Virus Corona
Geisz Chalifah Tak Terima Pengamat Sebut Alasan Anies Terapkan PSBB Hanya Sederhana: Tolong Jelaskan
Aktivis Sosial Geisz Chalifah mengaku tidak terima dengan pernyataan dari Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Sosial Geisz Chalifah mengaku tidak terima dengan pernyataan dari Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah.
Dilansir TribunWow.com, Trubus sebelumnya mengatakan bahwa kebijakan dari Anies memang kerap bersifat kontroversi.
Menurutnya kebijakan yang dikeluarkan oleh Anies tidak memiliki alasan dan pertimbangan-pertimbangan yang kuat, termasuk kebijakan yang terbaru saat ini dengan akan melakukan PSBB kembali.

• Yakini Anies Sudah Koordinasi dengan Pusat soal PSBB, Geisz: Kita Itu Mau Bersinergi Enggak Sih?
Bahkan dikatakannya pertimbangan kebijakan dari Anies sifatnya terlalu pragmatis, yakni disebutnya hanya karena kasus Covid-19 tinggi dan di satu sisi fasilitas kesehatan yang sifatnya terbatas.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Jumat (11/9/2020).
Dikatakannya bahwa dengan kembali melakukan PSBB maka belum bisa menjamin bahwa angka kasus Covid-19 akan terkendali.
Trubus pun mencontohkan pada penerapan PSBB sebelum-sebelumnya yang dinilai tidak berjalan efektif, terbukti risiko penularan masih tetap tinggi.
"Memang kebijakan Pak Anies sendiri kadang-kadang memancing kontroversi, karena di satu sisi kita lihat pertimbangan-pertimbangannya itu terlalu pragmatis," ujar Trubus.
"Misalnya kita kembali ke PSBB total, itu hanya didasarkan karena kenaikan Virus Corona yang begitu tinggi, yang kedua karena layanan kesehatannya sudah terbatas," jelasnya.
"Padahal harusnya melihat di masa lalu PSBB pertama itu juga enggak efektif karena penularannya juga tinggi."
• Anies Ditentang Para Menteri Jokowi dan Diminta Dinonaktifkan, Rocky Gerung: Apa Inisiatif Presiden?
Mendengar pernyataan dari Trubus membuat Geisz merasa tidak terima.
Dirinya lantas meminta kepada Trubus supaya menerangkan kembali apa yang dimaksud dari perkataanya tersebut.
Geisz mengaku sangat tidak setuju ketika disebut urusan nyawa manusia merupakan persoalan yang sederhana.
"Alasan-alasan Pak Anies itu pragmatis dan sederhana, tolong jelaskan pada saya bagaimana sederhananya soal nyawa manusia itu," pinta Geisz.
"Bagaimana kita mengatakan bahwa kematian yang meningkat sekarang ini, itu adalah persoalan sederhana," tegasnya.
Menjawab hal itu, Trubus kembali mengatakan bahwa dengan kembali melakukan PSBB belum tentu akan berhasil menekan tingginya kasus Covid-19.
Terlebih sudah diperlihatkan adanya ketidakefektifan dari PSBB-PSBB sebelumnya.
Menurutnya, Anies seharusnya memikirkan bagaimana cara meningkatkan penanganan Covid-19, namun tetap dalam PSBB transisi, yaitu bisa dengan cara pengawasan yang lebih diketatkan lagi.
• Kebijakan PSBB Anies Ditentang Pusat, Geisz Chalifah: Bukan Hal Baru, Sudah yang Kesekian Kalinya
"Menurut saya kan tetap kita koridornya tetap PSBB, tetapi persoalannya kemudian ketika PSBB sudah transisi sudah berjalan dan sudah kelimat," kata Trubus.
"Kan ini yang harusnya dimatangkan menurut banyak pihak, supaya dampak-dampak yang lain tidak begitu meluas," imbuhnya.
"Tetapi persoalannya di situ penegakan hukum, pengawasannya yang harusnya ditegakkan, karena toh aturannya sudah ada," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 3.35
Ridwan Kamil: Saya Mohon Pak Anies Konsultasi Dulu dengan Pusat
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan agar wilayahnya kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/8/2020).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut dirinya sempat memberikan saran terkait PSBB.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Jumat (11/9/2020), Ridwal Kamil menjelaskan, Anies sempat berkonsultasi dengan dirinya terkait wacana PSBB total seperti beberapa waktu lalu.

• Menko Perekonomian Kritik Keputusan Anies soal PSBB yang Buat IHSG Anjlok, Ini Kata Gubernur DKI
"Ya Pak Anies menyampaaikan rencananya melaksanakan PSBB total karena saya dari dulu sudah bilang bahwa Bodetabek atau Jabodetabek satu rumpun dalam penanganan Covid."
"Maka apa yang terjadi di Jakarta harus disinkronkan dengan daerah-daerah sekelilingnya," jelas Ridwan Kamil.
Saat itu, dirinya mengatakan sudah menyarankan agar Anies berkonsultasi dahulu dengan Pemerintah Pusat sebelum memutuskan PSBB.
Pasalnya, Jakarta merupakan daerah ibukota yang penting.
"Saya menyarankan kemarin, karena Jakarta itu adalah ibu kota negara maka semua kebijakan di Jakarta tidak hanya berdampak regional tapi berdampak nasional."
"Maka saya mohonkan ke Pak Anies untuk konsultasikan ke Pusat juga dengan Pemerintah Pusat," ungkap dia.
"Itu kesimpulan yang saya sampaikan," sambungnya.
• Tanggapan Pengusaha soal Keputusan Mendadak Anies Baswedan Berlakukan PSBB Lagi: Ini Sulit
Sehingga, biarlah dia meminta agar masyarakat menunggu apakah benar-benar PSBB dimulai pada Senin.
"Kita tunggu saja apakah tanggalnya berubah," ucap dia.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan, dirinya selama ini tidak pernah memberhentikan pembatasan sosial, PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro).
"Jawa Barat itu tidak pernah memberhentikan PSBBkan jadi kalau ditanya PSBB berhenti, enggak."
"Karena kita paham Botabek itu penyumbang terbesar persebaran Covid di Jawa Barat, maka semakin tinggi PSBB diteruskan, Jakarta disesuaikan dengan rencana kita, sisanya melakukan PSBM berskala mikro," jelas dia.
Lihat videonya mulai menit ke-00:23:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)