Terkini Daerah
Fakta Polisi Tembak Sapi Hamil Milik Warga yang Mau Buat Bayar Kuliah, Berawal dari Masuk Asrama
Aksi tembak mati terhadap sapi hamil milik seorang warga oleh oknum aparat menjadi sorotan.
Editor: Lailatun Niqmah
Kemudian keduanya pulang untuk melakukan musyawarah.
Hasil musyawarah, pihak keluarga menginginkan sapi sebagai penggantinya.
"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya."
"Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
Sapi Dijual untuk Membayar Kuliah
Syahrul melanjutkan ceritanya, rencana awal anak sapi akan dijual setelah dilahirkan.
Hasilnya akan digunakan untuk membiayai kuliahnya di UIN Makassar dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
• Kronologi Bupati Halmahera Timur Meninggal setelah Orasi, Tepuk Tangan Pendukung Berubah Tegang
Syahrul mengaku saat ini ayaknya sudah tua dan tidak bisa bekerja keras lagi.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ibu Syahrul, Hamsina harus jualan kue di pasar.
"Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," jelasnya.
Brigpol M Dijatuhi Sanksi
Masih dikutip dari Kompas, Kapolres Selayar, AKBP Temmangnganro Machmud memberikan sanksi disiplin kepada anggotanya yang berinisial Brigpol M.
Ia diberi sanksi lantaran melakukan penembakan.
Namun, sejauh ini, polisi masih belum memberikan kepastian kapan akan mengganti sapi milik warga itu.
Pihak polsek ataupun polres sama-sama belum memberikan jawaban pasti perihal penggantian sapi.
"Saya kurang tahu soal hal tersebut," kata Temmangnganro.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Kompas.com/Nurwahidah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta Polisi Tembak Mati Sapi Bunting Milik Warga, Padahal Mau Dijual Buat Biaya Kuliah