Pilkada Serentak 2020
Kembali Soroti Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun: Indonesia Maju, Anak Maju Menantu Maju
Pakar hukum tata negara Refly Harun kembali menyoroti majunya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Refly Harun mengatakan partai-partai tersebut dinilai menjadi mempunyai rasa tidak enak dengan Jokowi jika tidak mendukung Gibran di Pilkada Solo 2020.
Terbaru yang menyatakan dukungan kepada Gibran dan berkoalisi dengan PDIP sebagai partai pengusung adalah Partai Gerindra.
Padahal jika melihat ke belakang, Gerindra sendiri sebelumnya menjadi lawan abadi Jokowi atau PDIP di dua perhelatan pemilihan presiden (Pilpres).
Namun lantaran saat ini ada dua kader Gerindra yang duduk di kursi kabinet Jokowi, yakni Prabowo Subianto dan Edhi Prabowo, maka menjadi berputar arah.
"Permasalahan utamanya karena dia anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jadi partai-partai lain perkewoh untuk tidak mendukung Gibran Rakabuming," ujar Refly Harun.
"Akhirnya ya semua partai istana, termasuk Gerindra ya berbondong-bondong mendukung Gibran Rakabuming," jelasnya.
• Ormas Ansor Tegaskan Tak Terlibat dalam Penyerangan Acara di Solo yang Dianggap Syiah: Kami Mengecam
Bahkan dikatakannya tidak hanya partai koalisi pemerintah, partai di luar istana juga sudah ada yang menyatakan mendukung Gibran, yakni PAN.
Dengan begitu hanya ada PKS dan Demokrat yang sejauh ini masih berada di luar koalisi PDIP di Pilkada Solo 2020.
Namun yang menjadi masalah buat PKS dan Demokrat jika ingin melawan koalisi PDIP dengan menghadirkan calon adalah tidak memenuhi syarat presidential theshold, yakni 9 kursi di DPRD Kota Solo.
"Tiga partai di luar istana, PKS, PAN, dan Demokrat. PAN akhirnya goyang juga, mendukung juga," terang Refly Harun.
"Tinggal menyisakan PKS dan Demokrat yang kursinya tidak cukup," jelasnya.
Kabar terbaru, ada pihak yang mencoba mendekati PSI untuk diajak berkoalisi mencarikan penantang Gibran dan Teguh, bahkan sampai rela menawari uang sebesar Rp 1 miliar.
Namun rupanya tawaran tersebut ditolak oleh PSI dan memilih mendukung Gibran.
"Makanya kemudian ada dalam tanda kutip orang entah siapa dari partai yang tidak memiliki kursi itu mendekati PSI agar kemudian bisa menciptakan atau bisa mengajukan calon yang baru," ungkapnya.
"Sebenarnya elit daerah lokal itu juga ada yang sudah melamar mendekati PKS, tapi PKS tidak bisa apa-apa juga," pungkasnya.
• Tolak Tawaran Rp 1 M Gabung Koalisi Penantang, PSI Singgung Visi Misi Gibran: Sejarah Sudah Mencatat
Simak videonya mulai menit ke- 16.34
(TribunWow.com/Brigitta/Elfan)