Breaking News:

Terkini Nasional

Bongkar Pejabat Pertamina yang Dicopot tapi Tetap Terima Gaji Fantastis, Ahok: Bayangin Rp75 Juta

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta terkait perusahaan yang dikelolanya.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram @basukibtp
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diunggah 22 Juli 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta terkait perusahaan yang dikelolanya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam kanal YouTube POIN, diunggah Senin (14/9/2020).

Dalam tayangan itu, Ahok mengungkapkan sistem kerja dan tata kelola yang buruk dalam perusahaan plat merah tersebut.

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta tentang BUMN, diunggah Senin (14/9/2020).
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan fakta tentang BUMN, diunggah Senin (14/9/2020). (Capture YouTube POIN)

 

Tiba-tiba Ahok yang Kini Jadi Komisaris Utama Pertamina Minta Kementerian BUMN Dibubarkan, Ada Apa?

Ahok bahkan mengusulkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibubarkan agar dapat dikelola secara lebih profesional dan tidak dicampuri politik.

Ia memberi contoh pada sistem gaji di Pertamina.

Menurut Ahok, pejabat yang telah dicopot dari posisinya tetap menerima gaji pokok yang sama dengan alasan sudah lama tergabung menjadi karyawan.

"Orang dicopot misalnya dari jabatan direktur utama perusahaan, misalkan gajinya Rp100 juta lebih, masak dicopot gaji masih sama?" ungkap Ahok.

"Alasannya dia sudah orang lama. Ya, harusnya gaji mengikuti jabatan Anda," tambahnya.

Ia menyebutkan angka fantastis yang diterima para pejabat tersebut, saat sudah tidak bertanggung jawab di posisi yang sama.

Ahok menyinggung para pejabat ini bisa disebut 'tidak bekerja' sama sekali.

Minta Catat Menteri yang Kerap Tampil di TV, Refly Harun Singgung Satu Nama: Bisa Menggerakkan BUMN

"Tapi mereka bikin gaji pokoknya gede-gede semua. Bayangin orang kerja sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta, dicopot, enggak kerja pun dibayar segitu," ungkitnya.

"Gila aja ini. Itu saya rasa bisa dituntut," kecam mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Ahok menegaskan dirinya ingin mengubah sistem semacam itu.

"Kita lagi ubah sistem itu," tegasnya.

Ia lalu mengungkapkan fakta lain tentang perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

Politisi asal Belitung ini menyebutkan Peruri meminta sejumlah uang dari Pertamina untuk membiayai pergantian proyek.

Nilai proyek yang diminta itu bahkan mencapai setengah triliun rupiah.

"Saya dipaksakan tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga, masak minta Rp500 miliar untuk minta proses paperless di kantor Pertamina?" singgung Ahok.

"Itu BUMN juga, sama saja sudah dapat Pertamina, enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun. Jadi ular sanca, ular piton?" sindirnya.

Lihat videonya mulai menit 3:50

Ahok Blak-blakan Ungkap Gaji Jadi Komisaris di BUMN

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok secara terang-terangan mengungkap gajinya menjadi petinggi BUMN tersebut.

Dengan jelas, Ahok mengatakan bahwa gaji Komut PT Pertamina jauh lebih besar dari gaji Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu disampaikan Ahok saat melakukan live Instagram dengan Presenter Andy F. Noya di @kickandyshow yang tayang pada Sabtu (27/6/2020).

 Dana Lebih Gede, Ahok Mengaku Pilih Jadi Gubernur DKI timbang Komut BUMN: Kita Bisa Bantu Apa Saja

"Gedean mana gaji sebagai Gubernur atau Komisaris?" tanya Andy.

"Kalau gaji lebih gede jadi Komisaris lah," tegas Ahok.

Lalu, Andy F. Noya bertanya pilihan Ahok menjadi Komut di perusahaan BUMN atau menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ahok secara terang-terangan memilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Pasalnya, kesempatan membantu orang lebih besar ketika menjadi gubernur.

"Mana yang lebih menyenangkan buat Anda jadi Komisaris atau jadi Gubernur," tanya Andi.

"Dua-dua sama tapi jadi Gubernur lebih enak, kita bisa nolong orang banyak," jawab Ahok.

Ahok menceritakan bahwa dana operasional di DKI Jakarta lebih besar.

Sehingga, dirinya bisa lebih banyak membantuk rakyat Jakarta.

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur DKI Jakarta.  Hal itu diungkapkan Ahok saat melakukan live instagram dengan @kickandyshow yang tayang pada Sabtu (27/6/2020).
Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal itu diungkapkan Ahok saat melakukan live instagram dengan @kickandyshow yang tayang pada Sabtu (27/6/2020). (Instagram @kickandyshow)

Terlebih jika tanpa Wakil Gubernur, maka dana yang didapat akan lebih banyak.

"Saya punya dana operasional itu satu bulan kita bisa pakai hampir Rp 3 miliar untuk bantu orang miskin langsung saya transfer ke rekening dia masing-masing."

"Jadi kalau digabung tau sendiri tanpa wakil bisa Rp 4 miliar lebih dana operasional, kita bisa bantu apa saja untuk masyarakat membbutuhkan, terutama yang ijazahnya nyangkut," jelas Ahok.

 Dirut Pertamina Sebut Keuntungan Kerja dengan Ahok yang Punya Banyak Followers: Tak Perlu Endorser

Mantan suami Veronica Tan itu mengatakan banyak orang mendatangi Kantor Gubernur untuk meminta pertolongan.

Biasanya dia akan memberikan bantuan dengan dana operasional melalui transfer rekening Bank.

Pasalnya, dia juga tak mau terjadi kesalahpahaman atau tuduhan yang tidak benar terkait hal tersebut.

"Kadang-kadang ijazahnya nyangkut, dia butuh beli obat, menanggung BPJS, tiap pagi itu orang datang kita kasih saja, asal punya rekening , enggak punya rekening Bank kita bukakan saja di Bank DKI."

"Saya enggak mau dituduh nilep uang operasional kan, kalau kontan kan bisa dituduh nilep tapi kalau semua itu rekening bak, ditransfer ke yang mau kita bantu itu bisa tercatat dengan baik," kata Ahok.

Saat ditanya apakah benar lebih bahagian menjadi Gubernur, Ahok lantas membenarkannya.

Menjadi Komut dirinya tak memiliki dana operasional yang digunakan untuk membantu masyarakat.

"Iya jadi Komisaris kita enggak punya dana itu," imbuhnya.

 Pada Refly Harun, Ganjar Pranowo Ungkap Hubungannya dengan Ahok: Pernah Mau Berkelahi

Lalu secara gamblang, Ahok mengatakan gaji pokok Gubernur hanya Rp 7 juta.

Meski ada beberapa tunjangan, tetap saja gaji Komut di BUMN lebih besar.

"Iyalah kalau gajinya Gubernur kan cuma 7 juta lebih sebulan."

"Tunjangan uang makan kira-kira Rp 30 juta memang ada mobil, sopir tapi kan kita tidak bisa dapat," katanya.

Pria 53 tahun ini mengatakan bahwa gaji sebagai Komut BUMN sekitar Rp 170 juta.

"Kalau di Pertamina kita bisa dapat 170 juta gaji."

"Ya kalau jadi Gubernur adalah uang buat istilahnya PB 1 satu kali gaji 70 juta, tapi lebih enak bisa bantu orang karena ada dana operasional itu," ungkap dia. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)

Tags:
PertaminaAhokBasuki Tjahaja Purnama
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved