Syekh Ali Jaber Ditikam
MUI Sebut Insiden Syekh Ali Jaber Bukan Sekadar Penikaman: Upaya Pembunuhan terhadap Ulama
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas memberikan pandangannya terkait musibah yang dialami oleh Ulama sekaligus Pedakwah Syekh Ali Jaber.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas memberikan pandangannya terkait musibah yang dialami oleh pendakwah Syekh Ali Jaber.
Dilansir TribunWow.com, Anwar Abbas menilai bahwa kejadian tersebut bukan hanya sekadar penikaman belaka, melainkan upaya penumbunuhan terhadap ulama.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi 'tvOne', Selasa (15/9/2020).

• Fakta Baru Penikam Syekh Ali Jaber, RSJ Lampung Ungkap Data Pasien 4 Tahun Lalu: Tak Ada Rekam Jejak
• Syekh Ali Jaber Minta Umat Tak Mudah Terprovokasi, Pesan ke Mahfud MD: Salam Sungkem ke Presiden
Menurut Anwar Abbas, peristiwa tersebut merupakan sebuah tindak pidana sangat berat karena memiliki tujuan untuk membunuh Syekh Ali Jaber.
Dirinya menilai pelaku terluhat begitu lincah dan tanpa ragu menusukkan pisau ke tubuh Syekh Ali Jaber.
"Ini jelas merupakan sebuah tindak pidana yang sangat berat menurut saya," ujar Anwar Abbas.
"Saya tidak melihat ini sebagai sebuah tindakan penikaman, tapi malah sebuah upaya pembunuhan terhadap ulama, yaitu Syekh Ali Jaber," jelasnya.
Anwar Abbas mengaku sangat bersyukur lantaran yang Syekh Ali Jaber masih diberikan keselamatan.
Ia mengatakan berdasarkan pengakuan dari Syekh Ali Jaber bahwa pelaku memang sengaja mengincar bagian tubuh yang lemah dan bisa mematikan, yakni leher dan dada.
Sedangkan pada saat itu, pelaku disebutkan sebenarnya memilih bagian leher.
Namun atas lindungan Allah SWT, ulama yang juga merupakan juri Hafiz Indonesia itu bisa memberikan refleks, sehingga hanya mengenai lengan kanannya.
"Untung tidak meninggal, kalau kata Syekh Ali Jaber itu ditujukan ke leher dan ke dada dia," kata Anwar Abbas.
"Tapi karena Qadar Allah, kata beliau ya Tuhan menggerakkan tangannya sehingga enggak sampai ke leher atau ke dada," imbuhnya.
• Syekh Ali Jaber Kaget Tiba-tiba Polisi Beri Pernyataan Kondisi Jiwa Pelaku: Kesimpulan Terlalu Cepat
Lebih lanjut, Anwar Abbas menegaskan mendukung penuh sikap dan langkah yang diambil oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, selain juga berharap kepada pihak kepolisian.
Mahfud MD sebelumnya dengan tegas telah memerintahkan pasukannya untuk mengusut tuntas kasus penikaman terhadap Syekh Ali Jaber.
Termasuk mengungkapkan jaringan-jaringannya andai memang mengarah ke hal tersebut.
"Oleh karena itu menurut saya dari MUI, tolong bongkar ini, MUI terus terang mendukung sepenuhnya langkah yang diambil oleh Menko Polhukam Prof Mahfud MD yang telah menginstuksikan untuk mengetahui motif dari si pelaku," ungkap Anwar Abbas.
"Dan kalau seandainya tindakannya terkait dengan pihak lain, beliau meminta supaya jaringannya dibongkar," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 6.15
Syekh Ali Jaber Minta Umat Tak Mudah Terprovokasi dan Pesan ke Mahfud MD
Di sisi lain, kondisi pendakwah Syekh Ali Jaber telah membaik seusai dirinya menjadi korban penusukkan di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu (13/9/2020).
Menyusul kejadian tersebut, Syekh Ali Jaber berpesan supaya umat Islam di Indonesia tidak mudah terprovokasi.
Pesan tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang datang menjenguknya.

• Tak Ada Polisi Jaga Syekh Ali Jaber, Panitia dan Pengurus Masjid Saling Lempar Tanggung Jawab
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Mahfud diketahui mengunjungi kediaman ulama asal Madinah, Arab Saudi tersebut di Rawamangun, Jakarta Timur, pada Senin (14/9/2020).
Ketika mengunjungi Syekh Ali Jaber, Mahfud memastikan kasus yang menimpa pendakwah berusia 44 tahun itu akan diusut hingga tuntas.
"Insya Allah kita akan menuntaskannya secara sangat terbuka kepada masyarakat, kepada Syekh dan keluarga semuanya," ujar Mahfud.
"Kita akan memprosesnya secara baik berdasar hukum yang berlaku di Indonesia."
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sudah terungkap, dan prosesnya bisa lebih cepat," sambungnya.
Mahfud yang juga pernah menjadi seorang santri itu lanjut mendoakan supaya Syekh Ali Jaber terus semangat berdakwah di Indonesia.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia terutama umat Islam, ikut mendoakan mudah-mudahan segera pulih kembali dan berkiprah kembali membangun kehidupan rohaniah yang lebih sehat bagi umat Islam Indonesia," ujar Mahfud.
Jangan Mudah Diadu
Merespons kunjungan dan doa dari Mahfud, Syekh Ali Jaber mengutarakan apresiasinya kepada menteri kelahiran Sampang itu.
"Saya berterima kasih karena Pak Menteri bisa silaturahim, sebenarnya saya biasa panggil guru, saya tak biasa panggil Pak Menteri."
"Jadi saya sadar kehadiran beliau sebagai bentuk perhatian dan sangat berharga bagi saya. Alhamdullilah kondisi saya sangat membaik," ungkap Syekh Ali Jaber.
• 12 Tahun di Indonesia, Syekh Ali Jaber Ngaku Tak Punya Musuh: Silakan Periksa Semua Ceramah Saya
Setelah mengalami peristiwa penusukkan tersebut, Syekh Ali Jaber mengakui dirinya kini sudah mendapatkan pengamanan yang ketat dari aparat setempat.
"Mulai dari Kapolda bahkan Dandim, semua ikut memperhatikan dan menjaga selama saya berada di Lampung," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syekh Ali Jaber turut berpesan kepada masyarakat khususnya umat Islam di Indonesia agar tidak mudah dipancing isu-isu yang bersifat provokatif.
"Ini kejadian Qadarullah tidak dikaitkan dengan apapun dan isu apapun. Insya Alllah saya sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pemerintah, khususnya aparat kepolisian. Kita doa bersama dan kita sinergi bersama aparat kepolisian, InsyaAllah kasus ini bisa tuntas mudah mudahan kasus ini tidak terulang lagi," papar Syekh Ali Jaber.
Selain berpesan kepada umat Islam di Indonesia, Syekh Ali Jaber juga tak lupa menitipkan pesan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lewat Mahfud.
"Salam sungkem kepada bapak Presiden, keadaan saya baik-baik saja," ujarnya.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung)