Terkini Nasonal
Bantah Statement Bupati Lamandau soal Hutan Adat, Effendi Buhing: Apa Benar Dia Orang Dayak?
Ketua Adat Laman Kinipan, Effendi Buhing memberikan bantahan terhadap statement dari Bupati Lamandau, Hendra Lesmana terkait keberadaan hutan adat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Ketua Adat Laman Kinipan, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Effendi Buhing memberikan bantahan terhadap statement dari Bupati Lamandau, Hendra Lesmana terkait keberadaan hutan adat.
Dilansir TribunWow.com, Hendra Lesmana sebelumnya menegaskan bahwa tidak ada keberadaan hutan adat di Kabupaten Lamadau.
Menurutnya, hutan-hutan yang ada di Lamadau tersebut merupakan di bawah kepemilikan negara.

• Pengakuan Effendi Buhing, Ketua Adat Kinipan yang Viral: Mereka Ketawa Lihat Video Penangkapan Saya
Seperti yang diketahui, Effendi Buhing bersama warga sekitar tengah memperjuangkan hutan adat yang diakuinya tetap ada yang terancam akan dialihfungsikan.
Dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (2/9/2020), Efendi Buhing justru mempertanyakan jati diri dari Bupati Lamandau.
Dikatakannya bahwa semua orang Dayak, khususnya Kinipan pastinya akan mengakui keberadaan hutan adat yang sedang diperjuangkan saat ini.
Menurutnya, jika tidak percaya dengan adanya hutan adat tersebut, maka dia bukanlah asli orang Dayak.
Ia pun menegaskan bahwa keberadaan masyarakat adat Kinipan, maupaun Dayak sudah ada sebelum Indonesia merdeka.
Oleh karenanya, diakui masyarakat adat tersebut memiliki wilayah adatnya, termasuk hutan adat.
"Saya mau pertanyakan apa benar ini orang Dayak, Bupati ini, apa benar dia asli Dayak?" ujar Effendi Buhing.
"Karena orang Dayak di sana khususnya Kinipan, sebelum Indonesia merdeka, sudah ada namanya Kinipan, sudah ada namanya masyarakat adat," jelasnya.
"Dengan adanya masyarakat adat dia punya wilayah, karena dengan desa tetangga dia berbatasan. Hanya legal formal yang mungkin dimaksud oleh Bupati," kata Effendi Buhing.
• Kisah Sarpan, Kuli Bangunan di Deli Serdang yang Dipaksa Akui Pembunuhan: Dipukul Rotan, Disetrum
Lebih lanjut, Effendi Buhing menyayangkan statement dari Bupati Lamadau yang justru menyimpulkan tidak ada hutan adat di wilayahnya.
"Tetapi Bupati kalau memang betul orang Dayak, dia harus mengakui bahwa memang ada hutan adat di sana," katanya.
"Kita bukan ujug-ujug di sana, sebelum Indonesia ada, kita sudah ada di sana," tegasnya.