Virus Corona
Gara-gara Positif Covid-19, Istri di Surabaya Nyaris Diceraikan Suami, Tak Diterima saat Sembuh
Saat pertama kali dinyatakan sembuh, LD masih belum diterima kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.
Editor: Lailatun Niqmah
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Seorang istri berinisial LS di Surabaya nyaris diceraikan oleh suaminya karena pernah dinyatakan positif Covid-19.
Kisah tersebut diungkapkan oleh pendamping pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.
Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Radian Jadit membeberkan beragam kasus penolakan mantan pasien Covid-19 di lingkungan mereka.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia Rabu 19 Agustus 2020: Tambah 1.902, Jumlah Kasus Positif 144.945
Dari dijauhi keluarga hingga hampir diceraikan oleh suami.
LS, seorang istri di Surabaya sempat 2 kali dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya.
Saat pertama kali dinyatakan sembuh, LD masih belum diterima kembali ke rumah, bahkan suaminya mengancam akan menceraikannya.
"Saat itu dia drop, sehingga imunitasnya menurun dan kembali positif Covid-19," kata Radian Jadit, saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).
Setelah kali kedua dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya selama 3 hari, LS kembali sembuh.
Dengan pendekatan komprehensif kepada keluaganya, ahirnya LS diterima kembali di tengah-tengah keluarganya.
"Sekarang LS berada di rumah ibunya di Tulungagung, komunikasi dengan suaminya juga mulai cair dan bagus, ini soal komunikasi yang tidak lancar saja," terang dia.
LS adalah salah satu pasien yang memiliki masalah sosial karena mengidap Covid-19.
Radian mengatakan, beberapa pasien juga ditolak kembali ke lingkungan sosialnya seperti keluarga dan tempat indekos atau kontrakan, meski sudah membawa surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Lapangan Surabaya.
Radian menuturkan, ditolaknya pasien di lingkungan sosial itu karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.
• Tertular Ayah, Balita 3 Tahun dan sang Ibu Warga Indramayu Dinyatakan Positif Covid-19
"Tugas kami membuka komunikasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19," ujar dia.
Hingga Senin (17/8/2020), jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur tercatat sebanyak 28.239 kasus.
