Breaking News:

Terkini Daerah

Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit Nilai Penjelasan Polisi Berbelit-belit: Mau Cuci Tangan?

GKR alias Riko (21), adik ipar Edo Kondologit meninggal di dalam tahanan. Begini reaksi Edo Kondologit saat mendengar penjelasan polisi.

Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Penyanyi dan musisi Edo Kondologit saat ditemui di kawasan Cibubur Jakarta Timur, Senin (26/8/2019). 

TRIBUNWOW.COM - GKR alias Riko (21), adik ipar Edo Kondologit meninggal di dalam tahanan.

Karena kejadian itu, Edo Kondologit mencak-mencak.

Kemarahannya itu terekam dalam video dan beredar di media sosial.

Viral di media sosial penyanyi sekaligus politisi PDI-P Edo Kondologit marah-marah di kantor polisi. Dari captio video yang diunggah akun Facebook Bob Priyo Husodo, Edo disebut marah karena adik iparnya tewas dengan luka penganiayaan di kantor polisi.
Viral di media sosial penyanyi sekaligus politisi PDI-P Edo Kondologit marah-marah di kantor polisi. Dari captio video yang diunggah akun Facebook Bob Priyo Husodo, Edo disebut marah karena adik iparnya tewas dengan luka penganiayaan di kantor polisi. (Tangkapan Layar Facebook Bob Priyo Husodo via Kompas.com)

Adik Iparnya Tewas di Tahanan, Edo Kondologit Tak Terima Dapati Korban Dianiaya di Dalam Sel

Polisi memberi penjelasan soal itu.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan tewasnya adik ipar Edo Kondologit di Mapolres Sorong Kota sempat dianiaya salah satu tahanan lain.

Hal ini diketahui dari hasil pantauan CCTV.

“Piket melakukan pengecekan CCTV ruang tahanan, dan ditemukan bahwa tahanan atas nama Cece melakukan penganiayaan berulang ulang terhadap Riko pada bagian dada dan wajah berulang ulang,” jelasnya.

Dijelaskannya, Riko ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai dengan pemerkosaan.

Riko ditangkap pada Kamis (27/8/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.

Tak Terima Adik Iparnya Tewas di Tahanan, Edo Kondologit: Alasannya Apa, Memang Polisi Ini Hakim?

Dalam kasus itu, kata Ary, Riko diduga tengah di bawah pengaruh alkohol.

Riko masuk ke rumah korbannya melalui jendela bagian belakang dan mengambil ponsel.

Menurut Ary, pada saat Riko hendak mengambil televisi, korban tiba-tiba mengetahui dan memergoki tersangka.

Korban dan pelaku sempat saling dorong hingga akhirnya korban terjatuh lalu dicekik oleh pelaku menggunakan tali pada di bagian leher hingga tewas.

“Kemudian tersangka memerkosa korban sebanyak 1 kali,” kata Ary dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).

Mencoba Melarikan Diri

Ary mengatakan penyidik Polres Sorong pun melakukan pengembangan kasus tersebut.

Salah satunya mencari tali yang digunakan Riko untuk menjerat korbannya.

Saat proses tersebut, Ary mengklaim tersangka mencoba melarikan diri hingga menabrak pintu kaca sehingga mengakibatkan luka pada bagian kaki dan kepala tersangka.

Tidak sampai disitu, percobaan melarikan diri juga dilakukan saat tersangka hendak dibawa tim menggunakan mobil menuju ke Pelabuhan Halte Doom.

Di perjalanan tepatnya sebelum masjid Al Jihad, Ary mengklaim tersangka yang berada di kursi belakang juga sempat mencoba mengambil senpi salah satu anggota tim.

“Tim mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka kemudian tersangka dibawa ke RS. Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan,” jelasnya.

Usai dari RS, tersangka Riko dibawa kembali ke Mapolres Sorong Kota.

Menurut Ary, Riko tiba-tiba mengeluh pusing saat tengah dalam proses pemeriksaan.

Dia mengatakan penyidikan dihentikan dan Riko dikembalikan ke dalam sel tahanan.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menambahkan, Kapolda Papua Barat telah membuat tim yang dipimpin oleh Direskrimum Polda Papua Barat dan Kabid Propam Polda Papua Barat guna menyelidiki apakah ada kesalahan prosedur terhadap tindakan anggota.

“Apabila ada pelanggaran yang dilakukan anggota tentunya akan ditindak,” pungkasnya.

Tak Terima Adik Iparnya Tewas di Tahanan, Edo Kondologi: Diproses Aja kalau Bersalah Bukan Dianiaya

Berbelit-belit

Edo Kondologit menilai alasan polisi yang mengatakan bahwa adik iparnya meninggal akibat dianiaya tahanan lain juga dianggap berbelit-belit dan tidak terbuka.

Alasan itu, menurut Edo dianggap tidak masuk akal.

Sebab di dalam sel sudah dilengkapi dengan CCTV dan ada petugas yang berjaga melakukan pemantauan.

"Berbelit-belit, mereka enggak pernah terbuka kok. Mereka alasan (dianiaya) karena tahanan. Loh tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan kan dalam pengawasan kalian, ada CCTV kok terus kalian biarkan, kalian mau cuci tangan?" ucap Edo Kondologit seperti diberitakan Kompas.com.

"Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan ya pasti orang matilah. Dari pagi belum makan dia belum makan, juga pengaruh narkoba, minuman keras kalian aniaya seperti begitu," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Adik Iparnya Meninggal di Tahanan, Ini Reaksi Edo Kondologit Dengar Penjelasan Polisi

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Edo KondologitSorongKasus PenganiayaanTewasPolisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved