kalau bapak sama istri saya, kurang tahu. Nanti menunggu keputusan keluarga," ujarnya saat ditemui wartawan.

Hendra bercerita, tempat tinggalnya itu memang dibagi dua, untuk wirausaha dan untuk tempat tinggal.

"Saat itu ada gas yang berisi dan nggak berisi. Kalau tinggalnya kami biasa di lantai dua," ujarnya.

Mengenang anggota keluarganya semasa hidup, Hendra bercerita soal istrinya yang bekerja sebagai kasir di bisnis yang dirintisnya itu.

"Istri saya juga yang mengantar jemput anak-anak kalau pergi dan pulang les," kenang Hendra.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
KebakaranSiantar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved