Breaking News:

Terkini Nasional

Soal Manuver Gatot Nurmantyo Lewat KAMI, M Qodari Minta Sang Mantan Panglima Tiru Prabowo hingga SBY

Gatot Nurmantyo baru saja mendeklarikasikan dirinya sebagai satu di antara Presidium Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kompas TV/Kompas.com
Bahkan Gatot Nurmantyo diiisukan tengah bermanuver menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lewat KAMI. Bagaimana tanggapan M Qodari di Kompas TV Rabu (19/8/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo baru saja mendeklarikasikan dirinya sebagai satu di antara Presidium Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (18/8/2020).

Hal itu membuat Gatot Nurmantyo kembali jadi sorotan.

Bahkan Gatot Nurmantyo disebut tengah bermanuver menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Terbaru, Gatot Nurmantyo menghadiri acara ILC, Selasa (18/8/2020), dan memberikan penjelasan terkait deklarasi KAMI.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Terbaru, Gatot Nurmantyo menghadiri acara ILC, Selasa (18/8/2020), dan memberikan penjelasan terkait deklarasi KAMI. (KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Soal Gerakan KAMI yang Dideklarasikan Din Syamsuddin, Sejarawan: Tak Usah Ditanggapi Terlalu Jauh

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/8/2020), Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan bahwa elektabilitas Gatot sendiri belum kuat.

Jika kuat maka dirinya pasti sudah dipinang oleh partai politik pada Pilpres 2019.

"Belum kuat, karena kalau memang kuat nama beliau maju di Calon Presiden 2019. Karena partai politik itu kan sangat berkepentingan dan berkeinginan untuk menang."

"Kalau ada calon populer mereka pasti akan memberikan dukungan, bahwa realitanya akhirnya tidak ada memberikan dukungan pada Pak Gatot," jelas Qodari.

Bandingkan Petisi 50 dan KAMI, Pakar Politik Hermawan Sulistyo: Lingkungan trategisnya Beda Jauh

Qodari menilai, kala itu Gatot belum bisa menjadi Capres 2019 lantaran namanya masih kalah dengan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebetulnya juga memberikan pesan eksplisit bahwa Pak Gatot elektabilitasnya tidak cukup tinggi untuk bersaing dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo pada saat itu," katanya.

Lalu, Qodari mengatakan, jika memang Gatot ingin menjadi Capres bisa mencontoh jenderal-jenderal yang lain, yakni mendirikan partai politik.

Prabowo hingga Wiranto berjuang dari nol agar bisa maju pada Pilpres.

"Dan kalau memang Pak Gatot amat serius maju Calon Presiden beliau akan melakukan langkah-langkah yang dilakukan oleh Prabowo Subianto, kemudian Pak Wiranto," kata dia.

"Kita tahu bahwa mereka beliau-beliau adalah Jenderal notabenenya sama seperti Pak Gatot dan mereka menempuh jalan sulit untuk mendirikan partai politik sebagai kendaraan politiknya maju di Pilpres pada eranya masing-masing," imbuh Qodari.

Kini Muncul dan Gabung KAMI, Gatot Nurmantyo Singgung Sumpah: Ini Saya Memperingatkan

Lalu, Qodari mencontohkan lagi keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bermula dari nol mendirikan Partai Demokrat.

"Bahkan pada masa sebelumnya ada contoh lain Pak SBY mendirikan Partai Demokrat betul-betul dari nol kemudian berproses kemudian mendapatkan suara, memenuhi syarat dan menjadi Calon Presiden," sambungnya.

Lihat videonya mulai menit ke-2:10:

Kata PKS soal Manuver Gatot

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merasa bahwa hal itu sah-sah saja dilakukan.

Pasalnya setiap orang memiliki hak untuk menjadi presiden.

"Setiap warga negara punya hak untuk dipilih dan memilih selama diperbolehkan oleh pengadilan atau sedang tidak dicabut haknya."

"Pak Gatot salah satu tokoh tentu punya hak untuk maju di semua level, Pilpres 2024 juga boleh ya," kata Mardani dikutip dari Kompas.com pada Kamis (20/8/2020).

Mardani ingin agar makin banyak pilihan bagi rakyat untuk memilih presidennya pada 2024.

Ia sendiri merupakan pihak yang ingin memperbaiki sistem presidential threshold di Indonesia.

"Tetapi memang saat ini demokrasi yang sehat membutuhkan kompetisi yang tidak cuma dua pasang calon."

"Maka Partai Keadilan Sejahtera tetap berjuang menurunkan threshold presidential di lima persen maksimal 10 persen," katanya.

 Ngaku Pernah Ingatkan Bahaya Senjata Biologi Tahun 2017 di Istana, Gatot Nurmantyo: Terjadi Sekarang

Walaupun begitu, Mardani tetap mengingatkan Gatot bahwa jika ingin maju dalam Pilpres, harus ada partai politik yang menaunginya.

"Jadi ada banyak tokoh-tokoh terbaik dapat maju, tapi paling baik memang nyuwun sewu paling baik melalui partai politik karena memang untuk Pilpres saat ini kendaraan yang diperbolehkan partai politik," imbaunya.

Lalu, Politisi 52 tahun ini mengatakan, bagi siapapun yang ingin menjadi presiden tidak perlu malu untuk mengungkapkan.

Apalagi Indonesia membutuhkan gagasan, pikiran besar dari tokoh terbaik bangsa.

"Monggo semua yang berminat maju di 2024 jangan malu umumkan paparkan gagasan ide besar dan kerangka kerjanya, Indonesia perlu semua anak-anak negeri terbaik maju di Pilpres 2024," sambungnya.

 Gatot Nurmantyo Ucapkan Sumpah di ILC karena Terlalu Lama Diam untuk Tak Kritik Pemerintahan

Lihat videonya berikut:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Gatot NurmantyoKAMIM Qodari
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved