Breaking News:

Virus Corona

Di Mata Najwa, Luhut Singgung Sosok yang Kumpul-kumpul demi Politik: Akibat Dia Itu Tahu Enggak?

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sindirannya terhadap sekelompok orang yang menurut dia tidak sensitif dengan situasi pandemi Covid-19.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai dilantik Presiden Joko Widodo 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sindirannya terhadap sekelompok orang yang menurut dia tidak sensitif dengan situasi pandemi Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (23/9/2020).

Diketahui Luhut diberi tugas secara khusus untuk membantu menangani Covid-19.

ILUSTRASI Virus Corona
ILUSTRASI Virus Corona (Tribun-Video/Buyung Haryo)

Ini Kata Sederet Calon soal Pilkada di Tengah Covid, dari Putri Maruf Amin sampai Keponakan Prabowo

Awalnya ia menjelaskan ada tiga strategi utama dalam menjalankan tugas tersebut.

Mantan Menko Polhukam ini mengaku optimis meskipun saat ini situasi pandemi terus memburuk.

"Kita ini optimis, tapi optimis yang terukur," jelas Luhut Pandjaitan.

Ia menerangkan ada tiga hal yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini.

"Kita menangani rumah sakit, kita menangani karantina, dan kita menangani masyarakat ini," papar mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.

Ia mengimbau masyarakat agar terus disiplin menaati protokol pencegahan Covid-19.

Tanpa menyebut nama, Luhut menyinggung ada sekelompok orang yang mengadakan kegiatan politik tanpa menghiraukan protokol kesehatan.

Luhut menilai aksi tersebut hanya mengutamakan kepentingan politik, tanpa memandang aspek kesehatan.

Ia meminta 'kelompok' ini menahan diri sebelum menjalankan kegiatan yang mengumpulkan massa semacam itu.

"Misalnya, berkumpul ramai-ramai itu. Seperti misalnya ada orang ada pikiran-pikiran politik. Dikontrolnya birahi kekuasaanya dulu," sindir Luhut.

Pilkada Serentak Tak Ditunda, Hendri Satrio Sindir KPU di ILC: Lupa 3 Komisionernya Kena Covid-19

Luhut menyebutkan berkumpulnya kelompok ini berpotensi menimbulkan klaster baru.

Tidak hanya itu, ia mengungkit bahaya terbesar dari Covid-19, yakni kematian.

"Akibat dari dia itu, tahu enggak bahwa ada klaster? Sadar enggak bahwa dengan kumpul-kumpul ramai-ramai itu bisa ada yang kena dan bisa ada yang mati," tegur Luhut.

"Hanya karena birahi kekuasaan, birahi politiknya saja. Itu harus dikendalikan dalam konteks sekarang ini," tegasnya.

Luhut tidak menampik ada larangan untuk berdemo.

Namun alasan demo hanya demi kekuasaan itu yang membuat Luhut bereaksi.

"Bukan soal apa-apa, setelah ini selesai Anda mau demo suka-suka di situ," tambah dia.

Lihat videonya mulai menit 7:50

Alasan Luhut Ditunjuk Jokowi Bantu Tangani Covid-19

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan untuk penanganan Covid-19 khusus di 9 provinsi dengan jumlah kasus tinggi.

Luhut Panjaitan dibantu oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

Namun keputusan dari Jokowi tersebut menimbulkan pertanyaan besar karena yang memiliki kompetensi di bidang itu harusnya adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

 Pakai Bahasa Indonesia saat Pidato Pertama di Sidang PBB, Jokowi Ingatkan Peran PBB: Belum Tercapai

Dilansir TribunWow.com, Luhut mengungkapkan alasan dirinya yang lebih dipercaya oleh Jokowi ketimbang Teawan yang notabene merupakan seorang menkes.

Menurut Luhut, dalam hal ini bukan hanya bidang dari Terawan maupun Kementerian Kesehatan saja, melainkan lebih luas.

Karena dikatakannya menyangkut adanya koordinasi dengan pihak-pihak pendukung lainnya, seperti misalnya dengan Polri dan TNI.

"Karena ini mengkoordinasikan banyak, bukan hanya menteri kesehatan, ada dari Kodam, dari Polri, juga dari Satgas," ujar Luhut, dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/9/2020).

"Ini kan bisa disatukan."

Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020).
Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020). (Capture YouTube Sekretariat Presiden)

"Mungkin Presiden melihat untuk lebih cepat, lebih efektif, saya ditugasin," kata Luhut.

Meski begitu, Luhut mengatakan bahwa dalam tugasnya di 9 provinsi tersebut, tetap melibatkan peran Terawan.

Dirinya menambahkan, peran dari Terawan di sini yaitu berkaitan dengan masalah kesehatan, seperti sarana dan prasarana rumah sakit, hingga masalah karantina kesehatan atau yang dikenal dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

 Sebut 3 Calon di Pilkada 2020 yang Bisa Luluhkan Jokowi, Nasir Jamil Akui Masih Ada Peluang Ditunda

"Tapi sebentar lagi sudah kelas bagi tiga yang merupakan strategi besar kita, penanganan rumah sakit, penanganan karantina, dan penanganan masalah di hulu soal sosialisasi protokol kesehatan," jelasnya.

"Nanti menyangkut perbaikan di rumah sakit, standarisasi obat, protokol kesehatan rumah sakit, kelengkapan rumah sakit, itu urusan Menteri Kesehatan," lanjutnya.

"Begitu juga dengan karantina, itu urusan menteri kesehatan. Mungkin sedikit nanti masuk Satgas."

Namun menurutnya, di luar masalah kesehatan, seperti misalnya dilakukannya sosialisasi protokol kesehatan tentu harus melibatkan pihak keamanan setempat.

"Nanti menyangkut masalah hulu, bagaimana mengkoordinasikan dengan Polri, TNI, Satpol, dengan Gubernur, semua itu ada di Satgas, tempatnya Dony.

"Sekarang kita lebih jelas, artinya pengelompokkannya," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
Mata NajwaLuhut Binsar PandjaitanPolitik
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved