Breaking News:

Terkini Nasional

KAMI Diisi Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung hingga Said Didu, Pengamat Politik: Suatu Fenomena Baru

Sejumlah tokoh besar di Indonesia baru saja mendeklarasikan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Channel YouTube Kompas TV
Di channel YouTube Kompas TV pada Rabu (19/8/2020), Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari membenarkan bahwa KAMI memang banyak berisi tokoh yang selama ini berseberangan dengan pemerintah. 

Lihat videonya mulai menit ke-7:35:

Peringatan LIPI: KAMI Jangan Dibiarkan

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro memperingatkan pemerintah soal adanya gerakan Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/8/2020), Siti Zuhro mengatakan bahwa pemerintah harus mendengar tuntutan KAMI.

"Menurut saya perlu ada perkembangan yang perlu kita lihat."

"Kalau tuntutan-tuntutan KAMI didengar, diakomodasi oleh pemerintah, ada komunikasi, ada sinergi ya menurut saya ya sudah selesai," jelas Siti.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Koalisi yang digagas oleh Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh itu sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera. Tribunnews/Herudin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Koalisi yang digagas oleh Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh itu sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Ia mengatakan, jika pemerintah membiarkan tuntutan KAMI maka bisa saja kritikan itu makin meluas dan bisa saja berdampak buruk.

"Mereka kan menuntut, kalau menuntut kan direspons gitu, kita belum tahu pemerintah akan merespons atau seperti apa."

"Tapi kalau ada pembiaran kan sudah ada semacam warning waktu deklarasi jangan dianggap remeh KAMI ini, artinya mereka juga akan meluaskan kebersamannya, baik secara nasional bahkan luar negeri."

"Itu bisa saja terjadi karena ada pembiaran dari pemerintah," ungkapnya.

 Bandingkan Petisi 50 dan KAMI, Pakar Politik Hermawan Sulistyo: Lingkungan trategisnya Beda Jauh

Sehingga, Siti menekankan agar pemerintah melakukan diskusi dengan mereka.

Apalagi demokrasi di Indonesia adalah demokrasi langsung.

"Oleh karena itu saya lebih condong tolong pemerintah mendengarkan, mengamodasi, paling tidak ada komunikasi dua arah."

"Karena ini kan demokrasi parsipatoris jadi demokrasi yang langsung, demokrasi tidak diwakilkan, Pilpresnya langsung, Pilkadanya langsung, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," jelasnya.

Siti menambahkan, wajar saja jika ada protes yang muncul jika memang rakyatnya merasa tidak puas.

"Jadi kalau rakyatnya tidak puas lalu mereka juga melakukan protes menyampaikan gagasannya itu menurut saya sangat wajar," sambungnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)

 

Tags:
Gatot NurmantyoRocky GerungSaid Didu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved