Breaking News:

Pilkada Serentak 2020

Kembali Soroti Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun: Indonesia Maju, Anak Maju Menantu Maju

Pakar hukum tata negara Refly Harun kembali menyoroti majunya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo 2020.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @fx.rudyatmo
PDI Perjuangan resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun kembali menyoroti majunya putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo 2020.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam kanal YouTube Refly Harun, diunggah Sabtu (22/8/2020).

Diketahui Gibran berdampingan dengan Teguh Prakosa maju dalam Pemilihan Wali Kota Solo pada Desember mendatang.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri). DPC PDIP Kota Solo mengusung Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri). DPC PDIP Kota Solo mengusung Gibran Rakabuming Raka berpasangan dengan Teguh Prakosa. (Instagram @fx.rudyatmo)

Dugaan Pemalsuan Identitas Pendukung, Penantang Gibran di Pilkada Solo Bajo Dilaporkan ke Bawaslu

Refly menilai majunya putra sulung presiden itu menuai sorotan publik.

"Ada yang mengatakannya, Indonesia maju berarti anak maju, menantu maju," komentar Refly Harun sambil terkekeh.

Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution, turut maju dalam Pilkada Medan.

Refly menyebut bukan berarti pencalonan kedua anggota keluarga presiden itu tidak dapat dibenarkan.

Menurut dia, ada persoalan etis yang menjadi sorotan publik terhadap Gibran dan Bobby.

"Enggak ada salahnya maju dalam pilkada, tetapi ketika ayah Anda adalah presiden, ayah mertua Anda adalah presiden," kata Refly.

"Atau Anda adalah anak presiden atau menantu presiden, maka itu yang jadi persoalan," lanjut pengamat politik itu.

Refly menyinggung pencalonan Gibran akan menyulitkan banyak pihak, termasuk penyelenggara pemilu.

"Kenapa? Karena ada soal etika di sana. Soal yang menyulitkan petugas, soal yang pamong praja, birokrasi," papar mantan Komisaris PT Pelindo ini.

Partai Istana Bondong-bondong Dukung Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun: PKS Tidak Bisa Apa-apa

Tidak hanya itu, ia menilai pencalonan Gibran membuat partai pengusungnya kesulitan meregenerasi kader.

Diketahui Gibran diusung partai yang sama dengan ayahnya, yakni PDIP.

Tergabungnya Gibran dengan PDIP tidak lama setelah memutuskan akan maju dalam pilkada, yakni 2019 lalu.

"Yang paling penting menyulitkan regenerasi di partai politik," ungkit Refly.

Ia menyinggung persoalan lain dalam internal partai.

Diketahui sebelumnya kader PDIP Achmad Purnomo sempat digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Solo mendatang.

Namun keputusan PDIP tiba-tiba berubah dengan mengajukan Gibran-Teguh.

"Ketika nama Gibran yang disodorkan, PDIP tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal DPC-nya sudah mengusung wakil wali kota sekarang, Achmad Purnomo," ungkapnya.

Refly Harun turut menyoroti sikap Achmad Purnomo yang menerima keputusan partai.

"Tapi Achmad Purnomo bukan jenis fighter yang mau mengambil jalurnya sendiri," komentar dia.

"Dia hanya pasif dan bahkan mungkin terlibat dalam tim sukses Gibran sendiri. Untuk healing dari rasa kekecewaan barangkali," tambah pakar hukum itu.

Lihat videonya mulai menit 9:00

Refly Harun: PKS Tidak Bisa Apa-apa

Sebelumnya, Refly Harun memberikan komentarnya terkait dinamika politik di Kota Solo menjelang Pilkada serentak 2020.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai kondisi politik di Kota Solo sudah mulai mengerucut.

Dikatakannya bahwa semua partai koalisi di istana atau di pemerintahan sudah menyatakan diri mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa.

 FX Hadi Rudyatmo Optimis Kemenangan Gibran 80 Persen dan akan Ukir Sejarah di Pilkada Solo 2020

Menurutnya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan ayah dari Gibran itu sendiri.

Refly Harun mengatakan partai-partai tersebut dinilai menjadi mempunyai rasa tidak enak dengan Jokowi jika tidak mendukung Gibran di Pilkada Solo 2020.

Terbaru yang menyatakan dukungan kepada Gibran dan berkoalisi dengan PDIP sebagai partai pengusung adalah Partai Gerindra.

Padahal jika melihat ke belakang, Gerindra sendiri sebelumnya menjadi lawan abadi Jokowi atau PDIP di dua perhelatan pemilihan presiden (Pilpres).

Namun lantaran saat ini ada dua kader Gerindra yang duduk di kursi kabinet Jokowi, yakni Prabowo Subianto dan Edhi Prabowo, maka menjadi berputar arah.

"Permasalahan utamanya karena dia anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jadi partai-partai lain perkewoh untuk tidak mendukung Gibran Rakabuming," ujar Refly Harun.

"Akhirnya ya semua partai istana, termasuk Gerindra ya berbondong-bondong mendukung Gibran Rakabuming," jelasnya.

 Ormas Ansor Tegaskan Tak Terlibat dalam Penyerangan Acara di Solo yang Dianggap Syiah: Kami Mengecam

Bahkan dikatakannya tidak hanya partai koalisi pemerintah, partai di luar istana juga sudah ada yang menyatakan mendukung Gibran, yakni PAN.

Dengan begitu hanya ada PKS dan Demokrat yang sejauh ini masih berada di luar koalisi PDIP di Pilkada Solo 2020.

Namun yang menjadi masalah buat PKS dan Demokrat jika ingin melawan koalisi PDIP dengan menghadirkan calon adalah tidak memenuhi syarat presidential theshold, yakni 9 kursi di DPRD Kota Solo.

"Tiga partai di luar istana, PKS, PAN, dan Demokrat. PAN akhirnya goyang juga, mendukung juga," terang Refly Harun.

"Tinggal menyisakan PKS dan Demokrat yang kursinya tidak cukup," jelasnya.

Kabar terbaru, ada pihak yang mencoba mendekati PSI untuk diajak berkoalisi mencarikan penantang Gibran dan Teguh, bahkan sampai rela menawari uang sebesar Rp 1 miliar.

Namun rupanya tawaran tersebut ditolak oleh PSI dan memilih mendukung Gibran.

"Makanya kemudian ada dalam tanda kutip orang entah siapa dari partai yang tidak memiliki kursi itu mendekati PSI agar kemudian bisa menciptakan atau bisa mengajukan calon yang baru," ungkapnya.

"Sebenarnya elit daerah lokal itu juga ada yang sudah melamar mendekati PKS, tapi PKS tidak bisa apa-apa juga," pungkasnya.

 Tolak Tawaran Rp 1 M Gabung Koalisi Penantang, PSI Singgung Visi Misi Gibran: Sejarah Sudah Mencatat

Simak videonya mulai menit ke- 16.34

(TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
Refly HarunGibran Rakabuming RakaPilkada Serentak 2020Pilkada SoloJokowiBobby Nasution
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved