Terkini Daerah
Edo Kondologit Beberkan Kronologi Adik Iparnya Bisa Ditangkap: Mamanya Punya Perasaan Enggak Enak
Politikus PDIP sekaligus penyanyi Edo Kondologit mengungkapkan kronologi penyerahan adik iparnya yang berinisial GKR ke polisi.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politikus PDIP sekaligus penyanyi Edo Kondologit mengungkapkan kronologi penyerahan adik iparnya yang berinisial GKR ke polisi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Senin (31/8/2020).
Diketahui mulanya GKR dicurigai sebagai tersangka pembunuhan dan pemerkosaan seorang nenek berusia 70 tahun di Pulau Doom, Sorong.

• Edo Kondologit Ragukan Kronologi Versi Polisi soal Penembakan Adik Iparnya: Dia Ditembak di Polres
Edo mengungkapkan pihak keluarga sudah curiga tentang gelagat GKR terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
Sosok yang pertama kali mencurigai adalah ibunda GKR sendiri.
Tidak hanya itu, sang ibu adalah yang pertama kali menyerahkan anaknya ke Mapolsek Sorong Kepulauan untuk bertanggung jawab terhadap perbuatannya pada Kamis (27/8/2020).
"Di sana diinterogasi. Mamanya langsung tampar dia, 'Silakan kalian proses anak ini. Kau harus pertanggungjawabkan kau punya perbuatan'," papar Edo Kondologit.
Sebelumnya ia menuturkan awal mula sang ibu curiga terhadap gelagat GKR.
"Tanggal 27 Agustus pagi, kurang lebih jam 06.00 WIT, adik saya ini bertemu dengan mamanya. Dia bawa dua botol minuman yang mamanya tidak pernah lihat," tutur Edo.
"Kemudian mamanya tanya, 'Ini botol dari mana?'. Karena anaknya mabuk, mamanya marah. Langsung dia buang dua botol itu ke laut," lanjutnya.
Edo menyebutkan saat itu keluarga belum mengetahui baru saja ada kasus pembunuhan dan pemerkosaan seorang nenek yang tinggal di rumah sebelah.
• Adik Iparnya Dituduh Hendak Melarikan Diri, Edo Kondologit: Mengada-ada, Kepalanya Ditutup Plastik
Setelah kasus itu diketahui publik, sang ibunda langsung punya firasat buruk.
Pasalnya sang ayah mengetahui botol minuman keras itu pernah dilihatnya berasal dari rumah korban sang nenek yang dibunuh.
"Ketika mamanya lihat begitu, kasus ini tiba-tiba ketahuan. Jenazahnya ketemu, yang korban di sebelah," ungkapnya.
"Waktu heboh-heboh itu, mamanya langsung punya perasaan enggak enak," lanjut Edo.
Sang ibu kemudian meminta keponakannya mengambil barang bukti botol miras yang telah dibuang sebelumnya.
Ia lalu menyerahkan botol minuman keras itu kepada polisi dan meminta GKR segera diproses hukum.
Setelah diproses di Mapolsek Sorong Kepulauan, GKR dibawa ke Mapolres Sorong Kota.
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam setelah dipindahkan, GKR tewas diduga karena penganiayaan pada Jumat (28/8/2020).
Selain itu keluarga menemukan kejanggalan berupa dua luka tembak di kaki kiri dan kanan GKR.
Lihat videonya mulai dari awal:
Sang Adik Ipar Dituduh Hendak Melarikan Diri
Dalam tayangan yang sama, Edo Kondologit mengungkapkan kecurigaannya terkait penyebab polisi meletuskan tembakan pada kaki adik iparnya.
Saat dibawa ke Mapolres Sorong, polisi beralasan GKR berupaya melarikan diri sehingga terpaksa ditembak kakinya.
Edo Kondologit mempertanyakan penjelasan ini karena adik iparnya dijemput dalam keadaan baik.
"Menurut berita masyarakat, dibawa ke (Mapolres) Sorong itu hampir jam 15.00-16.00 WIT. Ada orang-orang yang lihat dibawa dari Sorong naik perahu," papar Edo Kondologit.
"Itu dalam keadaan sehat walafiat," lanjutnya.
Ia merasa ada kejanggalan dalam penjelasan polisi terkait upaya perlawanan GKR.
Edo bahkan merasa cerita itu dibuat-buat.
"Saya rasa lucu kalau dia mau lawan, itu lawannya di mana ya? Melarikan dirinya di mana?" cecar Edo Kondologit.
"Mohon maaf, cerita Pak Kapolres ini, mohon maaf, saya bilang ini cerita yang mengada-ada dan tidak berdasar sama sekali," lanjutnya.
Menurut Edo, tidak ada kemungkinan adik iparnya dapat melawan enam anggota polisi bersenata lengkap saat berada di dalam mobil.
"'Kan lucu, dia mengadakan perlawanan di atas mobil, itu yang jemput enam orang," ungkapnya.
"Enam orang polisi Resmob dengan pengawalan senjata lengkap di atas mobil, kawal dia ke Polres Sorong," lanjut Edo.
Tidak hanya itu, saat dijemput kepala GKR ditutup dengan plastik.
• Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit Nilai Penjelasan Polisi Berbelit-belit: Mau Cuci Tangan?
Edo menilai adik iparnya sudah tidak berdaya sehingga tidak mungkin melawan.
"Dia dalam keadaan kepalanya ditutup dengan kantong plastik. Terus cerita dari mana dia melarikan diri?" tanya dia.
Edo menambahkan, ia menduga penganiayaan itu terjadi saat adik iparnya berada di Mapolres Sorong.
Pasalnya saat menyerahkan diri GKR dalam keadaan sehat dan tidak menderita luka apapun.
"Dia tiba di Polres Sorong itu dalam keadaan tidak ada luka sama sekali, tanpa luka-luka pukulan di dada," singgung politisi PDIP ini.
Edo menuntut polisi memberi keterangan yang sejujurnya terkait kematian GKR.
Diketahui polres setempat beralasan kematian GKR disebabkan penganiayaan sesama tahanan saat berada di dalam sel.
"Jangan ada dusta di antara kita, jangan ada bohong-bohongan karena ini cerita yang harus kita bongkar semua," tegas Edo. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)