Breaking News:

Terkini Nasional

Bukan Kesejahteraan, Pakar Militer Ungkap Dasar Kecemburuan TNI vs Polri: Dari 98 Tidak Selesai

Pakar militer Connie Rakahundini Bakrie mengungkapkan penyebab konflik antara TNI dengan polisi terus berulang.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Suasana di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pakar militer Connie Rakahundini Bakrie mengungkapkan penyebab konflik antara TNI dengan polisi terus berulang.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di TvOne, Selasa (1/9/2020).

Diketahui baru-baru ini terjadi penyerangan massa terhadap Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur.

Pakar militer Connie Rakahundini Bakrie menyoroti Kopassus kini tidak lagi menjadi pasukan 20 besar terkuat di dunia, dalam ILC, Selasa (1/9/2020).
Pakar militer Connie Rakahundini Bakrie menyoroti Kopassus kini tidak lagi menjadi pasukan 20 besar terkuat di dunia, dalam ILC, Selasa (1/9/2020). (Capture YouTube Indonesia Lawyers Club)

Singgung ABRI saat Ulas Insiden Polsek Ciracas, Syamsu Djalal: TNI Banyak Tantangan, Polri Tentengan

Puluhan oknum prajurit TNI menjadi tersangka perusakan fasilitas umum dan pertokoan warga dalam peristiwa itu.

Connie membenarkan ada kesenjangan yang membuat hubungan TNI dengan Polri tidak harmonis.

Meskipun begitu, ia menilai bukan faktor kesejahteraan yang paling berperan utama.

"Kalau soal kecemburuan, saya enggak terlalu (membahas) ke kesejahteraan, lah," komentar Connie Rakahundini.

Ia menilai justru tugas polisi terkesan tumpang-tindih dan tidak dipilah-pilah.

Menurut Connie, perlu diperhatikan apakah tugas utama polisi terkait menjaga keamanan atau menegakkan hukum.

"Saya lebih melihat begini. Ini polisi sebenarnya tugasnya apa, ya? Keamanan yang besarkah? Law enforcement-kah?" tanya Connie.

"Banyak orang jadi bingung," lanjut pakar militer ini.

Selain itu, hal lain yang mendasari pertentangan TNI dengan Polri adalah posisinya sebagai institusi negara.

Connie mengaku heran dengan Polri yang dapat berdiri sendiri sebagai institusi mandiri.

Makna Jenderal Andika Jenguk Korban Penyerangan Polsek Ciracas, Purnawirawan TNI: Mengakui Kesalahan

Sementara itu, TNI bernaung di bawah Kementerian Pertahanan.

Ia mengaku akan mempertanyakan hal yang membingungkan itu jika memiliki jabatan di TNI.

"Kalau memang jadi polisi, kenapa dia enggak di bawah kementerian? Saya sampai hari ini masih enggak ngerti," ungkap Connie.

"Dari situ saja, kalau saya panglima TNI atau paling bawah bintara, saya pasti bingung. Kenapa saya di bawah menteri, sementara panglimanya yang lain tidak di bawah menteri?" tanya dia.

Menurut Connie, hal ini menjadi awal mula konflik yang perlu diselesaikan sejak TNI dan Polri dipisahkan dari kesatuan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Ia menilai posisi TNI dan Polri perlu diperjelas agar tidak memicu konflik lainnya.

"Itu 'kan bertahun-tahun dari tahun '98 kita tidak bisa selesaikan," paparnya.

"Apa yang salah sama pemerintah ini, hal sesederhana itu enggak bisa diselesaikan? Jadi itu pasti akan memicu," tambah Connie.

Lihat videonya mulai menit 4:00

Puluhan Oknum TNI Tersangka Penyerangan Polsek Ciracas akan Dipecat

Kasad TNI Jenderal Andika Perkasa menyebutkan akan menindak tegas oknum prajurit yang terlibat penyerangan Mapolsek Ciracas.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Breaking News di Kompas TV, Minggu (30/8/2020).

Pihak TNI mengonfirmasi sejumlah oknum terlibat dalam penyerangan yang dipicu informasi hoaks tersebut. 

 Saksi Mata Cerita Detik-detik Polsek Ciracas Diserang: Mereka Teriak-teriak Suruh Kita Putar Balik

Awalnya diduga enam dari sekitar 100 orang yang merusak fasilitas tersebut adalah oknum prajurit TNI.

Andika Perkasa menyebutkan jumlah yang oknum yang diduga terlibat kini telah berkembang, yakni 12 orang diperiksa dan 19 lainnya dalam proses pemanggilan.

"Kami benar-benar mengharapkan bantuan dari warga masyarakat sehingga semua yang terlibat bisa kami bawa ke proses hukum," kata Andika Perkasa.

Menurut Andika, para prajurit yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal untuk dipecat.

Kasad TNI Jenderal Andika meminta masyarakat berpartisipasi memberikan informasi tentang penyerangan Polsek Ciracas, dalam Breaking News, Minggu (30/8/2020).
Kasad TNI Jenderal Andika meminta masyarakat berpartisipasi memberikan informasi tentang penyerangan Polsek Ciracas, dalam Breaking News, Minggu (30/8/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa sudah memenuhi pasal di Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," tegasnya.

Mantan Pangkostrad ini menegaskan, pihak TNI akan memecat masing-masing prajurit yang terbukti melanggar tersebut.

"Jadi selain pasal-pasal pidana yang dilanggar oleh masing-masing, ini akan berbeda satu dengan lainnya, kita juga akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya, yaitu pemecatan," kata Andika.

 Video Detik-detik Polsek Ciracas Diserang Massa, Sempat Ada yang Acungkan Senjata Api ke Polisi

Ia mengaku tidak masalah jika harus kehilangan sejumlah bawahan yang dinilai telah merusak citra TNI tersebut.

"Lebih baik kita kehilangan 31 prajurit yang terlibat, apapun perannya, daripada nama TNI Angkatan Darat akan terus rusak oleh tingkah laku-tingkah laku tidak bertanggung jawab," ungkap Andika.

"Sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan pada saat mereka menjadi prajurit TNI Angkatan Darat," kecamnya.

Selain itu, Andika menjelaskan akan dibuat suatu mekanisme yang mengharuskan para tersangka mengganti kerusakan dan biaya pengobatan.

Ia menyebutkan mereka akan membayar biaya ganti rugi tersebut.

Diketahui dua unit mobil yang berada di area parkir Mapolsek Ciracas, satu kendaraan operasional polisi, dan satu unit bus Polri dibakar massa saat kejadian.

Tidak hanya itu, massa juga merusak pertokoan warga yang berada di sekitar Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, sebelum menyerang Mapolsek.

"Jumlah itu yang akan dibebankan kepada pelaku yang terlibat, apapun perannya," tandas Andika Perkasa. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
militerTNIPolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved