Terkini Daerah
Ditangkap Paksa, Ketua Adat Kinipan Effendi Buhing: Hati Saya Sakit, Diperlakukan seperti Teroris
Ketua Adat Laman Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Effendi Buhing mengaku sakit hati atas penangkapan paksa terhadap dirinya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
"Tiba-tiba datang mobil rombongan. Tujuh mobilnya," lanjutnya.
Datang sejumlah aparat bersenjatakan lengkap yang menghampiri rumah Buhing.
Mereka rupanya mencari kediaman Ketua Komunitas Adat Laman Kinipan tersebut.
"Turun aparat keamanan berpakaian preman. (Ada juga) yang berpakaian lengkap, yang pakai laras panjang itu. Lewat saja di depan rumah," jelasnya.
"Begitu ada yang singgah, nanya saya, 'Apakah ini rumah Effendi Buhing?'," lanjut dia.
Aparat tersebut menanyakan identitas Buhing.
Buhing mengiyakan pertanyaan para petugas tersebut.
Tanpa penjelasan, ia disodori surat penangkapan atas tuduhan terlibat dalam pencurian senso atau gergaji listrik.
Buhing yang merasa tidak pernah terlibat tindakan kriminal semacam itu lalu menolak ikut.
"Langsung dia menunjukkan surat penangkapan sebagai tersangka menyuruh pencurian senso atau alat pemotong," terang Buhing.
"Saya menolak karena sebelumnya saya tidak pernah diperiksa, saya tidak pernah dipanggil, tahu-tahu ada penangkapan," ungkapnya.
Setelah itu terjadi penangkapan paksa seperti yang terekam dalam video yang viral di media sosial.

• Viral Video Detik-detik Warga Tangkap dan Bedah Buaya yang Telan Wanita di Kalimantan Utara
Dalam video itu, tampak Buhing diseret pada lengan kanan dan kirinya oleh tiga orang aparat.
Ia berteriak-teriak sambil menoleh kepada anggota keluarganya yang panik.
Sang istri mencoba menyelamatkan Buhing dari paksaan aparat.