Breaking News:

Terkini Daerah

Staf KPU di Yahukimo Sempat Alami Teror sebelum Dibunuh, Ibu Korban: Bodohnya Saya Tidak Melaporkan

Hampir 2 pekan berlalu sejak kasus pembunuhan staf KPU di Yahukimo yang dibacok oleh orang tidak dikenal. Hingga saat ini pelaku masih belum terungkap

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) dan (Instagram@kpu_ri)
Peti jenazah Henry Jovinski (kiri) saat akan dibawa ke peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Umum Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman. 

TRIBUNWOW.COM - Hampir dua pekan berlalu semenjak tewasnya Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (24).

Hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku dan apa motif pelaku membunuh Henry pada Selasa (11/8/2020) lalu.

Di sisi lain, ibu korban Vivin Monika mengaku putra sulungnya itu sempat mengalami perbuatan tidak menyenangkan hingga teror sampai-sampai korban kala itu pulang dari Papua karena ketakutan.

Vivin Monika (kiri), ibu staf KPU Yahukimo, Papua, Hendry Jovinski (25), di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (21/8/2020).
Vivin Monika (kiri), ibu staf KPU Yahukimo, Papua, Hendry Jovinski (25), di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (21/8/2020). ((KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN))

Staf KPU di Yahukimo Dibunuh seusai Ditanya Negara Asal, Nenek Korban Singgung Ucapan Pelaku

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/8/2020), Vivin menceritakan teror dan perbuatan tidak menyenangkan itu terjadi beberapa bulan sebelum korban tewas.

"Ketakutan pernah, pulang karena diludahin orang di sana, pas beli handuk," kata ibu korban, Vivin Monika (21/8/2020) sesuai menerima tali asih dari KPU di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jumat (21/8/2020).

Saking takutnya, korban kala itu pulang tanpa izin resmi dari kantor.

"Kata dia panah berterbangan, kantor dibakar, laptopnya dibanting. Dia pulang ke sini memang tanpa izin. Di rumah tiduran dia ngringkuk, 'aku takut Mah takut'. Kejadiannya enam atau tujuh bulan sebelum ini," kata Vivin.

Selain teror, tanpa alasan yang jelas, asal muasal Henry kerap ditanyakan oleh orang-orang.

"Sering ditanya 'kamu orang mana', dia tinggi, putih, namanya juga Henry Jovinsky, orang mana, orang mana, sering (ditanya) gitu di sana. Kalau tahu begitu, mending enggak usah berangkat lagi ke sana, mending kerja di Banyumas jadi apa saja," kata Vivin.

Rasa khawatir Vivin saat itu berkurang lantaran Henry selalu berupaya menenangkan keluarganya.

Namun Vivin kini menyesali tak melarang anaknya kembali ke Papua.

"Bodohnya saya tidak melaporkan, karena Henry menutup akses, enggak ada nomor HP teman dan rekan KPU mana pun. Saya pernah minta supaya dikasih nomor HP temannya, tapi tenang saja katanya," ujar Vivin.

Ayah Korban Pertanyakan Motif Pembunuhan Staf KPU di Yahukimo: Bukan Penentu Pemenang Pilkada

Sebut KPU Tak Berani Ungkap Detail Kasus

Sebelumnya diberitakan, ayah korban, Sugeng Kusharyanto ingin mengetahui alasan mengapa anak sulungnya itu dibunuh oleh para pelaku.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/8/2020), Sugeng menuturkan dirinya sudah berupaya mencari tahu alasan sang anak dibunuh.

Nnamun ia mengatakan Sekretaris KPU Yahukimo tak berani menjelaskan secara detil kronologi pembunuhan Henry.

"Saya sempat menanyakan detail kejadian yang menimpa Henry kepada Sekretaris KPU Yahukimo, tetapi dia tidak berani menjelaskan secara detail,” kata Sugeng.

"Kami hanya ingin mempertanyakan, apa niatnya (pelaku) sampai melukai dan menghabisi anak saya," lanjutnya.

Sugeng berharap pelaku pembunuh Henry bisa diberikan hukuman setimpal.

"Tidak lebih, hanya minta keadilan. Pelaku penganiayaan Henri segera diberikan hukuman setimpal, sengaja atau tidak sengaja (saat melakukan penganiayaan)," katanya saat ditemui di rumah duka, Rabu (12/08/2020).

Dilansir TribunJogja.com, Rabu (12/8/2020), Sugeng mengatakan korban terakhir pulang ke kampung halaman saat terjadi kerusuhan di Papua pada tahun lalu.

"Sempat pulang tahun lalu, ada kerusuhan. Tetapi karena sebagai ASN harus ada di sana, dia langsung berangkat lagi. Kami hanya menjemput dan mengantar ke bandara," kenangnya.

Selama bekerja sebagai ASN di KPU Yahukimo, Sugeng mengatakan tahun 2019 lalu adalah kali pertama dan korban pulang dari berdinas.

Pertemuan Sugeng dengan Henri pada tahun 2019 lalu tak disangka menjadi pertemuan terakhir mereka.

Kronologi Staf KPU di Papua Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal, Dihadang saat Pulang Antar Obat

Pelaku Tanya Negara Asal Korban

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/8/2020), kala itu Henry sedang bepergian bersama temannya yakni KM (38).

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan, saat itu korban bersama rekannya tengah dalam perjalanan mengantar obat untuk rekan mereka yakni KP (30).

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Henry bersama KM diadang oleh orang tak dikenal.

Orang tak dikenal tersebut kemudian menanyakan kartu tanda penduduk (KTP) milik korban.

Pria tak dikenal itu memegang senjata tajam saat menanyakan KTP milik korban.

"Setelah melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban diadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal," kata Kamal.

"(Pelaku) memegang dua pisau atau sangkur menanyakan kedua korban tersebut: 'Kalau kalian orang mana, orang Indonesia, mana KTP-nya?'," paparnya.

Setelah menerima KTP Henry, orang tak dikenal itu berjalan ke arah belakang Henry dan tiba-tiba menikam punggung korban.

Rekan korban, KM panik dan berlari meminta pertolongan.

Pada saat yang sama, muncul teman pelaku ikut menyerang Henry.

"Saat itu juga datanglah teman pelaku dari arah kali jembatan sambil memegang satu buah sangkur dan langsung menusuk korban di bagian leher," kata Kamal.

Henry akhirnya tewas di tempat kejadian.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku berbekal keterangan dari KM yang berhasil kabur menyelamatkan diri.

Jenazah korban rencananya akan dikebumikan di Yogyakarta Rabu (12/8/2020) pagi. (TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Ucapan Pelaku Sebelum Tusuk Staf KPU Yahukimo: Kalian Orang Mana, Orang Indonesia? Mana KTP-nya?" ""Mengapa Anak Saya Dibunuh...?"", dan Tribunjogja.com dengan judul Staf KPUD Yahukimo Papua Meninggal Dianiaya, Keluarga Minta Keadilan, "Sebelum Meninggal, Staf KPU Yahukimo Pernah Ketakutan hingga Kabur ke Kampung Halaman"

Sumber: TribunWow.com
Tags:
YahukimoKomisi Pemilihan Umum (KPU)Kasus PembunuhanTewasPapua
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved