Beri Saran soal PSBB DKI Jakarta, Hotman Paris Beberkan Balasan WA dari Anies Baswedan: Dikabulkan

Dalam waktu dua bulan ke depan, dikhawatirkan para korban Covid-19 tak bisa lagi dikuburkan di tempat tersebut.

"Diperkirakan dalam waktu 2 bulan ini Pondok Rangon akan penuh," ungkap Hotman Paris.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat yang masih acuh, untuk mulai mematuhi protokol kesehatan.

Ia meminta pada mereka yang menentang protokol kesehatan tersebut untuk merubah pola pikirnya.

"Jadi kepada orang yang menentang protokol kesehatan, kepada orang yang tidak mau pakai masker, rubah cara berpikirmu," terang Hotman Paris.

"Kaya miskin boleh juga pakai masker, sopir angkot boleh sambil kerja pakai masker, pedagang pasar boleh sambil kerja pakai masker."

"Benar-benar selamatkan bangsa ini," imbuhnya.

Tak hanya memperingati masyarakat, Hotman Paris juga melancarkan kritik pada pemerintah.

Ia meminta pemerintah lebih tegas menindak mereka yang melanggar aturan kesehatan.

Tak hanya memberi sanksi ringan, Hotman Paris meminta agar pemerintah berani menindak pelanggar seperti negara lain.

Ia memberi contoh negara Sigapura yang mengenakan denda uang dan negara Italia yang bahkan smapai memmenjarakan warganya.

"Sanksinya pun harus lebih tegas, orang tidak pakai masker jangan cuma disuruh nari-nari doang," kritik Hotman Paris.

"Kenakan seperti di Singapur, 300 dolar, bahkan di Italia dulu ke luar rumah masuk penjara," lanjutnya.

(TribunWow.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beri Saran soal PSBB DKI Jakarta, Hotman Paris Beberkan Balasan WA dari Anies Baswedan: Dikabulkan