Terkini Nasional
Soroti Jokowi Tak Terlibat di Internasional, Rocky Gerung Bandingkan dengan SBY: Dulu Ditakuti
Rocky Gerung menyebut ada kemungkinan Jokowi sengaja menghindari terlibat dalam kancah politik internasional.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Akademisi Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang terlibat dalam dunia internasional.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan kepada Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, diunggah Sabtu (15/8/2020).
Awalnya Hersubeno Arief menyinggung keterlibatan Indonesia dalam sidang Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

• Rocky Gerung Sarankan PKS Tak Ajukan Calon dan Dukung Gibran di Pilkada Solo: Ujian Moral Demokrasi
"Saya ingin menyoroti kecenderungan Presiden Jokowi yang menghindari pertemuan forum internasional," kata Hersubeno Arief.
"Tercatat Jokowi selama lima tahun berturut-turut tidak pernah menghadiri sidang tahunan PBB dan sebagainya," paparnya.
Jurnalis tersebut menyinggung saat ini tidak mungkin Indonesia tidak terlibat dalam politik global.
"Postur kita bahkan di Asia Tenggara bahkan hilang. Dulu kita ditakuti di zaman ASEAN, dianggap secara ekonomi kita menentukan pasar ASEAN," kata Rocky Gerung menanggapi.
Ia menyebutkan dulu Indonesia sangat diperhitungkan di Asia Tenggara dalam hal geopolitik.
Hal itu ditunjukkan dengan Sekretariat Politik ASEAN ditempatkan di Jakarta, sementara Sekreariat Bisnis ditempatkan di Singapura.
Rocky membenarkan ada kemungkinan Jokowi sengaja menghindari terlibat dalam kancah politik internasional.
"Penghindaran itu dibaca oleh Australia sebagai gagal menjadi tokoh," komentar akademisi tersebut.
"Apa problemnya? Mungkin karena kemampuan debatnya kurang, kemampuan untuk membaca kemampuan politiknya kurang," paparnya.
• Media Jepang Soroti Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR, soal 1.480 Perusahaan Jepang di Indonesia
Ia mengungkit seorang pemimpin negara akan semakin disorot jika terjun dalam politik dunia.
Selain itu, Rocky menyebutkan keterlibatan itu akan membuat seorang tokoh negara harus lebih banyak menjawab pertanyaan terkait sikapnya dalam urusan politik global.
"Mungkin beliau sendiri memilih tidak tampil di forum internasional karena hambatan-hambatan tadi," komentar Rocky.