Terkini Nasional
Salim Said Sebut Sosok Pengusung Jokowi Layaknya 'Debt Collector': Gue Angkat Presiden, Dapat Apa?
Guru Besar Ilmu Politik Profesor Salim Said mengungkapkan ada satu tokoh yang mendorong Joko Widodo (Jokowi) agar mau diusung menjadi presiden.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Memang feodalisme di negeri kita itu dahsyat sekali, kalau orang itu sudah punya banyak uang, sudah punya banyak kekuasaan itu yang menggerogoti di sekitarnya itu membuatnya tidak rasional," jelasnya.
Fahri bercerita, setiap penguasa selalu mempertontonkan kebesarannya dengan cara menggunakan atribut-atribut tertentu.
"Dari dulu kekuasaan itu mencoba membangun mitos kebesarannya, maka dia pakai mahkota, baju kebesaran, kegagahan yang luar biasa supaya orang takut dan itu masih terjadi," kata Fahri Hamzah.
Kemudian, Fahri menyoroti bagaimana cara presiden Jokowi berpakaian sesederhana mungkin.
"Saya tidak mau menilai misalnya Pak Jokowi kan pingin mencopot ornamen itu karena dalam dua kali ini tarungnya dengan Pak Prabowo, yang sekarang sudah ada dalam pemerintahan," terangnya.
"Dia coba copot itu bintang-bintang, dia pakai baju putih, dia pakai celana jeans, dia pakai sepatu sneakers, dia coba bikin sederhana itu penampilan."
Meskipun Jokowi telah berusaha tampil sesederhana mungkin dengan menanggalkan atribut-atribut tertentu, Fahri menekankan bahwa masalah feodalisme masih terus ada.
"Tapi apakah feodalisme hilang? Tidak, feodalisme tidak hilang, mereka masih ada di sana," kata dia.
Bahkan Fahri menyebut Jokowi saat ini tidak wajar.
"Dan itulah yang membuat Jokowi tidak wajar. Dan itu yang membuat kekuasaan berjarak dengan kaum intelektual."
Politisi kelahiran Sumbawa itu bercerita, alasan dirinya mendirikan partai Gelora juga didorong karena ingin melawan feodalisme.
"Saya ini menghayati sekali feodalisme itu dan melawannya di manapun dia berada," kata Fahri.
"Saya termasuk bikin partai ini karena melawan itu."
"Enggak kuat saya melihat feodalisme itu," pungkasnya. (TribunWow.com/Brigitta/Anung)