Breaking News:

Terkini Daerah

Staf KPU di Yahukimo Tewas Dibunuh, Ayah Korban Sebut KPU Tak Berani Ungkap Detail Kasus

Staf KPU di Yahukimo, Papua tewas seusai ditikam oleh gerombolan orang tak dikenal, para pelaku sempat menanyakan asal negara dan identitas korban.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kolase (Instagram@kpu_ri) dan (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani)
Ayah Henri Jovinsky, Sugeng Kusharyanto saat ditemui wartawan di rumah duka di Sidokerto, Godean, Sleman, Rabu (12/08/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Tanpa alasan yang jelas, Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (24) ditikam hingga tewas oleh orang-orang tak dikenal.

Kejadian tersebut terjadi di Yahukimo, ketika korban dan rekan korban dalam perjalanan mengantar obat, Selasa (11/8/2020).

Ayah korban, Sugeng Kusharyanto ingin mengetahui alasan mengapa anak sulungnya itu dibunuh oleh para pelaku.

staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (24) tewas seusai ditikam oleh orang tak dikenal di Yahukimo, pada Selasa (11/8/2020).
staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, Papua, Henry Jovinski (24) tewas seusai ditikam oleh orang tak dikenal di Yahukimo, pada Selasa (11/8/2020). (Kolase (YouTube Kompastv) dan (Instagram@kpu_ri))

Staf KPU di Yahukimo Dibunuh seusai Ditanya Negara Asal, Nenek Korban Singgung Ucapan Pelaku

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/8/2020), Sugeng menuturkan dirinya sudah berupaya mencari tahu alasan sang anak dibunuh namun ia mengatakan Sekretaris KPU Yahukimo tak berani menjelaskan secara detil kronologi pembunuhan Henry.

"Saya sempat menanyakan detail kejadian yang menimpa Henry kepada Sekretaris KPU Yahukimo, tetapi dia tidak berani menjelaskan secara detail,” kata Sugeng.

"Kami hanya ingin mempertanyakan, apa niatnya (pelaku) sampai melukai dan menghabisi anak saya," lanjutnya.

Sugeng berharap pelaku pembunuh Henry bisa diberikan hukuman setimpal.

"Tidak lebih, hanya minta keadilan. Pelaku penganiayaan Henri segera diberikan hukuman setimpal, sengaja atau tidak sengaja (saat melakukan penganiayaan)," katanya saat ditemui di rumah duka, Rabu (12/08/2020).

Dilansir TribunJogja.com, Rabu (12/8/2020), Sugeng mengatakan korban terakhir pulang ke kampung halaman saat terjadi kerusuhan di Papua pada tahun lalu.

"Sempat pulang tahun lalu, ada kerusuhan. Tetapi karena sebagai ASN harus ada di sana, dia langsung berangkat lagi. Kami hanya menjemput dan mengantar ke bandara," kenangnya.

Selama bekerja sebagai ASN di KPU Yahukimo, Sugeng mengatakan tahun 2019 lalu adalah kali pertama dan korban pulang dari berdinas.

Pertemuan Sugeng dengan Henri pada tahun 2019 lalu tak disangka menjadi pertemuan terakhir mereka.

Kronologi Staf KPU di Papua Tewas Dibacok Orang Tak Dikenal, Dihadang saat Pulang Antar Obat

Pelaku Tanya Negara Asal Korban

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/8/2020), kala itu Henry sedang bepergian bersama temannya yakni KM (38).

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menjelaskan, saat itu korban bersama rekannya tengah dalam perjalanan mengantar obat untuk rekan mereka yakni KP (30).

Di tengah perjalanan, tiba-tiba Henry bersama KM diadang oleh orang tak dikenal.

Orang tak dikenal tersebut kemudian menanyakan kartu tanda penduduk (KTP) milik korban.

Pria tak dikenal itu memegang senjata tajam saat menanyakan KTP milik korban.

"Setelah melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban diadang oleh seorang pria bercelana loreng dan berambut gimbal," kata Kamal.

"(Pelaku) memegang dua pisau atau sangkur menanyakan kedua korban tersebut: 'Kalau kalian orang mana, orang Indonesia, mana KTP-nya?'," paparnya.

Setelah menerima KTP Henry, orang tak dikenal itu berjalan ke arah belakang Henry dan tiba-tiba menikam punggung korban.

Rekan korban, KM panik dan berlari meminta pertolongan.

Pada saat yang sama, muncul teman pelaku ikut menyerang Henry.

"Saat itu juga datanglah teman pelaku dari arah kali jembatan sambil memegang satu buah sangkur dan langsung menusuk korban di bagian leher," kata Kamal.

Henry akhirnya tewas di tempat kejadian.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku berbekal keterangan dari KM yang berhasil kabur menyelamatkan diri.

Jenazah korban rencananya akan dikebumikan di Yogyakarta Rabu (12/8/2020) pagi.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (12/8/2020), nenek korban, Aris Sugi menyinggung soal warna kulit sang cucu terkait pertanyaan pelaku soal identitas asal.

"Langsung disergap tapi yang satu sempat kabur karena yang satu orangnya agak hitam (warna kulit)," kata Sugi.

"Kalau ini (korban) putih (warna kulit), dibilang 'kamu bukan orang Indonesia ya?'" lanjutnya.

Sugi mengatakan orangtua korban kini tengah perjalanan ke Yogyakarta untuk menghadiri proses pemakaman Henry.

Sekretaris Bunuh Bos Asal Taiwan, Motif karena Sakit Hati Tak Mau Tanggungjawab setelah Hamili

Baru 1 kali Pulang Kampung

Helga Mauli Jovinska (17) adik kandung korban menuturkan bahwa kakaknya itu baru satu tahun berdinas di KPU Yahukimo.

Selama bertugas di Papua, Henry baru sekali pulang ke kampung halaman.

Sebelum tewas, Henry sempat berkomunikasi dengan keluarganya terkait rencana akan pulang di tahun depan.

"Sudah berangkat (lagi) malah kayak gini, kalau tahu mau kayak gini, tidak mungkin suruh berangkat. Pulang baru sekali itu, sempat telepon tahun depan mau pulang, malah kayak gini, tidak nyangka banget," ujar Helga saat ditemui di Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah.

Simak video selengkapnya mulai menit ke-4.00:

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Ucapan Pelaku Sebelum Tusuk Staf KPU Yahukimo: Kalian Orang Mana, Orang Indonesia? Mana KTP-nya?"""Mengapa Anak Saya Dibunuh...?"", dan Tribunjogja.com dengan judul Staf KPUD Yahukimo Papua Meninggal Dianiaya, Keluarga Minta Keadilan

Sumber: Kompas.com
Tags:
Komisi Pemilihan Umum (KPU)PapuaBanyumas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved