Agenda Presiden
Naskah Lengkap dan Video Pidato Perdana Jokowi di Sidang Umum PBB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2020) pagi.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2020) pagi.
Karena kondisi pandemi Covid-19, Sidang Umum PBB akan digelar secara virtual.
Pidato Jokowi pun akan diputar dari hasil rekaman yang sudah dibuat terlebih dulu.

• Pidato Perdana di Sidang Umum PBB, Jokowi Singgung Rivalitas Negara di Tengah Pandemi Covid-19
• Pidato Perdana Jokowi di Sidang PBB: No Country Should Be Left Behind
"Memberikan pidato dari tapping. Kan sekarang kondisi Covid-19," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dihubungi, Selasa (22/9/2020).
Heru menyebutkan, Presiden Jokowi mendapat urutan ke-19.
Pidato Jokowi akan diputarkan pada hari pertama Sidang Umum PBB, yakni pada 22 September pukul 20.30 waktu New York atau pukul 23 September pukul 07.30 Waktu Indonesia Barat.
Tahun ini merupakan tahun pertama Jokowi berpidato di Sidang Umum PBB sejak ia menjabat Presiden pada 2014.
Sejak lima tahun terakhir, Jokowi selalu mendelegasikan tugas itu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Namun, kali ini Jokowi tidak mengutus Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Berikut ini naskah lengkap pidato Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB:
Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB,
Yang Mulia Sekretaris Jenderal PBB,
Yang Mulia Para Pemimpin Negara-negara Anggota PBB,
Tahun ini genap 75 tahun usia PBB. 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar perang besar, Perang Dunia II, tidak terulang kembali. 75 tahun yang lalu PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera.
Karena perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam.
Pimpinan sidang yang terhormat,
Di usia PBB yang ke-75 ini kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama: belum.
Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.