Polsek Ciracas Diserang
Prada MI Mengaku Salah Sebar Berita Hoaks, Tak Menduga akan Terjadi Insiden Polsek Ciracas
Prada MI mengaku tak menduga cerita bohong yang ia karang akan menyebabkan kerusahan berskala besar yang ikut merugikan warga sipil.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Prada MI, oknum TNI AD yang bertanggung jawab menyebar pesan bohong, telah ditetapkan menjadi tersangka kasus penyerangan markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8/2020) lalu.
Saat mengarang berita bohong yang bersifat provokatif tersebut, Prada MI mengaku tak menyangka dampaknya akan begitu hebat.
Atas kekacauan yang terjadi akibat berita bohongnya, Prada MI mengakui dirinya bersalah.

• Rekam Jejak Prada MI Provokator Insiden Polsek Ciracas, Dirkumad: Punya Tanggungan 4 Adik
Pengakuan Prada MI diungkapkan oleh Komandan Polisi Militer (Danpom) Kodam Jaya Kolonel CPM Andrey Swatika Yogaswara, dalam konferensi pers, Rabu (16/9/2020).
"Tersangka mengakui salah, ada pengakuan terhadap pemberitaan bohong tersebut," kata Yogaswara, dikutip dari Kompas TV.
Soal keadaan psikologis Prada MI, Yogaswara mengatakan pihak TNI masih menunggu hasil penyelidikan dari saksi ahli.
"Kita tetap menunggu hasil dari yang bersangkutan atau saksi ahli," ujar dia.
Yogaswara mengatakan, Prada MI telah mengaku tidak berpikir panjang saat mengarang cerita bohong.
"Tersangka tidak sampai pemikiran, efek, dampak cerita bohongnya," kata dia.
"Itu yang menguatkan motif atau dugaan sementara atas dasar cerita bohong yang dikarang oleh Prada MI, yaitu merasa takut, juga merasa malu," sambungnya.
Takut Ketahuan Mabuk
Sebelumnya disampaikan oleh Komandan Puspom TNI AD (Danpuspomad) Letjen Dodik Widjanarko, saat konferensi pers, Rabu (9/9/2020), motif Prada MI berbohong dan memprovokasi terjadinya insiden penyerbuan Polsek Ciracas.
Total terdapat empat alasan mengapa Prada MI berbohong soal dirinya yang mengalami kecelakaan tunggal.
Alasan pertama adalah takut ketahuan dirinya meminum minuman keras sebelum kecelakaan terjadi.
"Ada perasaan takut kepada satuan apabila diketahui sebelum kecelakaan lalu lintas tunggal yang bersangkutan minum-minuman keras jenis anggur merah," ujar Letjen Dodik.