Terkini Nasional
Di ILC, Fahri Hamzah Ungkap Alasan Tak Ikut KAMI: Karena Kita Sudah Punya Partai Bang Karni
Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan tanggapannya saat disindir pembawa acara Indonesia Layers Club (ILC), Karni Ilyas.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan tanggapannya saat disindir pembawa acara Indonesia Layers Club (ILC), Karni Ilyas.
Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak saat Karni Ilyas memperkenalkan sekaligus mempersilakan kepada Fahri Hamzah untuk berbicara.
Karni Ilyas kemudian menyinggung soal tidak terlibatannya Fahri Hamzah dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

• Din Syamsuddin Sebut Dubes Palestina Hadiri Deklarasi KAMI karena Hubungan Sahabat: Lihat Nama Saya
Dirinya lantas menanyakan sekaligus juga memastikan kebenarannya kepada Fahri Hamzah.
"Fahri Hamzah yang tidak ikut di KAMI, enggak ikut ya?" tanya Karni Ilyas.
"Enggak diundang sama Bang Gatot (Nurmantyo)?" jawab Fahri Hamzah dengan nada bercanda.
Setelah itu, Karni Ilyas menduga bahwa ada alasan tertentu mengapa Fahri Hamzah tidak bergabung dalam KAMI yang diketahui mempunyai tujuan di antaranya menegakkan keadilan di Tanah Air.
Wartawan senior itu kemudian sempat memberikan peribahasa kepada Fahri Hamzah yang berasal dari Padang.
Peribahasa tersebut menggambarkan tentang beda sikap dari seseorang.
Karena banyak yang beranggapan bahwa Fahri Hamzah akan menjadi luluh terhadap pemerintah dan tidak akan lagi menyampaikan kritik setelah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya pikir seperti peribahasa di Padang, bahwa 'angin berganti musim sudah berubah'," ungkapnya.
• Di ILC, Masinton Pasaribu Jawab Tudingan Ada Persekongkolan Pemerintah dengan Parlemen soal Covid-19
Hal itu langsung ditanggapi oleh Fahri Hamzah dengan mengatakan bahwa alasannya tidak ikut bergabung dalam KAMI lantaran posisinya saat ini sudah memiliki partai.
"Karena kita sudah punya partai Bang Karni, ada ormas," jawab Fahri Hamzah.
Tidak ingin berlama-lama, Fahri Hamzah lantas menanyakan durasi waktu yang diberikan kepadanya untuk menyampaikan opininya.
Namun lagi-lagi, Karni Ilyas menjawabnya dengan nada sindiran dengan menyinggung status Fahri Hamzah saat ini yang dinobatkan sebagai putra terbaik dengan dibuktikan mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Nararya.
"Saya tanya dulu Bang Karni, ini berapa lama ya kira-kira," tanya Fahri Hamzah.
"Ya namanya Mahaputra Utama ya kita kasih lebih lah," jawab Karni Ilyas.
Fahri Hamzah Pamerkan Honor Jadi Pembicara di ILC: Malam Ini Terasa Sekali
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengungkap jumlah honornya menjadi pembicara di Indonesia Lawyers Club pada Selasa (18/8/2020).
Dalam acara tersebut, dengan tegas Fahri Hamzah mengkritik soal feodalisme di dalam pemerintahan.
Mulanya, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya selama ini adalah seorang pengkritik.

• Refly Harun Bicara Filosofi Hukum Pencemaran Nama Baik: Rakyat Dulu yang Dilindungi Bukan Pemerintah
Ia tidak hanya mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja, namun juga pemerintah sebelumnya.
"Saya ini pengkritik semua pemerintah, saya mengritik Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dua periode, mengritik Pak Jokowi juga tapi kalau kita tahu apa sih sebenarnya itu," jelas Fahri.
Fahri mengatakan bahwa sistem feodalisme oleh orang-orang yang berkuasa itu membuat suatu bangsa tidak berjalan dengan baik.
"Memang feodalisme di negara kita itu dahsyat sekali kalau orang sudah memiliki banyak uang, banyak kekuasaan, itu yang menggrogoti di sekitarnya, membuatnya tidak rasional," ungkapnya.
Lalu ia menyinggung bagaimana orang yang berkuasa menggunakan sejumlah simbol-simbol dalam penampilannya yang membuat dirinya tampak makin besar.
"Kan kekuasaan seperti itu, membangun mitos kebesarannya maka dia pakai mahkota, baju kebesaran, kegagahan supaya orang takut, supaya orang menjaga jarak," kata dia.
• Disinggung soal Lobster, Fahri Hamzah Jawab Kritik terkait Penghargaan: Kalau Saya Salah Tangkap Aja
Lalu, Mantan Wakil Ketua DPR ini menyinggung bahwa sebenarnya Jokowi sudah berusaha untuk melepas simbol-simbol kebesaran tersebut.
"Dan itu masih terjadi, saya tidak mau menilai misalnya Pak Jokowi kan pengen mencopot ornamen itu karena dalam dua kali ini tarungnya dengan Pak Prabowo yang sekarang sudah dalam pemerintahan."
"Dia coba copot itu bintang-bintang dia pakai baju putih, dia coba pakai celana jeans dia pakai sepatu sneakers, dia coba sederhana penampilan," singgung Fahri.
Meski demikian, Fahri menilai feodalisme tidak bisa begitu saja pada pemerintahan saat ini.
Menurutnya ada orang-orang di sekitar kekuasaan yang membuat kaum intelektual berjarak dengan mereka.
"Tapi apakah feodalisme hilang? Tidak, feodalisme tidak hilang mereka masih ada di sana."
"Dan itu yang membuat Jokowi menjadi tidak wajar, itu yang membuat kekuasaan itu berjarak dengan kaum intelektual, orang-orang itu bekerja untuk mencoba menyapu pikiran-pikiran yang berbeda. Karena feodalisme di sekitar kekuasaan itu," protesnya.
Dengan tegas, Fahri mengatakan bahwa satu di antara tujuannya membuat partai adalah untuk memerang feodalisme.
"Saya menghayati feodalisme itu dan melawannya di manapun dia berada. Saya membuat partai untuk melawan itu, enggak kuat saya melihatnya," katanya.
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)