Breaking News:

Virus Corona

Peneliti Unair Klaim Temukan Mutasi Ganas Covid-19 di Surabaya, Disebut 10 Kali Lebih Cepat Menular

Amin menegaskan LBM Eijkman masih terus berusaha mengetahui sudah seberapa luas distribusi mutasi Virus Corona D614G di tanah air.

Editor: Lailatun Niqmah
sciencefocus.com
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNWOW.COM - Para peneliti di berbagai dunia melaporkan adanya temuan bahwa Virus Corona (Covid-19) bermutasi di sejumlah wilayah, dan menjadi lebih ganas.

Satu di antaranya dikenal sebagai strain virus D614G.

D614G, adalah virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein.

 

Virus Corona Telah Bermutasi Jadi 2 Jenis: 70% Pasien Terkena Virus yang Lebih Agresif dan Menular
Virus Corona Telah Bermutasi Jadi 2 Jenis: 70% Pasien Terkena Virus yang Lebih Agresif dan Menular (MailOnline)

Lihat Ibu-ibu Perawat Kubur Pasien Covid-19 Pakai Tangan, Kapolres Tanjabbar Langsung Turun Tangan

Imbasnya, virus bisa lebih cepat menempel pada sel manusia.

Selain mutasi D614G, Virus Corona juga bermutasi menjadi Corona lain yang sangat jarang ditemui, yakni tipe Q677H.

Pakar Biomolekular Universitas Airlangga (Unair) Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengklaim mutasi ini baru ada di Surabaya.

"Ada dua mutan yang berdekatan dan dari peta sebaran di Indonesia, satu-satunya baru di Surabaya," ujar Ni Nyoman yang juga Wakil Rektor I Unair, Senin(31/8/2020).

Mutan ini, ia melanjutkan, posisinya dekat dengan pemotongan purin (enzim protease yang dimiliki sel inang dalam hal ini manusia, tepatnya di sel paru-paru).

Mutan tersebut ada bersama-sama dengan mutan D614G.

Dari analisis pendahuluan, mutan baru ini membantu energi antara purin dan spike semakin tinggi.

Artinya, purin akan meningkat kemampuannya untuk lebih baik.

Dalam waktu dekat bila analisis telah selesai, Ni Nyoman akan merilis temuannya itu ke dalam jurnal internasional karena temuan ini baru satu-satunya di Surabaya.

"Ini menarik apakah dua mutan ini berpengaruh tak cuma ke tingkat kecepatan penyebarannya tapi juga hal lainnya," kata Ni Nyoman.

Khusus untuk virus mutasi Corona D614G, di Indonesia sudah terdeteksi sejak April.

Hanya saja karena keterbatasan data, mutasi tersebut waktu itu belum dapat dimaknai apa-apa.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaMutasiCovid-19Universitas Airlangga (Unair)Eijkman Institute of Molecular Biology
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved