Virus Corona
Covid-19 Ternyata Menyebar Lebih Mudah dari yang Dikira, Bisa Lewat Udara
Dalam laporan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutkan bahwa Virus Corona memang bisa menyebar melalui udara.
Editor: Rekarinta Vintoko
Sebelumnya, mereka menyarankan setiap orang agar menjaga jarak fisik sekitar dua meter, mencuci tangan, rutin membersihkan, dan mendisinfeksi permukaan, serta menggunakan masker saat berada di sekitar orang lain.
Saat ini, pembaruan pedoman menyebutkan agar setiap orang menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain apabila memungkinkan.
Lalu, meminta orang untuk memakai masker serta membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.
Di samping itu, CDC menambahkan, seseorang harus mengisolasi diri di rumah saat terkena virus, dan menggunakan pembersih udara untuk mengurangi kuman yang ada di dalam ruangan.
• Video Viral Tenaga Medis Corona Kesakitan saat Melepas Masker: Perih, kalau Nggak Pelan Bisa Lecet
Pembaruan pedoman ini mengubah istilah "sebagian orang tanpa gejala 'kemungkinan' bisa menyebarkan virus" menjadi "orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala 'bisa' menyebarkan virus ke orang lain."
Dalil penyebaran Covid-19 lewat udara pun didukung para ahli.
Para ilmuwan mencatat kemungkinan penularan Virus Corona melalui partikel virus di udara.
April lalu, panel ilmiah -kumpulan ahli yang mewakili suatu masalah, menuliskan surat ke Gedung Putih berisi temuan terkait Virus Corona.
Di sana disebutkan Covid-19 tidak hanya menyebar dari bersin atau batuk, melainkan juga berbicara dan bernapas.
"Penelitian spesifik untuk Virus Corona saat ini terbatas, namun hasil penelitian yang ada konsisten menyebutkan penyebaran virus berasal dari pernapasan."
Begitu bunyi surat yang ditulis Dr. Harvey Fineberg -mantan dekan Harvard School of Public Health, sekaligus Chair of NAS Standing Committee on Emerging Infectious Diseases and 21st Century Health Threats.
"Saat ini penelitian yang ada mendukung kemungkinan Virus Corona dapat menyebar melalui bioaerosol yang dihasilkan dari pernapasan pasien," demikian bunyi surat tersebut.
Pada bulan Juli, sebanyak 239 ilmuwan menerbitkan surat untuk WHO dan organisasi kesehatan lainnya.
Para ilmuwan mendesak agar WHO dan organisasi kesehatan lain di dunia lebih terbuka tentang kemungkinan orang tertular virus dari tetesan pernapasan yang ada di udara.
"Panduan dari berbagai lembaga internasional dan nasional berfokus pada mencuci tangan, menjaga jarak, dan pencegahan droplet," tulis para ilmuwan.