Breaking News:

Terkini Daerah

Peran 8 Polisi Gadungan di Medan, dari Komandan hingga Ada ABG Wanita Jadi Penyidik BNN

Dipimpin seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah, komplotan BNN gadungan beraksi melakukan pemerasan dan perampokan terhadap masyarakat.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
T R IBUN-MEDAN.com/MAURITS
PARA tersangka yang mengaku anggota BNN gadungan ditangkap petugas Polsek Percut Seituan, Kamis (10/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Terdiri dari delapan orang, sebuah komplotan polisi gadungan di Medan, Sumatera Utara berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.

Dipimpin Budiman atau MB (38), seorang pria asal Klaten, Jawa Tengah, komplotan polisi gadungan tersebut berhasil diamankan pada Kamis (10/9/2020).

Dalam aksinya, MB sebagai komandan komplotan membagi peran ketujuh anak buahnya, mulai dari sopir hingga ada yang berperan menjadi penyidik Badan Narkotika Nasional (BNN).

Barang bukti milik 8 orang yang mengaku anggota BNN berseragam polisi. Mereka diamankan oleh Polsek Sunggal setelah merampas sepeda motor milik korbannya yang masih berusia 15 tahun di Jalan Ringroad Medan pada Rabu (9/9/2020).
Barang bukti milik 8 orang yang mengaku anggota BNN berseragam polisi. Mereka diamankan oleh Polsek Sunggal setelah merampas sepeda motor milik korbannya yang masih berusia 15 tahun di Jalan Ringroad Medan pada Rabu (9/9/2020). (Dok. Polsek Sunggal via Kompas.com)

Penyamaran Komandan Polisi Gadungan di Medan, Golongan Bintara Pakai Topi Perwira hingga ID Card BNN

Dikutip dari Tribun-Medan.com, Jumat (11/9/2020), saat beraksi, MB menggunakan seragam polisi berperan sebagai komandan komplotan.

Diketahui tujuh anggota yang direkrut oleh MB adalah warga lokal.

Berikut peran ketujuh anggota MB sekaligus tempat asal mereka.

Suprianto alias Lilik (40) warga Jalan Irian Barat Pasar VII Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan berperan sebagai sopir.

Yogi Air Langga alias Langga (20) warga Jalan Jati Rejo Pasar VII, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan berperan sebagai penyidik.

Joko Dedi Kurniawan (36) warga Dusun II Desa Seintis, Kecamatan Percut Sei Tuan berperan sebagai sopir.

Rudi Efendi (40) warga Jalan Mesjid Jame Dusun II, Desa Bintang Meriah, Kecamatan Batang Kuis berperan sebagai tugas luar/Tekab.

Diki Ari Wibowo (25) warga Jalan Dusun V Sidoloksono, Desa Seintis, Kecamatan Percut Sei Tuan berperan sebagai tugas luar/ Tekab.

Edi Saputra alias Putra (32) warga Jalan Musyawarah B, Dusun II Desa Seintis, Kecamatan Percut Sei Tuan berperan sebagai Tugas Luar/Tekab.

Di dalam komplotan yang dipimpin oleh MB terdapat juga seorang wanita remaja yang bertugas sebagai penyidik BNN.

Wanita tersebut bernama Khairunissa (18) warga Dusun V Dolok Sono, Desa Sentis, Kecamatan Percut Sei Tuan.

PNS Polda Yogyakarta Kena Tipu Polisi Gadungan, Rp 300 Juta Dibawa Kabur setelah Mengajak Menikah

4 Kali Beraksi

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/9/2020), MB dan komplotannya diketahui sudah beraksi sebanyak empat kali.

MB sendiri merupakan pria asal Klaten, Jawa Tengah.

“Dalangnya ini orang Klaten. Satu orang, kemudian merekrut orang-orang di Percut Sei Tuan untuk jadi anggota dia, seolah-olah jadi komandannya,” ujar Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (10/9/2020).

Pengakuan Suami yang Bunuh Istri lalu Kubur Mayatnya di Bawah Kasur: Waktu Itu Khilaf, Tak Ada Uang

Awal mula terbongkarnya penyamaran MD dan komplotannya bermula dari kasus perampokan seorang remaja berusia 15 tahun.

Remaja tersebut merupakan seorang korban perampokan yang dilakukan oleh MD dan komplotannya di Jalan Ringroad, Medan, pada Rabu (8/9/2020) sekitar pukul 00.15 WIB.

“Dia ngerampok sepeda motor, di Ringroad. Kita dapat informasi, kita amankan tersangkanya itu. Tertangkap tangan di lapangan,” kata Kompol Yasir.

Kala itu pihak kepolisian mendapat laporan terkait adanya orang yang diduga menyamar sebagai petugas BNN.

Selanjutnya total delapan orang termasuk MB berhasil diringkus.

Satu di antara mereka ternyata seorang perempuan yang masih berusia 18 tahun.

Selain MB, berikut adalah inisial para polisi gadungan yang direkrut MB, SPR (38) YA (20), JDK (31), DA (26), RE (40), dan KH (18).

Dari penangkapan komplotan polisi gadungan tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang diamankan di antaranya mulai dari 1 unit mobil Kijang capsul BK 1374 DS, 1 pucuk senpi rakitan jenis revolver, 1 pucuk senpi mainan, 1 buah handy talky, dan 9 lembar tanda pengenal BNN atas nama pelaku.

Kemudian, 5 ponsel Android, 2 ponsel merek Mito, 1 ponsel lakban, 1 borgol, 1 lembar STNK sepeda motor BK 2047 AGW, SIM C, SIM BI, 4 lembar KTP, 2 kaca pirex, 1 plastik klip kosong, 7 dompet, 1 senter laser pointer, 1 senter, 1 pasang kaca spion sepeda motor, 1 unit sepeda motor Vario 150 BK 4810 PBH, serta beberapa dokumen dan surat-surat. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Pria Asal Klaten Jadi "Komandan" Polisi Gadungan di Medan, Rekrut Warga Lokal dan Beraksi Peras Korban" dan tribun-medan.com dengan judul SEORANG WANITA, 8 Anggota BNN Gadungan, Kapolsek Sunggal Ungkap Peran Masing-masing Tersangka

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MedanABGBNNPolisiPolisi GadunganSumatera Utara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved